Mengapa Ada Orang Bertahan dalam Hubungan yang Tidak Sehat?

16 Februari 2019 17:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi masalah dalam hubungan. Foto: Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi masalah dalam hubungan. Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
Memutuskan hubungan asmara bukanlah perkara mudah. Ada banyak hal yang harus dipertimbangkan sebelum benar-benar melakukannya. Alhasil, banyak pasangan yang seolah 'terjebak' ke dalam hubungan 'gantung' yang tidak sehat.
ADVERTISEMENT
Rupanya, ada penjelasan ilmiah di balik alasan pasangan yang masih tetap mempertahankan hubungan yang tidak sehat ini. Para peneliti di University of Utah Amerika Serikat memaparkan bahwa orang-orang memilih untuk bertahan dalam hubungan asmara yang sudah 'retak' karena mereka merasa pasangannya sangat bergantung pada mereka, sehingga membuat mereka merasa tidak mampu untuk pergi begitu saja.
Penelitian yang dipublikasikan di Journal of Personality and Social Psychology mengungkapkan bahwa semakin seseorang bergantung pada pasangannya, semakin kecil kemungkinan untuk berpisah. Pada akhirnya, hal ini menunjukkan jika orang-orang akan tetap bertahan dalam hubungan yang tidak sehat, datar dan monoton demi memuaskan kebutuhan pasangannya.
ilustrasi hubungan toxic Foto: dok.Thinkstock
Riset ini dilakukan dalam dua studi terpisah. Pertama, para peneliti mempelajari 1.348 orang yang tengah menjalani hubungan asmara romantis selama 10 minggu. Dan yang kedua, peneliti melakukan tes kepada 500 orang yang berencana untuk mengakhiri hubungannya dalam kurun waktu dua bulan.
ADVERTISEMENT
"Ketika seseorang merasa jika pasangannya sangat berkomitmen dengan hubungan mereka, tetapi pada akhirnya hubungan tersebut justru berakhir. Hal ini berlaku kepada orang-orang merasa tidak puas dengan hubungan yang dijalaninya, " tutur Samantha Joel, asisten profesor departemen Psikologi di University of Utah.
Secara umum, seseorang tidak ingin melukai pasangannya dan justru peduli terhadap apa yang mereka inginnya. Meski demikian, Samantha mengatakan bahwa terkadang persepsi seseorang tentang kebutuhan pasangannya bisa disalahartikan dan justru dapat merusak nilai sebuah hubungan itu sendiri. Karena bisa jadi, orang tersebut melebih-lebihkan seberapa besar komitmen pasangannya dan betapa menyakitkannya perpisahan itu.
Ilustrasi pasangan menjauh. Foto: Dok. Freepik
Sementara itu, psikolog percintaan Madeleine Mason Roantree berpendapat bahwa rasa takut ditinggal sendirian adalah alasan paling umum seseorang memilih untuk bertahan dalam hubungan yang tidak sehat.
ADVERTISEMENT
"Alasan lainnya adalah mereka merasa gagal jika mereka mengakhiri hubungan asmara dan berpikir mereka akan menanggung malu di hadapan publik," demikian tutur Madeleine seperti dikutip dari Independent.