Franka Soeria, Wanita di Balik Eksisnya Gelaran Modest Fashion Week

14 Maret 2018 16:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Franka Soeria (Foto: dok.frankasoeria.com)
zoom-in-whitePerbesar
Franka Soeria (Foto: dok.frankasoeria.com)
ADVERTISEMENT
Gegap gempita Modest Fashion Week (MFW) dunia telah terukir di tiga negara. Dimulai dari Istanbul Modest Fashion Week yang dihelat pada bulan Mei 2016, London pada April 2017, kemudian Dubai Modest Fashion Week Desember 2017.
ADVERTISEMENT
Pergelaran mode busana santun tersebut lahir berkat buah pikir wanita asal Indonesia bernama Franka Soeria. Namun, jangan kira usahanya membentuk MFW berjalan mulus, karena di balik itu, ada pengorbanan yang harus dilaluinya.
Awalnya, wanita 37 tahun ini pindah ke Turki pada 2013 silam setelah menikah dengan pria Turki. Di sana, ia pun memulai kariernya sebagai fashion consultant dan public relation.
"Di Turki, saya dengan suami mencari celah untuk mengembangkan usaha di bidang modest fashion. Awalnya sulit sekali, hampir putus asa dan ingin balik ke Indonesia saja. Namun pada akhirnya saya menemukan partner yang dapat mengembangkan sebuah platform hijab bersama, bernama alahijab.com," ujarnya kepada kumparanSTYLE saat ditemui di Senayan City, Jakarta Pusat, Selasa (13/03).
ADVERTISEMENT
Platform hijab tersebut merupakan hasil kolaborasi Franka Soeria dengan pengusaha Turki, Ozlem Sahin. Startup berbasis e-commerce ini terdiri dari komunitas muslim dunia.
"Berbekal kemampuanku mengurus event dan koneksi rekanan bisnis Ozlem yang cukup kuat di Turki, kami pun berencana membuat sesuatu yang lebih besar ketimbang hanya sebuah startup. Hal ini dipicu oleh kuatnya basis komunitas hijab yang terhimpun dari platform alahijab.com," lanjutnya.
Franka mengakui, secara startup, e-commerce yang ia dan Ozlem dirikan secara online bisa dikatakan gagal karena penjualan yang tidak seberapa. Tetapi secara offline, networking antar komunitas telah terjalin dengan baik.
"Kami memanfaatkan jaringan komunitas hijab ini, untuk sesuatu yang lebih besar, yaitu membentuk Modest Fashion Week. Saat itu, terdapat 20 negara yang aktif berpartisipasi di alahijab.com. Thanks to my failed startup, yang menjadi pemicu saya membuat Modest fashion week," kenang wanita yang pernah bekerja sebagai wartawan fashion ini.
ADVERTISEMENT
Hingga akhirnya pada 2016 silam, kerja kerasnya mendirikan MFW dimulai. Tak mudah untuk mendirikan MFW hingga membesarkan namanya, dan tak sedikit pula yang meragukan dan bahkan meremehkannya.
Terlebih lagi, masyarakat Istanbul saat itu dikenal sulit menerima acara fashion semacam itu. Dengan alasan menjadi hal yang tabu untuk menggabungkan urusan dan gaya berpakaian wanita Turki yang mayoritas beragam Islam.
"Awalnya saya dipandang sebelah mata, karena saya bukan siapa-siapa. Hanya seorang pendatang yang ingin menggelar fashion show di negara orang," ujar Franka.
Namun kerja kerasnya berbuah manis, respon masyarakat Turki pun perlahan positif. Hal ini memicu dirinya untuk kembali menggelar Modest Fashion Week lainnya.
Lebih lanjut ia memaparkan, awalnya Dubai Modest Fashion Week yang digelar di Burj Khalifa tidak mendapat respon yang bagus, bahkan sempat dianggap remeh. Tetapi, hal itu sedikit demi sedikit tergerus.
ADVERTISEMENT
"Modest fashion sempat tidak diakui di scene fashion Dubai. Nah semenjak digelar Dubai Modest Fashion Week, ruang untuk modest fashion semakin terbuka. Akhirnya modest fashion dianggap layak untuk bersanding dengan fashion lainnya," paparnya.
Tak tanggung-tanggung, Franka mengerahkan budget yang tidak sedikit. Tiap influencer yang ia datangkan di Dubai Modest Fashion Week mendapat bayaran hingga USD 35 ribu atau setara dengan Rp 480 juta. Belum lama ini, Franka juga sukses menggelar London Modest Fashion Week dan mendapat respon yang positif dari masyarakat Inggris.
London Modest Fashion Week (Foto: Instagram @_leenaz)
zoom-in-whitePerbesar
London Modest Fashion Week (Foto: Instagram @_leenaz)
Tawaran kerja sama kian menghampirinya, baru-baru ini Prancis juga kerap mengontak Franka untuk menggelar event serupa. Hingga akhirnya, Franka mengukuhkan nama Modest Fashion Week sebagai lisensi miliknya.
ADVERTISEMENT
"Jadi modest fashion week ini sudah terdaftar, dan ada copyrightnya atas nama saya. Jadi tidak bisa sembarangan lembaga atau perorangan yang dapat seketika menyelenggarakan event serupa tanpa konfirmasi pada kami," paparnya.
Hal ini makin memantapkan Franka untuk melebarkan sayapnya. Kini, ia kembali ke Tanah Air untuk menggelar Jakarta Modest Fashion Week yang akan digelar pada Juli mendatang.
"Modest fashion Indonesia artinya adalah kreativitas dan inovasi tanpa henti. Sangat menyenangkan melihat modest fashion saat ini mampu berkembang signifikan dan mantap hadir sebagai gaya yang terus diminati," tutup Franka.