Lebarkan Bisnis ke Pasar Internasional, Norma Hauri Incar Inggris

1 Februari 2017 14:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Desainer Norma Hauri. (Foto: Intan Kemala Sari/kumparan)
Desainer busana muslim Norma Hauri semakin memantapkan diri untuk melebarkan sayap menuju pasar internasional. Lewat koleksi busananya dalam lini 'Norma Hauri', ia menghadirkan rancangan busana muslim yang bisa dipakai dalam berbagai acara di siang dan malam hari. Mengawali kariernya sebagai desainer di 2007 dengan lini bridalnya, Norma sebenarnya sudah mendapatkan klien dari Australia, Amerika, dan Lebanon. Namanya makin dikenal di Malaysia setelah meluncurkan koleksi ready-to-wear nya. Menurut data dari Kementerian Dalam Negeri, sejumlah negara seperti Amerika, Inggris, Australia, Jepang, Tiongkok, Berlgia dan Swiss menjadi pasar yang potensial untuk memasarkan industri fashion Indonesia. Wanita kelahiran 1977 ini menjawab, ia ingin melebarkan sayap ke Inggris.
ADVERTISEMENT
"Di sana kan salah satu destinasi wisata yang didatangi wanita timur tengah. Aku ada satu stockist sudah berhubungan ke sana, kami sudah bertemu tapi belum eksekusi. Insha Allah tahun ini mau follow up lagi. Di sana komunitas hijabers nya juga besar," papar Norma saat diwawancarai kumparan, di Veranda Hotel, Jakarta Selatan, Senin (30/1). Untuk mempersiapkan hal itu, ia dan timnya harus bekerja keras memenuhi permintaan di luar negeri. Ada beberapa hal yang harus dimodifikasi dan disesuaikan seperti ukuran yang dibuat lebih besar hingga XXL dan penyesuaian lainnya. Namun tidak dapat dipungkiri, potensi penjualan busana muslim di Indonesia tetaplah nomor satu. Meski enggan menyebutkan berapa angka pasti penjualannya dalam satu bulan, namun menurutnya masih tetap dalam angka yang stabil. 
ADVERTISEMENT
"Saya tidak bisa bilang angka pastinya. Tapi saya bikin baju harga Rp 3 juta dan dipromosikan di Instagram, dalam waktu 1 jam sudah terjual 10 pcs. Alhamdulillah ready stock, tapi cari penjahit yang kualitasnya bagus itu susah,"  ungkap wanita lulusan Cosmoprof Make Up School Singapura. Saat ditanya tentang cita-cita Kementerian Perdagangan yang ingin menjadikan Indonesia sebagai kiblat fashion muslim dunia, Norma melihat hal itu sebagai cita-cita yang tidak muluk-muluk. Sudah terlihat jika industri modest fashion Indonesia mulai dilirik di dunia luar. "Tapi salah satu yang diperhatikan adalah kalau jadi kiblat fashion, jangan sampai orang-orang menjiplak karena sayang. Lebih baik kita yang produksi. Kita jadi kiblat fashion juga, kita jadi produsen yang menjual juga. Kalau hanya show di negara-negara A, B, C tapi belum bisa produksi kan sayang," katanya sebelum menyudahi perbincangan.
ADVERTISEMENT