news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Liburan ke Banjarmasin, Ini 4 Oleh-Oleh yang Wajib Kamu Bawa Pulang

27 April 2017 17:02 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Batik Sasirangan Khas Banjarmasin. (Foto: Stephanie Elia/kumparan)
Jika berkunjung ke suatu daerah yang belum pernah kamu datangi sebelumnya, tentu tak lengkap rasanya jika tidak membeli buah tangan untuk orang terdekat. Dan bagi sebagian orang, berbelanja dan berburu oleh-oleh jadi sebuah ritual wajib yang dilakukan saat liburan.
ADVERTISEMENT
Setiap kota dan wilayah di Indonesia memiliki ragam buah tangan khasnya masing-masing. Inilah yang menjadi alasan mengapa segala hal yang berkaitan dengan industri pariwisata Tanah Air selalu menarik untuk dibahas.
Bali amat terkenal dengan pie susu dan baju barongnya. Kupang termahsyur akan produksi kain tenunnya. Yogyakarta dengan bakpia pathoknya dan Padang dengan keripik baladonya.
Namun tahukah kamu apa oleh-oleh khas Banjarmasin yang dijuluki sebagai Negeri Seribu Sungai? Ibukota Kalimantan Selatan ini ternyata memiliki oleh-oleh khas yang tak kalah menarik dan nikmat, lho.
Apa saja sih, buah tangan khas Banjarmasin yang wajib kamu bawa pulang ketika bertandang ke kota ini?
1. Kain Batik Sasirangan
Batik Sasirangan Khas Banjarmasin. (Foto: Stephanie Elia/kumparan)
Seperti Solo dan kota-kota yang tersebar di penjuru Jawa lainnya, Banjarmasin juga memiliki kain batik atau yang lebih dikenal dengan nama Sasirangan. Yang membedakannya adalah warna dan coraknya yang memiliki makna tersendiri.
ADVERTISEMENT
Nama Sasirangan berasal dari kata 'manyirang' yang berarti diikat atau dijahit. Seluruh proses pengerjaannya masih menggunakan tangan alias handmade. Kain polos berwarna putih yang akan dijadikan batik akan digambari dan digarisi terlebih dahulu sebelum dijelujur atau jahit dengan benang atau karet.
Batik Sasirangan Khas Banjarmasin. (Foto: Stephanie Elia/kumparan)
Setelah kain mengerut dan membentuk pola tertentu, kain tersebut akan dicelup ke dalam cat warna hingga meresap dan membentuk corak warna yang cantik. Setelah jahitan dibuka, Batik Sasiranganpun telah jadi dan dijemur untuk dikeringkan.
Kain tradisional yang satu ini sejatinya sudah ada sejak awal abad ke-12. Mulanya, kain ini dikenakan sesuai warna yang memiliki makna masing-masing. Setiap warna melambangkan penyakit penggunanya. Misanya jika kamu sedang sakit kepala, kamu menggunakan sasirangan merah, warna cokelat jika kamu sedang merasa tertekan atau memiliki masalah kejiwaan dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Namun seiring berjalannya waktu, hal ini tak lagi dianggap serius dan Batik Sasirangan dipergunakan sebagai pakaian. Juga ada aneka kerajinan tas, sepatu, dompet, dan lain-lain yang menggunakan Batik Sasirangan sebagai bahannya.
Soal harga, ditentukan dari motif dan corak batik. Makin sering dicelup, makin mahal harganya. Biasanya untuk 2 meter Batik Sasirangan biasa dihargai Rp 80 ribu hingga Rp 90 ribu. Sedangkan untuk yang dibordir bisa mencapai Rp 250 ribu.
Motif Sasirangan yang terkenal adalah Sarigading, Ombak Sinapur, Bayam Raja, dan masih banyak lagi.
2. Amplang
Banjarmasin amat termahsyur karena memiliki kondisi alam yang unik, yaitu sungai yang membelah kota. Sungai Martapura yang amat panjang dan lebar jadi primadona kota ini. Maka tidaklah mengherankan, olahan ikan jadi makanan khas yang dengan mudah akan kamu jumpai di mana-mana.
ADVERTISEMENT
Salah satu produk olahan ikan yang bisa kamu jadikan sebagai buah tangan adalah kerupuk Amplang. Amplang terbuat dari adonan ikan yang dicampur dengan tepung. Bentuknya kecil-kecil layaknya bulan sabit.
Biasanya, ikan tenggiri dan haruan dipilih jadi bintang utamanya. Gurih dan sangat pas untuk kamu bawa pulang sebagai oleh-oleh karena tahan lama. Harga amplang tidaklah mahal dan cukup bervariasi. Mulai dari Rp 17 ribu hingga Rp 40 ribu. Semua tergantung merek dan ukuran.
3. Sambal Acan
Sambal Acan. (Foto: Stephanie Elia/kumparan)
"Kalau makan enggak ada sambal, enggak lengkap rasanya!".
Kalimat ini pasti sering kamu dengar meluncur dari mulut banyak orang. Atau kamu merupakan salah satu penggemar pedas?
Jika iya, warga Banjarmasin sepertinya berpendapat sama dengan kamu. Sambal Acan nan pedas dan amat segar jadi oleh-oleh yang wajib kamu bawa pulang ke rumah. Kamu bisa dengan mudah menemukan aneka sambal Acan pada berbagai pusat oleh-oleh yang ada di Banjarmasin. Namun salah satu sambal Acan yang terkenal adalah Sambal Raja Banjar.
ADVERTISEMENT
Tersebar si seluruh penjuru Banjarmasin, sambal ini dijual dengan harga sekitar Rp 20 ribuan. Namun jika menginginkan harga terjangkau, kamu bisa langsung datang dan membeli sambalnya langsung pada penjualnya.
Sambal Raja Banjar dijual pada Rumah Makan Raja Banjar. Kamu bisa menemukannya berjejer manis di meja kasir. Satunya dihargai Rp 15 ribu saja. Lebih murah, bukan? Ada tiga rasa yang bisa kamu pilih sesuai selera. Rasa Limau, Mangga, dan Terong Asam. Namun yang jadi favorit kumparan adalah Sambal Acan Raja Banjar Rasa Limau. Pedas dan segar melebur dengan sempurna!
4. Wadai Banjar
Bingka Banjar. (Foto: Stephanie Elia/kumparan)
Wadai dalam bahasa Indonesia berarti kue. Jadi, Wadai Banjar adalah kue khas Banjarmasin. Wadai Banjar yang terkenala adalah Bingka. Kue ini memiliki rasa manis dan tekstur yang legit, karena terbuat dari ketan. Ukurannya tak terlalu besar dan menyerupai bunga. Ada beberapa rasa wadai yang bisa kamu temui di pasaran. Seperti rasa original, labu, dan pandan.
Bingka Banjar. (Foto: Stephanie Elia/kumparan)
Harga Wadai Banjar juga tidak terlalu mahal. Untuk satu wadai, biasanya dihargai sekitar Rp 25 ribu hingga Rp 30 ribuan. Meski cocok untuk dijadikan sebagai pilihan oleh- oleh, Wadai Banjar tidak bisa bertahan lama di suhu ruangan. Maksimal hanya tiga hari, karena tidak menggunakan bahan pengawet. Namun kamu bisa menikmati ekstra beberapa hari jika menyimpannya di dalam kulkas.
ADVERTISEMENT