Konsumsi Minuman Berenergi Ternyata Juga Dapat Membahayakan Kesehatan

23 Desember 2017 7:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konsumsi minuman berenergi membahayakan tubuh. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Konsumsi minuman berenergi membahayakan tubuh. (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Minuman berenergi sering dikonsumsi untuk menambah stamina di tengah padatnya pekerjaan yang tidak kunjung selesai. Beberapa orang percaya bahwa minuman energi efektif mencegah kantuk dan lelah, dibandingkan dengan mengkonsumsi kopi. Hal ini dikarenakan minuman berenergi biasanya memang mengandung lebih banyak kafein dibandingkan minuman berkafein jenis lain, seperti kopi, teh, maupun cokelat panas.
ADVERTISEMENT
Namun tahukah kamu bahwa konsumsi minuman berenergi secara berlebihan dapat mendatangkan efek yang kurang baik bagi tubuh? Bahkan ada beberapa kasus mengenai gangguan kesehatan serius yang disebabkan oleh minuman berenergi yang dikonsumsi terlampau banyak dari yang seharusnya.
Penyebabnya adalah selain mengandung kafein yang sangat tinggi, minuman berenergi juga tinggi akan kandungan gula, yang jika diminum berlebihan akan berpengaruh pada kadar gula dalam darah.
Dilansir Telegraph, konsumsi minuman berenergi berlebihan lebih berbahaya daripada mengkonsumsi kafein dalam jumlah yang sama. Dalam satu kaleng minuman, kandungan kafein dapat mencapai 160 mg.
Padahal European Food Safety Authority yang berbasis di Italia mengungkapkan, asupan kafein dalam tubuh tidak boleh lebih dari 105 mg per harinya. Terutama bagi anak-anak, kadar kafein yang berlebihan dalam tubuh dapat menyebabkan anak menjadi hiperaktif dan mengalami susah konsentrasi.
ADVERTISEMENT
Tanda-tanda awal lainnya yang terjadi karena kelebihan kafein dapat dilihat dari adanya rasa gelisah yang disebabkan meningkatnya detak jantung, mual dan tidak nyaman pada perut, bahkan muntah-muntah. Setelah efek stimulan pada minuman berenergi hilang, badan akan merasa sangat lelah dan pusing karena turunnya tekanan darah yang sangat drastis.
Selain itu, pada penelitian yang dimuat dalam Journal of the American Heart Association, menemukan bahwa minuman berenergi dapat menyebabkan mengganggu fungsi jantung dan tekanan darah. Ketika seseorang mengkonsumsi sekaleng minuman berenergi, tekanan darah akan meningkat secara drastis selama 6 jam sejak mengkonsumsinya. Kafein yang ada di minuman dalam 10 menit langsung menyebar ke dalam aliran darah.
Waspada serangan jantung. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Waspada serangan jantung. (Foto: Thinkstock)
Detak jantung pun akan meningkat drastis yang jika dibiarkan akan menyebabkan aritmia, yaitu gangguan detak jantung tidak normal yang dapat berakhir dengan berhentinya detak jantung secara tiba-tiba.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya kafein yang harus dikhawatirkan. Kandungan gula yang sangat tinggi pada minuman berenergi juga harus diwaspadai.
Konsumsi minuman berenergi akan meningkatkan risiko kenaikan berat badan secara signifikan yang akan mengundang penyakit lain untuk datang. Tingginya kandungan gula juga berhubungan dengan rsiko terkena diabetes tipe 2.
Sebenarnya konsumsi minuman berenergi tidak dilarang, asalkan tidak berlebihan dan harus memperhatikan usia si peminum. Yang paling baik adalah rajin berolahraga dan konsumsi makanan bergizi secara teratur, agar badan tetap segar dan bugar walaupun pekerjaan menumpuk.