iBreastExam, Alat Terbaru Pendeteksi Dini Kanker Payudara

3 September 2018 8:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi screening payudara. (Foto: Shutter stock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi screening payudara. (Foto: Shutter stock)
ADVERTISEMENT
Menurut Breast Cancer Research Foundation, kanker payudara adalah bentuk kanker yang paling umum diidap perempuan di seluruh dunia. Setiap tahunnya, diperkirakan ada 1,7 juta kasus kanker payudara baru pada perempuan. Kanker payudara juga lebih parah terjadi pada perempuan di negara-negara berkembang, di mana kebanyakan kasus kanker payudara terdeteksi pada tahap yang telah terlambat.
ADVERTISEMENT
Karena itu, penemuan alat pendeteksi kanker payudara baru dapat memberi semangat baru dalam usaha global untuk mengurangi kasus kanker payudara di seluruh dunia.
Dilansir oleh The New York Times, sebuah alat baru pendeteksi kanker payudara dengan nama iBreastExam baru saja diluncurkan di beberapa negara. Alat yang simpel ini (menggunakan baterai dan tanpa kabel) bisa mendeteksi lapisan tumor dalam waktu 5 menit tanpa menyebabkan rasa sakit atau radiasi yang berbahaya. Desain alat yang mobile memungkinkan tenaga medis untuk mengoperasikannya di mana saja sehingga sangat membantu bagi perempuan yang tinggal di daerah terpencil.
Alat revolusioner ini adalah hasil dari penemuan insinyur dan computer developer Mihir Shah yang memahami kebutuhan deteksi dini bagi perempuan di India. Di negara ini, setiap tahunnya, ada sekitar 70.000 perempuan meninggal karena kanker payudara. Di negara-negara berkembang seperti India, kurangnya akses terhadap deteksi dini menyebabkan kasus kanker payudara menjadi lebih parah dan lebih sulit disembuhkan.
Ilustrasi kanker payudara. (Foto: Shutter stock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kanker payudara. (Foto: Shutter stock)
Ari D. Brooks, M.C. direktur Integrated Breast Center di Pennsylvania Hospital seperti dikutip oleh Vogue online mengungkapkan bahwa iBreastExam belum bisa dikatakan dapat menggantikan mammogram yang menjadi standar pengujian kanker payudara yang sudah diakui dunia medis. Namun ia mendukung penemuan ini sebagai sebuah pendeteksian dini yang bisa mendorong perempuan untuk melakukan uji lebih lanjut.
ADVERTISEMENT
iBreastExam saat ini sudah digunakan di Meksiko, Nepal, Myanmar, Oman, Botswana dan termasuk di Indonesia. Dalam waktu satu tahun ke depan, iBreastExam juga direncanakan diluncurkan di negara-negara Asia Tenggara dan negara Afrika.
Penemuan ini tidak hanya diharapkan dapat menurunkan angka kanker payudara pada perempuan di negara-negara berkembang seperti India, namun juga dapat memegang peranan penting pada penelitian terhadap kanker payudara pada negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Eropa.