Meghan Markle Langgar Protokol Kerajaan karena Komentarnya soal Aborsi

13 Juli 2018 15:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Meghan Markle di Irlandia (Foto: Instagram @kensingtonroyal dan REUTERS/ Geoff Pugh)
zoom-in-whitePerbesar
Meghan Markle di Irlandia (Foto: Instagram @kensingtonroyal dan REUTERS/ Geoff Pugh)
ADVERTISEMENT
Kabar mengenai 'ulah' Meghan Markle kembali santer terdengar. Duchess of Sussex tersebut diduga telah melanggar salah satu aturan protokol Kerajaan Inggris.
ADVERTISEMENT
Hal ini terjadi saat The Duchess of Sussex dan Pangeran Harry, terbang ke Dublin, pada Selasa (10/7), untuk perjalanan tugas pertama mereka sebagai pengantin baru. Pasangan ini dijamu di rumah Duta Besar Inggris bersamaan dengan kehadiran pejabat dan politisi setempat.
Tak lama setelah kunjungan Pangeran Harry dan Meghan Markle, politisi Irlandia Catharine Noone membuat geger dengan mengunggah sebuah pernyataannya ke laman Facebook pribadinya. Sebagai informasi, Catharine Noone merupakan salah satu tokoh yang mendesak pemerintah untuk melegalkan aborsi.
"Suatu kehormatan dapat menjamu Pangeran Harry dan Duchess of Sussex di kediaman Duta Besar Inggris malam ini. Sang Duchess dan saya membicarakan tentang hasil referendum yang baru-baru ini terjadi. Ia merasa senang referendum telah berhasil," ujarnya seperti dikutip dari Australia News.
ADVERTISEMENT
Namun, tak lama kemudian postingan facebook Noone tersebut telah dihapus dan diganti dengan sebuah tweet: “Senang bertemu Pangeran Harry & Duchess of Sussex di Kediaman Duta Besar Inggris malam ini.”
Dari postingan sang senator, terlihat bahwa Meghan telah menunjukkan pandangan politiknya melalui ekspresinya. Hal ini tentu menjadi masalah karena sejak abad ke-17, anggota kerajaan Inggris telah dilarang memberikan pandangan politik.
Jika melihat latar belakang Meghan, tak heran ia berulah seperti itu. Sejak usia dini, bintang Suits ini telah aktif dalam isu-isu sosial khususnya isu terkait hak-hak perempuan. Bahkan di usianya yang baru 11 tahun, ia berhasil berkampanye untuk mengubah bahasa seksis dari sebuah iklan.
Bahkan di tahun 2016 perempuan berusia 36 tahun tersebut pernah sesumbar, bahwa ia akan pindah ke Kanada jika 'misoginis' Donald Trump terpilih sebagai presiden AS.
ADVERTISEMENT
Bagaimana pendapat Anda terkait komentar Meghan yang satu ini?