Merilis Buku Baru, Nila Tanzil Ajak Pembaca Berbagi Kebaikan

20 Desember 2018 10:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Buku baru Nila Tanzil, The Art of Giving Back. (Foto: Avissa Harness/ kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Buku baru Nila Tanzil, The Art of Giving Back. (Foto: Avissa Harness/ kumparan)
ADVERTISEMENT
Berbagi kebaikan tak hanya bisa dilakukan dalam bentuk materi. Berbagi kebaikan dapat dimulai dari hal-hal kecil sejak dini. Dan berbagi kebaikan, dapat dimulai dari diri sendiri.
ADVERTISEMENT
Tiga hal itu yang menjadi tujuan penting bagi penulis Nila Tanzil dalam meluncurkan buku baru bertajuk, The Art of Giving Back.
Melalui buku ini, perempuan yang juga pendiri dari Taman Bacaan Pelangi ini ingin mengajak pembaca untuk berbagi kebaikan terhadap sesama.
Dikemas dalam bentuk yang menyenangkan, penuh warna, dilengkapi dengan quotes inspiratif dan bergambar, The Art of Giving Back ditujukan khusus kepada para milenial agar mereka terinspirasi untuk membuat perubahan positif terhadap negara dengan berbagi kebaikan.
"Buku ini bercerita tentang pengalaman saya saat traveling ke berbagai negara, termasuk di Indonesia. Perjalanan yang saya lakukan mengajarkan saya banyak hal, terutama tentang nilai kehidupan dan tentang seni dalam berbagi kebaikan. Lewat buku ini saya ingin menginspirasi pembaca dalam berbuat kebaikan terhadap sesama yang tidak hanya berbentuk materi, tetapi dalam bentuk apapun," tutur Nila Tanzil saat melakukan peluncuran buku secara resmi di Gramedia Matraman, kemarin (19/12).
Nila Tanzil (kiri) rilis buku baru, The Art of Giving Back. (Foto: Avissa Harness/ kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Nila Tanzil (kiri) rilis buku baru, The Art of Giving Back. (Foto: Avissa Harness/ kumparan)
Dalam peluncuran buku ini, turut hadir Butet Manurung, co-founder dari Sokola Institute yang juga berbagi kisah tentang pengalamannya berbuat kebaikan melalui pendidikan yang ia berikan kepada anak-anak di daerah-daerah terpencil Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Konsep berbagi sebenarnya telah ada dalam kehidupan masyarakat Indonesia sejak dulu. Bagi masyarakat Toraja misalnya, mereka memiliki konsep hidup apa yang diterima harus dikembalikan dengan membagikannya dalam rasa syukur atau disebut sebagai Pole Poraya yang berarti kembali kasih dan kurresumanga' atau terima kasih. Itu sudah menjadi tanggung jawab mereka untuk melakukan kebaikan. Saya senang dalam buku barunya Nila juga membahas tentang hal tersebut. Karena menurut masyarakat Toraja, jika kita berbagi terhadap sesama, akan tercipta kesejahteraan dan kebahagiaan dalam kehidupan bermasyarakat," ungkap Butet.
Nila pun meyakini bahwa berbagi kebaikan bisa dimulai dari hal-hal kecil, mulai dari memberi buku kepada masyarakat di daerah-daerah terpencil atau membantu sesama dalam berbagai hal yang tidak hanya berbentuk materi. "Kita harus mulai berbuat kebaikan dari sekarang, tidak perlu menunggu punya uang banyak atau merasa puas dengan apa yang kita miliki dan semuanya harus dimulai dari diri sendiri," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Jika Anda tertarik untuk membaca dan belajar cara-cara mudah dalam berbagi kebaikan, The Art of Giving Back sudah bisa didapatkan di semua toko buku Gramedia dengan harga Rp 59 ribu.