Memaknai Body Diversity, karena Tubuh Ideal Tak Melulu Kurus & Cantik

4 Juli 2018 9:36 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Keberagaman bentuk tubuh (Foto: Dok. Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Keberagaman bentuk tubuh (Foto: Dok. Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Perempuan dengan tubuh proporsional, kulit putih mulus tanpa noda, berambut lurus panjang dan berparas cantik.
ADVERTISEMENT
Jika Anda memperhatikan dengan seksama, tipe tubuh dengan deskripsi di atas seringkali wara-wiri di dalam industri hiburan Indonesia. Baik melalui media cetak maupun tayangan televisi.
Hal ini terjadi selama berpuluh-puluh tahun lamanya. Sehingga secara tak langsung, kondisi ini membentuk pemahaman bahwa perempuan yang 'menarik' di mata publik adalah perempuan dengan tubuh semampai, berkulit putih, dan memiliki wajah cantik. Sedangkan mereka yang tidak bertubuh semampai, berkulit putih dan berparas cantik merasa dirinya kurang menarik dan bukan termasuk standar perempuan cantik.
Padahal, bentuk tubuh sangat beragam. Mulai dari tinggi, super tinggi, pendek, mungil, bertubuh besar, berkulit hitam, rambut keriting, mata kecil, payudara dan bokong yang besar, dan lain sebagainya. Tetapi, paparan dari media dan stereotipe tentang tubuh ideal dan paras cantik membuat mereka terkungkung dalam pemikiran tersebut.
ADVERTISEMENT
Atas dasar inilah, kumparanSTYLE tertarik mengajak Anda para pembaca untuk memaknai keanekaragaman bentuk tubuh atau body diversity melalui pembahasan khusus selama Juli ini. Karena sesungguhnya, kesadaran masyarakat tentang perbedaan tubuh tersebut masih kurang.
Keberagaman bentuk tubuh (Foto: Dok. Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Keberagaman bentuk tubuh (Foto: Dok. Thinkstock)
Contohnya saja, dalam industri fashion. Dalam London Fashion Week yang digelar Februari lalu, sedikit sekali model plus size yang berjalan di atas runway. Hal ini berbeda dengan dengan New York Fashion Week yang sangat terbuka dalam industri fashion plus size. Dilansir The Cut, beberapa desainer seperti Christian Siriano dan Chromat turut menghadirkan koleksi untuk para perempuan bertubuh besar dalam panggung peragaan New York Fashion Week.
Di Amerika Serikat, banyak orang yang mengeluhkan tidak adanya body diversity dalam tayangan TV untuk remaja. Dilansir Teen Vogue, tayangan TV seperti Teen Wolf dan 13 Reasons hanya menghadirkan para pemain dengan tubuh semampai dan berbadan atletis. Hal inilah yang membuat tayangan tersebut dianggap gagal untuk merepresentasikan keanekaragaman bentuk tubuh, khususnya kepada remaja yang masih sangat mudah terpengaruh dan sedang mencari jati diri.
ADVERTISEMENT
Di industri kecantikan pun, rupanya keanekaragaman ini juga masih sangat terbatas. Khususnya kepada mereka yang berkulit gelap. Agak sulit menemukan alas bedak, concealer, dan contour dengan warna-warna gelap. Jika adapun, pilihannya tidak terlalu banyak dan belum tentu cocok dengan warna kulit mereka.
Tetapi untungnya, para pelaku industri kecantikan semakin lama semakin membuka mata akan hal ini. Beberapa brand kosmetik ternama seperti Colourpop, Fenty Beauty, Maybelline, dan Too Faced mulai menghadirkan alas bedak khusus untuk para perempuan berkulit gelap.
Fenty Beauty by Rihanna. (Foto: Instagram @@fentybeauty)
zoom-in-whitePerbesar
Fenty Beauty by Rihanna. (Foto: Instagram @@fentybeauty)
Akibat kurangnya pemahaman akan body diversity ini, bullying menjadi hal yang sangat sering terjadi. Sasarannya adalah orang-orang yang 'berbeda' dengan definisi tubuh ideal.
Bukan hanya orang biasa saja, bahkan para selebriti juga turut menjadi korban bullying. Sebut saja Demi Lovato, Selena Gomez, Gigi Hadid, Tyra Banks hingga sekelas Beyonce pernah menjadi bulan-bulanan dari body shaming.
ADVERTISEMENT
Demi Lovato kenakan detachable jeans (Foto: Instagram @queen_demilovato1701)
zoom-in-whitePerbesar
Demi Lovato kenakan detachable jeans (Foto: Instagram @queen_demilovato1701)
Tubuh lansing Beyonce pasca melahirkan. (Foto: beyonce.com)
zoom-in-whitePerbesar
Tubuh lansing Beyonce pasca melahirkan. (Foto: beyonce.com)
Gigi Hadid & Selena Gomez (Foto: Instagram @gigihadid @selenagomez)
zoom-in-whitePerbesar
Gigi Hadid & Selena Gomez (Foto: Instagram @gigihadid @selenagomez)
Billboard Music Awards (Foto: REUTERS/Steve Marcus)
zoom-in-whitePerbesar
Billboard Music Awards (Foto: REUTERS/Steve Marcus)
Hingga akhirnya, para selebriti mulai berani menggalakkan gerakan body diversity. Mereka sadar bahwa body shaming adalah hal yang harus dihapus dan tak boleh terjadi, terlebih lagi kepada sesama perempuan.
Saat ini, banyak aktivis perempuan yang juga menyuarakan keanekaragaman bentuk tubuh. Mereka tak bosan berbicara tentang bentuk tubuh perempuan yang berbeda-beda dan sikap penerimaan dari masyarakat yang masih kurang.
Pada bahasan kali ini, kumparanSTYLE juga mengajak Anda untuk berbagi cerita seputar diskriminasi atau bullying yang pernah Anda alami di lingkungan sekitar dan bagaimana cara Anda mengatasinya. Cerita yang terpilih berkesempatan untuk tampil dalam program spesial kumparanSTYLE tentang body issue.
Selamat memaknai perbedaan dan keanekaragaman bentuk tubuh. Please note that beauty is in the eye of the beholder.
ADVERTISEMENT