Jalani Hubungan Asmara Putus Nyambung Tidak Baik Bagi Kesehatan Mental

27 Agustus 2018 12:09 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bersabar dalam sebuah hubungan (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bersabar dalam sebuah hubungan (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Menjalani hubungan asmara yang putus nyambung seolah menjadi hal yang biasa terjadi pada pasangan urban saat ini. Keinginan untuk kembali menjalin hubungan dengan mantan kekasih dinilai sebagai bukti keseriusan Anda dengan pasangan. Tak heran, beberapa pasangan yang putus cinta tak sungkan untuk kembali menjalin hubungan.
ADVERTISEMENT
Namun tahukah Anda menurut penelitian terbaru, hubungan yang seringkali putus nyambung rupanya tidak baik bagi kesehatan mental?
Penelitian ini dilakukan di University of Missouri di Columbia dan melibatkan lebih dari 500 orang yang sedang memiliki pasangan. 60 persen pasangan dewasa di antaranya telah mengalami hubungan putus nyambung.
Jika dibandingkan dengan hubungan yang stabil, hubungan putus nyambung memiliki kualitas komitmen yang rendah dan komunikasi yang lebih buruk. Jenis hubungan ini dikaitkan dengan tekanan psikologis yang lebih besar, seperti depresi dan kecemasan.
Ilustrasi Depresi (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Depresi (Foto: Thinkstock)
"Dalam hubungan putus nyambung, salah satu pihak biasanya akan memiliki komitmen terhadap hubungan yang sedang dijalani lebih rendah dibanding pasangannya, " jelas dating coach, James Preece.
Ia melanjutkan, individu yang cenderung serius dengan hubungan lebih mentolerir perubahan pendirian pasangannya karena mereka tidak mau mendulang resiko untuk benar-benar kehilangan pasangannya.
ADVERTISEMENT
"Hubungan asmara yang putus nyambung bisa karena perselingkuhan maupun pertengkaran secara terus menerus, tetapi kedua belah pihak masih ingin bersama, " lanjutnya.
Hal yang ditimbulkan dari hubungan putus nyambung ini adalah rendahnya kepastian dalam hubungan dan rasa ketidakamanan dalam hubungan lebih besar.
com-Hubungan 'putus-nyambung' (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
com-Hubungan 'putus-nyambung' (Foto: Thinkstock)
"Kondisi tersebut membuat seseorang bertanya pada dirinya sendiri, mengapa mereka tidak bisa mempertahankan rasa ketertarikan pasangannya. Alhasil rasa cemburu membuat Anda mudah cemas. Semakin lama itu berlangsung maka semakin buruk yang Anda rasakan dan dapat menyebabkan depresi. ” jelas Preece.
Sedangkan menurut Psikolog Madeleine Mason Roantree menjelaskan bahwa hubungan putus nyambung sering terjadi ketika kedua pasangan pada dasarnya tidak cocok satu sama lain tetapi memiliki hasrat seksual yang kuat untuk bertahan satu sama lain yang membuat mereka datang kembali kehubungan toxic tersebut.
ADVERTISEMENT
“Saat Anda balikan dengan pasangan Anda, seolah-olah Anda tidak dapat hidup tanpa satu sama lain. Tetapi ketika kembali bersama, mereka saling meracuni satu sama lain," lanjutnya.
Bagi Anda yang sedang mempertimbangkan untuk kembali memadu kasih dengan mantan, coba ingat dan cerna kembali apa yang menyebabkan hubungan asmara kalian kandas. Jika penyebab putus tidak dapat ditolerir dan hanya menimbulkan toxic semata, sebaiknya pikirkan kembali hal tersebut demi kesehatan mental Anda.