news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Model Teddy Quinlivan Ungkap Pelecehan Seksual yang Pernah Dialaminya

6 Mei 2018 9:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Teddy Quinlivan (Foto: Insatgram @teddy_quinlivan)
zoom-in-whitePerbesar
Teddy Quinlivan (Foto: Insatgram @teddy_quinlivan)
ADVERTISEMENT
Berkat adanya gerakan #MeToo yang mengkampanyekan lingkungan kerja 'sehat' untuk para wanita di industri fashion, semakin banyak model yang mulai berani mengungkapkan cerita pelehan seksual yang pernah dialaminya. Salah satunya adalah model Teddy Quinlivan.
ADVERTISEMENT
Model yang memulai debutnya pada 2015 berbagi cerita melalui akun Instagram-nya tentang pengalamannya menghadapi pelecehan seksual dan perilaku yang kurang menyenangkan lainnya selama bekerja di dunia fashion.
Sejak bekerja sebagai model, Quinlivan tahu benar bahwa ia harus bekerja dengan jam kerja yang cukup panjang. Tak hanya itu saja, ia juga harus tahan diri ketika ada orang yang mulai mengkritiknya.
"Namun yang saya tidak menyangka adalah casting director saya menawarkan untuk menjadi cover majalah dengan berhubungan intim sebagai imbalannya," tulisnya di akun Instagramnya.
"Seorang stylist pernah mencoba melepas pakaian dalam saya tanpa izin, seorang fotografer pernah meremas payudara saya. Ini adalah hal yang saya tidak persiapkan lebih dulu karena saya pikir tidak akan pernah terjadi padanya, namun kenyataannya hal itu terjadi," lanjutnya lagi seperti dikutip Fashionista.
ADVERTISEMENT
Quinlivan yang pernah berjalan untuk Jeremy Scott dan Carolina Herrera ini mengungkapkan bahwa respons dari industri fashion terhadap pelecehan seksual sangat kurang dan tidak tanggap. Ia sangat geram ketika ada seseorang pelaku pelecehan seksual bisa bebas bekerja begitu saja karena lingkungannya tidak peduli dengan korban pelecehan tersebut.
Selain bercerita tentang pengalamannya, dalam unggahan tersebut ia juga memberikan pesan yang sangat berani untuk industri fashion.
"Jika membuat industri fashion menjadi lebih aman bukan prioritas Anda, saya tidak merasa nyaman untuk bergabung dengan Anda. Tidak ada fashion show, editorial, kampanye, atau acara yang lebih penting dari saya ketimbang rasa aman untuk saya dan orang-orang yang bekerja dengan saya," tutupnya.