Mengenal Dusun Beleq dan Rumah Adat Pertama di Lereng Gunung Rinjani

28 Oktober 2017 13:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rumah adat suku Sasak di Dusun Beleq, Sembalun (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rumah adat suku Sasak di Dusun Beleq, Sembalun (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Rumah adat selalu menjadi destinasi menarik untuk menambah pengetahuan tentang budaya negeri sendiri. Tak hanya mengenal budaya semata, tapi juga mendapatkan makna kehidupan yang terselip dalam kunjungan ke rumah adat tersebut.
ADVERTISEMENT
Untuk memperkaya pengetahuan budaya Ibu Pertiwi, kumparan (kumparan.com) bersama sepuluh peserta kumparan Getaway Sembalun mengunjungi sebuah rumah adat yang berada di kaki Gunung Rinjani, Jumat (27/10). Rumah adat yang pertama kali dibangun di Sembalun berada di Dusun Beleq--dusun yang telah dibangun sejak 200 tahun lalu.
Berusia ratusan tahun, bangunan rumah yang ada di Kompleks Dusun Beleq masih tampak terawat dengan baik. Hal ini dikarenakan warga sekitar memiliki keinginan yang kuat untuk mempertahankan keorisinilan rumah adat ini.
Rumah adat suku sasak di Dusun Beleq, Sembalun (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rumah adat suku sasak di Dusun Beleq, Sembalun (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Kompleks Dusun Beleq hanya terdiri dari tujuh rumah saja. Kepada kumparan dan para peserta, pemandu wisata kumparan Getaway Sembalun, Rozak menceritakan sejarah dan alasan di balik berdirinya tujuh rumah adat ini.
Menurutnya, Dusun Beleq dibangun oleh tujuh pasangan yang merupakan korban selamat dari letusan dahsyat Gunung Rinjani pada beberapa abad silam. Mereka yang selamat akhirnya kabur ke Lembah Rinjani untuk mendirikan rumah.
ADVERTISEMENT
"Makanya kenapa hanya ada tujuh rumah di sini. Hal itu karena hanya ada tujuh pasangan yang mendirikannya," ungkap Rozak.
Rumah adat suku Sasak di Dusun Beleq, Sembalun (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rumah adat suku Sasak di Dusun Beleq, Sembalun (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Kejadian dahsyat ini dianggap warga Desa Sembalun sebagai kejadian yang patut dikenang. Oleh karenanya, pemugaran terus dilakukan agar keaslian bangunan ketujuh rumah ada tersebut tetap terjaga.
Yang unik dari rumah adat ini, lantai rumah yang beratap jerami tidak dibuat dengan menggunakan semen melainkan dengan kotoran sapi. Fakta ini membuat para peserta kumparan Getaway Sembalun yang mendengarnya terkejut, mengingat tak ada bau apa pun yang tercium saat memasuki rumah adat.
"Tangga di bagian depan rumah serta lantai rumah ini dibuat dari adukan kotoran sapi yang juga berfungsi menghalau nyamuk. Nggak cuma itu, kotoran sapi juga membuat ruangan tetap terasa hangat," papar Rozak kepada para peserta.
Rumah ada suku Sasak di Dusun Beleq, Sembalun (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rumah ada suku Sasak di Dusun Beleq, Sembalun (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Di bagian dalam rumah, tepatnya di sisi kiri pintu masuk, terdapat area yang disebut sebagai bale maling. Area itu digunakan oleh suku asli Sasak untuk menyimpan senjata seperti parang. Selain itu, ada pula area lainnya yang dimanfaatkan untuk menaruh hasil panen.
ADVERTISEMENT
Menengok ke bagian belakang rumah, terdapat kendi berukuran cukup besar yang digunakan penduduk untuk menyucikan kaki sebelum memasuki rumah. Jika diperhatikan dengan saksama, bangunan setiap rumah dibikin sama, lengkap dengan tujuh anak tangga untuk mencapai pintu masuk serta empat tiang penyangga yang membuat bangunan semakin kokoh.
Satu hal yang membuat para peserta penasaran adalah kenapa rumah adat ini dibiarkan kosong begitu saja. Rozak pun menjawab rasa penasaran para peserta kumparan Getaway Sembalun dengan jawaban yang lugas.
"Karena warga Sembalun tidak mau dibatasi oleh aturan yang diberlakukan di dusun ini sehingga sekitar tahun '80an, warga mulai meninggalkan dusun ini," kata Rozak.
Wisata sejarah ini tentu menjadi pengalaman menarik yang didapatkan oleh para peserta. Salah satu peserta kumparan Getaway Sembalun asal Depok, Risca (22), mengungkapkan kesannya terhadap budaya yang diterapkan di Dusun Beleq.
ADVERTISEMENT
"Rumahnya unik. Nggak nyangka ada rumah adat yang terbuat dari kotoran sapi. Pengetahuanku juga jadi bertambah dengan wisata sejarah ini, seru!" tuturnya dengan mata berbinar-binar.
Rumah ada suku Sasak di Dusun Beleq, Sembalun (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rumah ada suku Sasak di Dusun Beleq, Sembalun (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)