Hadiri Upacara HUT RI, Sri Mulyani Anggun Berkebaya dan Batik Lasem

17 Agustus 2018 11:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sri Mulyani dalam balutan kebaya putih dan batik lasem. (Foto: Dok. Didiet Maulana)
zoom-in-whitePerbesar
Sri Mulyani dalam balutan kebaya putih dan batik lasem. (Foto: Dok. Didiet Maulana)
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani kembali tampil mempesona dalam balutan kain Indonesia. Ia dan para pejabat dan aparatur negara tengah menghadiri upacara HUT ke-73 RI di Istana Merdeka.
ADVERTISEMENT
Penampilannya terlihat anggun dalam balutan kebaya putih. Lagi-lagi, Sri Mulyani menunjuk Didiet Maulana sebagai perancang kebayanya. Sebelumya, ia juga mempercayakan Didiet sebagai desainer yang merancang kebaya berwarna biru tua yang ia kenakan pada sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia, Kamis (16/8).
Perempuan berusia 55 tahun tersebut begitu tampil njawani (khas Jawa) dengan aksesoris bros antik Jawa, sanggul Jawa Klasik lengkap dengan sunggar (sasak) dan melati yang senada dengan kebaya yang ia kenakan.
Sri Mulyani & Didiet Maulana (Foto: dok.Didiet Maulana)
zoom-in-whitePerbesar
Sri Mulyani & Didiet Maulana (Foto: dok.Didiet Maulana)
Kebaya putih dengan model kerah Kartini ini terinspirasi dari kebaya lawas yang penuh bordiran di tahun 1920an. Kebaya tersebut dipasangkan dengan selendang organdi sulam tangan dengan model bunga Buketan yang terinspirasi dari motif batik Lasem yang dikenakan.
ADVERTISEMENT
"Batik Lasem yang dipakai Ibu Sri Mulyani adalah batik tulis tangan yang dikerjakan oleh para seniman batik di Lasem, Jawa Tengah. Bertema Kain Lasem Tiga Negeri Buketan yang klasik," ujar Didiet Maulana kepada kumparanSTYLE saat dihubungi via pesan singkat, Jumat (17/8).
Proses pembuatan batik lasem (Foto: dok.Didiet Maulana)
zoom-in-whitePerbesar
Proses pembuatan batik lasem (Foto: dok.Didiet Maulana)
Kepada kumparanSTYLE, desainer pemilik label IKAT Indonesia ini memaparkan proses pengerjaan batik tersebut membutuhkan waktu selama tiga minggu.
"Untuk tema dan konsep batik, ibu Sri Mulyani memberi kebebasan pada saya. Di sini saya mengangkat kain lasem asal Jawa Tengah," sambungnya
Sketsa Batik Lasem rancangan Didiet Maulana (Foto: dok.Didiet Maulana)
zoom-in-whitePerbesar
Sketsa Batik Lasem rancangan Didiet Maulana (Foto: dok.Didiet Maulana)
Didiet menuturkan, kain Lasem membawa pesan kedamaian dalam keberagaman. Motif kainnya menyerap banyak akulturasi budaya yang menyatu dalam sebuah harmoni yang indah.
"Warna merah melambangkan kehangatan dan optimisme, warna Sogan (cokelat) melambangkan kesuburan dan kerendahan hati yang selalu menginjak bumi, warna latar putih melambangkan kesucian hati, warna biru melambangkan langit atau cita cita mulia, dan hijau melambangkan hubungan manusia dengan penciptanya," tutup Didiet Maulana.
ADVERTISEMENT