Laki-laki Jangan Takut Ekspresikan Diri

18 November 2017 11:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi laki-laki sedang menyendiri (Foto: Getty Images)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi laki-laki sedang menyendiri (Foto: Getty Images)
ADVERTISEMENT
Seorang laki-laki erat kaitannya dengan maskulinitas, ketangguhan dan kemampuan untuk mengontrol emosi. Maka, ketika laki-laki merasa putus asa sering kali dianjurkan untuk menyangkalnya.
ADVERTISEMENT
Namun, depresi tidak dapat berakhir bila tidak ditangani. Banyak cara yang dapat dilakukan, salah satunya dengan mengikuti gerakan #ChangeThePicture yang diluncurkan oleh Campaign Against Living Miserably (CALM) di Inggris pada Jumat (17/11).
“Ini merupakan kesempatan bagi kami untuk melihat berbagai hal secara berbeda. Selain itu juga untuk membantu laki-laki terbebas dari tekanan untuk bertindak dengan cara tertentu,” jelas Simon Gunning, CEO dari CALM, yang dikutip dari Huffington Post, Sabtu (18/11).
Gerakan tersebut diawali oleh 12 laki-laki yang cukup terkenal di Inggris. Seperti mantan pesepakbola dan petinju professional Leon McKenzie, dan vlogger dari Irlandia Riyadh Khalaf.
Mereka mengunggah foto tubuh mereka yang macho ke media sosial. Tidak hanya itu, mereka juga mengungkapkan realitas yang dialami di balik tiap fotonya. Mulai dari kerentanan, masalah kesehatan mental dan perasaan bunuh diri.
ADVERTISEMENT
Riyadh Khalaf mengunggah fotonya dengan pose berdiri, kedua tangan dimasukkan ke dalam saku jaket dan terlihat tenang. Sebagai keterangan ia menulis;
“Foto ini saya ambil minggu lalu. Saya berpura-pura terlihat tenang di tengah-tengah serangan panik yang hebat. Ini sesuatu yang sudah saya pelajari untuk menyembunyikan kepanikan saya di hadapan publik. Namun saya tidak dapat menutupinya ketika berada di rumah dengan pintu terkunci. Tangan saya berkeringat, hati saya berdegup kencang, pikiran saya tidak karuan dan saya tidak mampu bernapas dengan baik,” tulisnya.
Ia juga menyarankan agar laki-laki yang merasakan hal sama, memberitahu orang-orang terkasih dan mengikuti terapi bila perlu.
“Semua orang sedikit kacau, tapi itu yang membuat manusia indah,” tutup Riyadh.
ADVERTISEMENT
Sebagai informasi, berdasarkan penelitian selama 50 tahun (1947 – 1997) yang dikutip dari Centre for Suicide Prevention, membuktikan pria lebih banyak bunuh diri dibandingkan perempuan. Di Indonesia sendiri, Badan Pusat Statistik (BPS) hanya bisa mencatat 812 kasus bunuh diri pada 2015 dari prediksi WHO yang mencapai 10.000 kasus bunuh diri pertahun.