Hati-hati, Paparan Sinar Gadget Sebabkan Penuaan Dini

Bermain gadget (Foto: Thinkstock)

Selama ini, sinar matahari disebut sebagai dalang utama yang memicu timbulnya gejala penuaan dini.

Radiasi sinar UV mempercepat terbentuknya kerutan, garis halus, flek hitam, dah hiperpigmentasi. Tak hanya itu, paparan sinar UV juga berpotensi menyebabkan kanker kulit.

Namun, tahukah Anda bahwa cahaya yang dipancarkan layar laptop, komputer, dan smartphone juga memiliki efek buruk yang sama parahnya?

Dilansir Well and Good, gadget memancarkan sinar blue light, atau dikenal dengan nama High Energy Visible (HEV). Sinar ini merupakan bagian dari spektrum elektromagnetik dan memiliki energi yang cukup besar.

Paparan sinar blue light selama ini dikenal bisa merusak mata. Namun sayangnya, tak banyak yang sadar bahwa sinar blue light juga memicu penuaan dini pada kulit wajah.

Penuaan tidak bisa dihindari tapi bisa diperlambat (Foto: Thinkstock)

"Blue light juga ditemukan dalam sinar matahari alami dan cahaya buatan, namun dengan tingginya penggunaan televisi, komputer, dan smartphone, kita dibombardir lebih banyak ketimbang sebelumnya," papar Lisa Marie Garguilo, direktur edukasi Luzern Laboratories, seperti dilansir Well and Good.

Penetrasi blue light dijelaskan mampu menembus lebih dalam di kulit. Tak semua sunscreen mampu menawarkan perlindungan yang cukup.

Untungnya, blue light tak menyebabkan mutasi gen dan memicu sel kanker layaknya sinar UV.

Hindari paparan sinar matahari. (Foto: Thinkstock)

Namun, sinar ini mampu menghambat produksi kolagen pada kulit. Blue light juga merangsang produksi melanin dan tyrosine yang jadi penyebab radikal bebas. Jika terpapar blue light secara terus menerus, kulit berpotensi mengalami penuaan dini dan rentan hiperpigmentasi.

Setelah membaca artikel ini, bagaimana pendapat Anda? Berniat untuk mengurangi penggunaan gadget demi kecantikan kulit?