news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kamus Batik Lengkap ala kumparan

2 Oktober 2017 17:33 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Selamat Hari Batik Nasional. Untuk para perajin batik di seluruh negeri, kumparan menyajikan liputan khusus kali ini, Senin (2/9).
ADVERTISEMENT
Batik sesungguhnya bukan sekadar kain bermotif dalam balutan ragam warna. Pada helai-helai kainnya yang beraneka rupa, tersemat makna hidup begitu dalam. Simak filosofinya di sini: Hidup dan Mati dalam Buaian Batik
Tahukah anda, batik di seantero Pulau Jawa ternyata terbagi menjadi dua --yang kasarnya bisa kita sebut milik para “ningrat” dan “marhaen”. Cerita lengkapnya bisa diikuti di artikel berikut: Batik Keraton si Aristokrat dan Batik Pesisir si Jelata
Jokowi dan SBY: Batik Pesisir vs Keraton. (Foto: Biro Pers Istana)
Tak semua kain yang disebut batik ternyata batik. Itulah kenapa ada yang berharga mahal dan murah. Pada semua barang asli, nyaris selalu ada yang palsu. Perbedaannya dapat anda lihat detail di sini: Batik dan Batik Printing, Serupa Tapi Tak Sama
Kepopuleran batik Indonesia yang dinyatakan sebagai warisan budaya dunia oleh organisasi internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa UNESCO, tak diraih begitu saja. Simak sekelumit kisahnya di sini: Menengok Perjuangan Membawa Batik ke Panggung Dunia
ADVERTISEMENT
Salah satu tokoh dunia yang begitu mengagumi dan mencintai batik nusantara ialah mendiang Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela. Bermula dari batik pemberian Soeharto yang didapat saat berkunjung ke Indonesia, Mandela kerap mengenakan kain tradisional itu di berbagai kesempatan. Lihat di sini: Hikayat Cinta Mandela pada Batik
Batik pun dipuja sebagian generasi muda Indonesia. Salah satunya oleh penerus industri batik besar di Bandung. Ia sampai mempelajari serius teknik membatik, dan menghasilkan kreasi sendiri. Simak cerita inspiratifnya: Putri Komar: Diremehkan Lalu Sukses Kawinkan Batik dengan Shibori
Namun, batik yang mendunia ternyata bukan cuma budaya nusantara. Negara-negara di belahan Bumi lain juga memiliki batik. Cek di sini: Siapa Bilang Batik Hanya Milik Indonesia?
Batik Kudus. (Foto: Dok. Image Dynamics)
Berbagai busana batik yang dipajang di etalase berbagai toko, tak akan jadi secantik itu tanpa para perajinnya --yang tak selalu tampil ke panggung, namun berkeringat di sentra-sentra industri batik. Mari berkenalan dengan salah satu di antara mereka: Kisah Mufiah 75 Tahun Mengukir Batik
ADVERTISEMENT
Tapi tunggu dulu, tak semua jenis batik Indonesia mengalami kejayaan. Cerita sedih muncul di Tuban, kabupaten di Jawa Timur yang terletak di pantai utara. Batik khas Tuban kini justru terancam lenyap. Berikut laporannya: Menjelang Kepunahan Batik Gedog Tuban
Pada kehidupan dan semua yang terkandung di dalamnya, terdapat sisi hitam dan putih. Demikian pula pada industri batik. Cek di sini: Sisi Lain Industri Batik Print: Limbah
Agar kita semua tak sedikit-sedikit mengeluh tentang mahalnya harga batik, mari membedah peluh para perajin batik dengan melihat infografis dan video berikut: Ada Apa sih di Selembar Kain Batik?
Bila belum puas juga, anda bisa buka langsung Batik Negeriku untuk menyusuri satu per satu rangkaian kisah tentang batik nusantara.
ADVERTISEMENT
Infografis Alat-alat Batik (Foto: Bagus Permadi/kumparan)