Geger Remaja Amerika Serikat Memakai Cheongsam untuk Pesta Prom

4 Mei 2018 18:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Keziah Daum mengenakan Cheongsam saat prom. (Foto: Twitter @daumkeziah)
zoom-in-whitePerbesar
Keziah Daum mengenakan Cheongsam saat prom. (Foto: Twitter @daumkeziah)
ADVERTISEMENT
Seorang pelajar asal Amerika Serikat, Keziah Daum menjadi viral di media sosial setelah mengunggah foto mengenakan cheongsam sebagai pilihan gaun promnya.
ADVERTISEMENT
Foto-foto tersebut diunggah akun twitter pribadi gadis berusia 18 tahun tersebut.
Atas unggahannya, banyak netizen yang bereaksi bahwa Daum tidak menghormati budaya Tiongkok dan terkesan meremehkan.
"Budaya saya bukan diperuntukkan sebagai gaun prom Anda," ujar pengguna Twitter Jeremy Lam, yang komentarnya telah di-retweet hampir 42 ribu kali.
Kemudian, celotehan lainnya datang dari akun bernama Jeannie.
"Ini tidak baik, saya tidak akan menggunakan busana tradisional Korea, Jepang atau busana tradisional lainnya dan saya seorang Asia. Saya tidak akan mengenakan busana tradisional Irlandia, Swedia atau Yunani. Karena ada banyak sejarah di balik pakaian tersebut, menyedihkan."
Foto-foto tersebut juga telah beredar di platform media sosial yang mirip Twitter di China, Weibo.
ADVERTISEMENT
Kehebohan tersebut, seketika membuat banyak netizen di daratan Tiongkok, Hong Kong, dan Taiwan, menggaruk-garuk kepala karena keheranan. Mereka malah menganggapnya sebagai wujud apresiasi terhadap budaya mereka.
Keziah Daum Cheongsam. (Foto: Twitter @daumkeziah)
zoom-in-whitePerbesar
Keziah Daum Cheongsam. (Foto: Twitter @daumkeziah)
"Gadis yang memakai cheongsam itu terlihat cantik. Bukankah itu hal yang baik bahwa budaya kita dihargai oleh orang-orang dari negara lain?," ujar seorang pengguna di Weibo.
Dikutip dari New York Times, Zhou Yijun, seorang komentator budaya yang berbasis di Hong Kong, mengatakan, "Sangat menggelikan mengkritik ini sebagai perampasan budaya. Dari perspektif orang China, jika seorang perempuan asing mengenakan cheongsam dan berpikir dia terlihat cantik. Tidak ada salahnya untuk turut mengenakannya."
Keziah Daum. (Foto: Twitter @daumkeziah)
zoom-in-whitePerbesar
Keziah Daum. (Foto: Twitter @daumkeziah)
Jika ditelisik lebih dalam, membicarakan cheongsam tentu saja membicarakan budaya dan tradisi negara tirai bambu tersebut.
ADVERTISEMENT
Cheongsam atau qipao adalah busana khas perempuan dari dataran China. Dengan siluet yang mengikuti lekuk tubuh dan kerah tinggi serta kancing berbentuk shanghai, Cheongsam tampak begitu khas dan otentik.
Dari segi motif, cheongsam pada umumnya merupakan simbol-simbol budaya China yang memiliki makna positif. Misalnya motif naga, burung hong, bunga teratai atau bunga ponny. Motif naga menunjukkan kekuasaan, keunikan, serta kekuatan. Naga dan burung hong menunjukkan cinta yang abadi.
Bunga-bunga yang kerap muncul dalam motif juga menunjukkan keindahan dan kecantikan. Motif lain yang juga sering ditemui adalah motif bambu yang melambangkan keabadian atau koin emas yang melambangkan kemakmuran.
Cheongsam sendiri pertama kali diperkenalkan oleh Manchu, kelompok etnis minoritas dari timur laut China.
Qipao masa Dinasti Manchu. (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Qipao masa Dinasti Manchu. (Foto: Wikimedia Commons)
Gaya qipao atau cheongsam pada dinasti Manchu tak seperti sekarang. Bentuknya lebar dan longgar tak mengikuti siluet tubuh, dan panjangnya melebihi mata kaki. Qipao atau cheongsam saa itu kebanyakan dikenakan oleh perempuan berstrata tinggi atau bangsawan.
ADVERTISEMENT
Baru pada tahun 1920-an dan 1930-an, ketika pengaruh barat mulai masuk ke China, cheongsam mendapat sentuhan menjadi gaun yang mengikuti lekuk tubuh seperti saat ini. Bahkan untuk penggemar sinema, qipao atau cheongsam memiliki kaitan yang erat dengan Maggie Cheung, aktris yang mengenakan berbagai cheongsam yang menakjubkan dalam film masterpice Wong Kar-wai yang dirilis pada tahun 2000 "In the Mood for Love."
Kembali ke persoalan Keziah Daum, meskipun reaksi netizen diliputi berbagai cercaan dan pujian, ia mencoba menjelaskan pandangannya di akun Twitter pribadinya. "Kepada semua orang yang memberi respon negatif, postingan foto saya mengenakan cheongsam bukanlah wujud dari rasa tidak hormat terhadap budaya China. Saya hanya menunjukkan wujud apresiasi saya terhadap budaya tersebut. Saya tidak menghapus posting-an saya karena saya tidak melakukan apa pun selain menunjukkan kecintaan saya terhadap budaya. Ini adalah gaun nyang indah."
ADVERTISEMENT