Mom, Anak yang Lahir dari Ibu HIV Belum Tentu Tertular Virus yang Sama

27 September 2017 9:34 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi obat antivirus HIV. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi obat antivirus HIV. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Banyak orang tua yang mengira jika anak yang terlahir dari ibu yang terinfeksi HIV, akan tertular virus yang sama. Padahal, hal ini tidaklah benar.
ADVERTISEMENT
dr. Med. Firman Santoso, Sp. OG, seorang Ginekolog lulusan Jerman mengungkapkan, jika ibu hamil dengan HIV positif bisa mencegah terjadinya transmisi virus ini kepada anak mereka. Dan, kemungkinannya pun sangat tinggi bagi seorang ibu hamil yang ingin mencegah anaknya agar tidak mengidap penyakit yang sama.
"Pada masa kehamilan, seorang wanita dengan HIV bisa meminimalisir transmisi infeksi virus yang diderita oleh ibunya kepada janin yang dikandung. Bagaimana caranya? Dengan cara meminum antiretroviral saat usia kehamilannya menginjak 14 minggu," ujar dr. Firman menjelaskan alasan seorang ibu dapat mencegah penularan HIV ke anak yang dikandungnya, saat ditemui kumparan (kumparan.com), di Senayan City, Jakarta, Senin (25/9).
Antiretroviral merupakan golongan obat antivirus yang digunakan untuk mengobati pasien HIV AIDS. Tak berhenti sampai pemberian obat saja, dr. Firman juga menuturkan jika pemberian obat antivirus masih harusndilakukan saat seorang ibu melakukan persalinan.
ADVERTISEMENT
"Setelah diberikan antiretroviral semasa kehamilan, obat ini juga perlu diberikan melalui selang infus saat ibu menjalani persalinan. Dan saat anaknya telah lahir, obat tersebut juga harus diberikan kepada anaknya saat usia anak mencapai enam minggu," papar dokter yang juga praktik di RSIA Brawijaya, Jakarta, itu.
Pengecekan pun terus dilanjutkan, karena dokter kandungan harus memantau kondisi anak setelah berusia delapan bulan. Serangkaian tes HIV kepada anak perlu dilakukan untuk mengetahui hasil dari pemberian antiretroviral tersebut, apakah positif atau negatif.
HIV AIDS (Ilustrasi) (Foto: Shutter Stock)
zoom-in-whitePerbesar
HIV AIDS (Ilustrasi) (Foto: Shutter Stock)
Terkait hasil tesnya, dr. Firman mengatakan bahwa kemungkinan besar hasilnya akan negatif. Mengingat sudah banyak kasus sebelumnya yang menunjukkan, pemberian obat antivirus tersebut bisa mencegah transmisi infeksi virus HIV pada anak yang lahir dari ibu dengan HIV positif.
ADVERTISEMENT
"Karena pemberian antivirus itu bisa mengurangi jumlah virus dalam darah si ibu sebanyak 1000 copies per milimeter. Cara ini bisa mencegah penularan virus HIV dari si ibu dengan HIV ke anaknya sendiri, dengan persentase hingga 67,5 persen " ujar dr. Firman.
"Untuk di grup yang tidak diberikan antiretroviral, kemungkinan terjadinya transmisi virus ini mencapai 67 persen, sedangkan di grup yg anaknya langsung diberikan antiretroviral hanya terjadi sebanyak 8,3 persen saja. Hal ini memperlihatkan jika efektifitas pemberian antiretroviral mencapai 80 persen," tambahnya.
Seorang ibu yang positif mengidap HIV juga bisa melahirkan normal dengan syarat air ketuban tidak boleh pecah sampai minimal pembukaan ke-10. Meskipun boleh melahirkan secara normal, namun dr. Firman menyarankan agar para ibu dengan HIV tidak menyusui anaknya, karena justru bisa meningkatkan kemungkinan terinfeksi sebesar 10 persen.
ADVERTISEMENT
"Sudah ada studinya yang menunjukkan bahwa meskipun ibu hamil sudah diberikan antiretroviral, namun tetap bisa meningkatkan kemungkinan terinfeksi HIV sebesar 8-10 persen. Siapa yang bisa menjamin jika anak tidak akan melukai puting sang ibu saat menyusui? Luka inilah yang bisa menularkan infeks HIV," jelas dr. Firman mengakhiri perbincangan.