Grab Sediakan Fitur Keamanan Perjalanan Bagi Perempuan

22 April 2019 19:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Grab hadirkan inovasi keamanan dalam berkendara. Foto: Dok.Grab
zoom-in-whitePerbesar
Grab hadirkan inovasi keamanan dalam berkendara. Foto: Dok.Grab
ADVERTISEMENT
Saat ini transportasi online sudah menjadi hal yang umum digunakan oleh siapa aaja. Namun terkadang, ada saja yang membuat khawatir para pemakainya, khususnya bagi para penumpang perempuan. Salah satu hal yang paling diwaspadai adalah tindak kekerasan seksual.
ADVERTISEMENT
Untuk mengatasi dan mencegah tindak tersebut, Grab sebagai salah satu penyedia layanan transportasi online, berupaya mengembangkan fitur terbaru untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan bagi perempuan.
"Grab tidak pernah berkompromi tentang keamanan dan keselamatan. Keamanan telah menjadi dasar saat Grab didirikan 7 tahun yang lalu. Hal ini adalah masalah pertama yang ingin kami pecahkan dalam keamanan transportasi," ujar Neneng Goenadi, Managing Director Grab Indonesia di Royal Hotel Kuningan, Senin (22/4).
Bahkan, Grab mengaku telah menjadi yang pertama di Asia Tenggara untuk mempelopori inovasi keselamatan melalui fitur Share My Ride atau Bagikan Tujuan, Tombol Darurat atau SOS Button dan Penyamaran nomor telepon pribadi.
"Kita sangat fokus pada keselamatan baik pengemudi maupun penumpang," imbuhnya.
Neneng Goenadi, Managing Director of Grab Indonesia. Foto: Dok.Grab
Baru-baru ini Grab juga menambah dua fitur terbaru lainnya yang ramah perempuan, yakni free call (VoIP) untuk memberikan kemudahan melakukan panggilan antar aplikasi tanpa biaya serta untuk menjaga privasi dan keamanan pengguna, yang kedua adalah fitur verifikasi wajah penumpang untuk menciptakan platform yang lebih aman bagi semua masyarakat. Inovasi ini dilakukan untuk meningkatkan perlindungan dari kerjahatan terhadap para pengemudi dan berfungsi sebagai upaya pencegahan.
ADVERTISEMENT
Dalam waktu dekat, Grab juga berencana membuat sistem di mana ketika ada penumpang perempuan, maka drivernya pun akan perempuan. Rencana ini akan dimulai sekitar bulan Juni dan Juli.
"Kalau penumpang perempuan, kalau bisa driver juga perempuan, kita akan carikan. Tapi, itu bergantung kepada suplai dari jumlah driver perempuan yang ada di sekitar itu. Karena enggak mungkin juga kalau penumpang di Jakarta Selatan, driver di Jakarta Utara," ujar Neneng.
Selain itu sebagai komitmen Grab dalam mendukung perempuan, untuk merayakan Hari Kartini yang jatuh pada (21/4) lalu, Grab juga mengadakan pelatihan bela diri bagi 100 mitra pengemudi perempuan di Jabodetabek.
Grab hadirkan inovasi keamanan dalam berkendara. Foto: Dok.Grab
Pelatihan beladiri ini pun diberikan langsung oleh Aktris dan Atlet Pencak Silat, Prisia Nasution serta Area Head of SalesGrabFood Sulawesi & Kalimantan sekaligus Pelatih Taekwondo, Bungsu Widowati.
ADVERTISEMENT
Geliat dukungan Grab terhadap perempuan pun sebenarnya sudah tercermin sejak tahun lalu. Di 2018 kemarin, Grab telah bekerjasama dengan Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) untuk berpartispasi dalam kampanye 16 Hari Tanpa Kekerasan. Ini dilakukan untuk mengembangkan praktik terbaik dalam menangani dan mencegah kekerasan seksual. Langkah ini juga dilakukan untuk membekali mitra pengemudi tentang pedoman anti kekerasan seksual.
"Grab menjadi corporate yang medukung pengapusan kekerasan seksual dengan membantu partisipasi perempuan di dunia kerja dan memfasilitasi perempuan berani dalam mengambil keputusan khusunya terkait isu kekerasan seksual. Selain itu kita juga perlu mendorong masyarakat untuk peduli dengan persoalaan ini," ujar Dr. Dra. Budi Wahyuni, MM. MA di kesempatan yang sama.
Grab hadirkan inovasi keamanan dalam berkendara. Foto: Dok.Grab
Selain itu, Komnas Perempuan juga bekerja sama dengan Yayasan Indonesia untuk kemanusiaan, dengan menggunakan fitur Grab poin dari konsumen. Sebanyak 200 poin dapat ditukar dengan uang senilai lima ribu rupiah, untuk kemudian disumbangkan ke pundi perempuan bagi perempuan korban kekerasan, khususnya kekerasan seksual.
ADVERTISEMENT
"Kita dorong semua masyarakat, yang calon pelaku jangan iseng, driver bekerja saja sebagai mestinya. Jadi, tidak kemudian perempuan terus yang jadi target atau objek, tapi harus masyarakat disadarkan bahwa perempuan tidak layak jadi objek kekerasan seksual," imbuhnya.
Sebagai upaya dalam mendukung perempuan yang telah menjadi korban kekerasan seksual atau yang tidak dapat melapor secara langsung, Grab juga bekerjasama dengan Yayasan Pulih. Yayasan ini telah melatih tim Customer Experience Grab tentang pertolongan pertama psikologis ketika dihadapkan dengan insiden kekerasan seksual.
Bersama, Grab dan Yayasan Pulih akan membantu menyediakan layanan konseling untuk mitra pengemudi dan penumpang. Layanan ini diberikan kepada mereka yang pernah menjadi korban tindak kekerasan seksual.