Instagram Diklaim Miliki Pengaruh Buruk Terhadap Kesehatan Mental

30 Desember 2017 16:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Instagram (Foto: Energepic.com via Pexels (CC0 License))
zoom-in-whitePerbesar
Instagram (Foto: Energepic.com via Pexels (CC0 License))
ADVERTISEMENT
Apakah kamu merupakan orang yang senang berselancar di Instagram dalam waktu yang lama?
ADVERTISEMENT
Jika ya, ada baiknya bagi kamu untuk menghentikan kebiasaan buruk ini. Karena berdasarkan sebuah penelitian, kecanduan bermain Instagram bisa membawa dampak buruk bagi kesehatan.
Dilansir Time, Instagram merupakan media sosial terburuk untuk kesejahteraan dan kesehatan mental. Hal ini dibuktikan langsun lewat survei yang dilakukan terhadap 1.500 remaja dan dewasa.
Walau Instagram banyak disukai sebagai wadah mengekspresikan diri, namun medsos ini berkaitan erat dengan tingkat kecemasan yang tinggi, depresi, bullying, dan FOMO (fobia ketinggalan berita di jejaring sosial).
Dari lima jejaring sosial dimasukkan ke dalam survei tersebut, YouTube mendapat nilai tertinggi untuk kesehatan dan kesejahteraan mental. Platform video ini juga merupakan satu-satunya yang mendapat nilai positif dari para responden.
Cover YouTube (Foto: pixabay.com)
zoom-in-whitePerbesar
Cover YouTube (Foto: pixabay.com)
Twitter berada di urutan kedua, disusul Facebook, Snapchat, dan Instagram di urutan terakhir.
ADVERTISEMENT
Survei #StatusOfMind, yang dilakukan oleh United Kingdom's Royal Society for Public Health ini melibatkan 1.479 anak muda (usia 14 sampai 24) dari seluruh Inggris, Skotlandia, Wales dan Irlandia Utara.
Survei dilakukan dari bulan Februari sampai Mei 2017. Responden diminta menjawab pertanyaan seputar perbedaan dari pengaruh sosial media pada 14 isu yang terkait dengan kesehatan fisik dan mental.
Tak dipungkiri, ada banyak manfaat yang bisa diberikan jejaring sosial. Yaitu menjadi wadah ekspresi diri, identitas, membangun komunitas, serta sumber dukungan emosional dari pengguna lainnya.
YouTube yang menjadikan video sebagai elemen utama memperoleh nilai positif paling tinggi. YouTube diklaim mampu mengurangi tingkat depresi, kecemasan, dan kesepian lewat konten dan hiburan yang disuguhkan. Seperti video humor atau tutorial berisi informasi.
ADVERTISEMENT
Sebaliknya, Instagram dinilai sebagai medsos dengan dampak psikologi terburuk. Instagram diklain bisa menurunkan kualitas tidur, jadi wadah bullying, oembentukan citra tubuh yang salah, dan FOMO.
Ilustasi Instagram  (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustasi Instagram (Foto: Pixabay)
Penelitian sebelumnya menyebutkan, remaja yang menyisihkan waktunya lebih dari dua jam sehari untuk berselancar di media sosial cenderung mengalami tekanan psikologis lebih tinggi.
"Sering melihat teman atau orang yang selalu bepergian atau bersenang-senang, dapat membuat remaja merasa iri. Perasaan iri tersebut akan membuat mereka sedih dan membanding-bandingkan segala hal," tulis hasil survei tersebut.
Tak hanya itu, media sosial juga dapat memberikan harapan tidak realistik dan menciptakan perasaan rendah diri (karena membandingkan diri dengan orang lain).
Hal tersebut dapat menjelaskan mengapa Instagram mendapat nilai terburuk dalam hal kesehatan mental dan kesejahteraan. Oleh sebab itu, semakin sering remaja membuka media sosial, makin besar pula mereka merasa depresi dan cemas.
ADVERTISEMENT
“Instagram dapat dengan mudah membuat para wanita merasa tubuh mereka kurang ideal sehingga banyak orang mengedit fotonya agar mereka tampak sempurna,” ujar seorang responden.
Setujukah kamu dengan hasil penelitian ini?