New York Fashion Week Sediakan Area Ganti Pribadi untuk Modelnya

New York Fashion Week. (Foto: Instagram @wesley_sin)

Satu kemajuan besar akhirnya terjadi dalam industri mode dunia. Untuk pertama kalinya sepanjang sejarah, New York Fashion Week akhirnya menciptakan area kamar ganti pribadi untuk para model.

Hal ini diumumkan langsung oleh Council of Fashion Designers of America, selaku partner Model Alliance. Perhelatan mode bergengsi dunia ini digelar selama sepekan, sejak 8 Februari - 16 Februari 2018.

Fenty x Puma di New York Fashion Week S/S 2018 (Foto: REUTERS/Brendan McDermid)

Ini tentunya merupakan kabar menggembirakan untuk dunia modeling. Karena selama puluhan tahun, para model sama sekali tak memiliki privasi di belakang panggung.

Jika mengintip ke area backstage fashion show manapun, kamu akan menemukan pemandangan yang memusingkan kepala. Puluhan hingga ratusan orang berjubel dan sibuk dengan kegiatan masing-masing.

Mulai dari media, fotografer, model, penata rias, desainer, panitia acara, semuanya memenuhi area backstage. Sama sekali tak ada ruang pribadi untuk model.

Busana Vivi Zubedi di New York Fashion Week (Foto: Dok. Vivi Zubedi)

Diatur untuk berdiri sesuai urutan, para model diwajibkan berganti baju secepat kilat sebelum kembali melenggang di atas runway. Biasanya, mereka dibantu oleh seorang fitter yang bertugas mencopot dan memakaikan busana.

Otomatis, model harus 'kebal' dan 'tahan malu' saat berganti pakaian di belakang panggung.

"Kekhawatiran para model tentang fotografi invasif dan kurangnya privasi saat berganti pakaian di New York Fashion Week sudah meningkat," ujar Sara Ziff, pendiri Model Alliance, dikutip Harpers Bazaar.

New York Fashion Week. (Foto: REUTERS/Brendan McDermid)

"Model Alliance menanggapi hal ini dengan serius, dan kami memutuskan akan mengambil langkah tambahan di musim ini untuk memastikan lingkungan kerja yang aman dan penuh respek dengan menyedian area ganti pribadi di backstage," sambungnya.

Tindakan ini dianggap sejalan dengan maraknya isu pelecehan seksual yang menimpa para pekerja seni, seperti model dan artis.

Akankah langkah ini diikuti oleh panggung mode lainnya? Apakah Indonesia juga akan mulai menerapkan kebijakan yang sama?