Peapepo, UMKM Surabaya yang Sukses Berkat Fitur Instagram

26 Februari 2019 9:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Licke Mayasari bersama dua rekan bisnisnya di Peapepo, Kevin Andy dan Ronald Surjadi. Foto: Avissa Harness/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Licke Mayasari bersama dua rekan bisnisnya di Peapepo, Kevin Andy dan Ronald Surjadi. Foto: Avissa Harness/kumparan
ADVERTISEMENT
Everyone has their own stories.” Kutipan itu menjadi sebuah mantra khusus bagi Kevin Andy, Evelyn Giovanny, dan Ronald Surjadi dalam membangun bisnis mereka.
ADVERTISEMENT
Tiga sekawan ini mengabadikan momen kebahagiaan setiap orang melalui bisnis souvenir karikatur dan hadiah bernama Peapepo. Didirikan pada 2014, ide bisnis ini tercetus ketika Kevin, Evelyn, dan Ronald ingin memberikan kado yang sifatnya personal dan berkesan kepada teman kuliah mereka yang akan wisuda.
Setelah berjalan selama satu tahun, sayangnya Evelyn harus pindah ke Jakarta. Posisinya kemudian digantikan oleh Licke Mayasari yang menjabat sebagai Co-founder sekaligus mengatur bagian promosi Peapepo.
Produk-produk souvenir dan hadiah garapan Peapepo, Instagrammable Business Surabaya. Foto: Avissa Harness/kumparan
Produk-produk yang dihasilkan Peapepo meliputi custom-made 3D caricature, scrapbook, cute mini figure, phone case, hampers, pop-up cards, dan custom-made album.
Karena ingin menghasilkan sebuah karya yang memiliki makna khusus bagi pelanggan, produk-produk Peapepo hampir tidak pernah tersedia secara langsung. Sebagian besar produk dibuat sesuai permintaan pelanggan.
ADVERTISEMENT
“Bisnis ini kami buat karena kami ingin para pelanggan memberikan yang terbaik kepada orang terkasih. Oleh karena itu, dalam memesan, pelanggan harus melewati proses wawancara singkat untuk mengetahui cerita yang ingin digambarkan. Pembuatannya memakan waktu sekitar satu minggu, tergantung tingkat kerumitannya. Kami sengaja menerapkan sistem seperti itu agar hasilnya bisa sempurna dan memiliki makna,” tutur Licke Mayasari, salah satu Co-founder Peapepo.
Serius promosikan produk melalui Instagram
Dalam memasarkan produknya, Peapepo memilih Instagram sebagai platform utama. Jika dilihat dari akunnya (@peapepo), memang terlihat sekali jika mereka sangat serius dalam mempromosikan produk melalui Instagram. Posting-an Peapepo terlihat sangat terorganisir dan terkonsep.
Hal itu terjadi karena mereka menerapkan strategi marketing digital untuk menarik pelanggan. Selain itu, Peapepo juga memanfaatkan berbagai fitur Instagram, seperti fitur ads, dan melakukan live dan Instagram story untuk meningkatkan engagement dengan pelanggan atau followers. Semua itu mereka kemas dalam konten yang kreatif, menarik, dan sangat terkonsep.
ADVERTISEMENT
Meski jumlah followers-nya masih terbilang sedikit, yaitu sekitar 8 ribuan, Peapepo telah berhasil menjual 120-150 unit produk setiap bulannya dengan omzet sebesar 30-40 juta. Ketika ditanya, pembeli mereka rata-rata mengetahui Peapepo dari Instagram.
Kevin Andy, Licke Mayasari, dan Ronald Surjadi, pendiri Peapepo, Instagrammable Business asal Surabaya. Foto: dok.Instagram
“Di Instagram, kami tidak ingin asal memasukkan foto dan cerita. Kami merencanakan dengan rinci mulai dari desain hingga caption. Kami juga tidak selalu mengikuti tren agar konten Peapepo tetap berkesinambungan dengan value yang dibangun sejak awal,” tutur Licke Mayasari yang kami temui dalam acara Instagrammable Business Tour di Surabaya pada 14 Februari lalu.
Licke dan kawan-kawan tak ingin menjadikan akun Peapepo sebagai katalog produk saja. Karena itu mereka mengemas bentuk promosi lewat cerita-cerita menarik yang dimiliki oleh pelanggan. Strategi itu diterapkan oleh Licke setelah ia mengamati sendiri insight dari para pengikut Peapepo yang lebih tertarik dengan konten cerita daripada promosi secara terang-terangan.
ADVERTISEMENT
Mereka juga mengkombinasikannya dengan konten-konten menarik seperti membuat video DIY dan behind the scene pembuatan produk. Karena menurut Licke, jika kita hanya menggunakan fitur ads di Instagram, feedback-nya hanya sebatas likes saja, tidak ada engagement. Dari situ tim Peapepo terus belajar dan menggali lagi sampai akhirnya menemukan bahwa sebuah konten yang memiliki informasi baru lebih banyak diminati oleh followers.
Produk-produk souvenir dan hadiah garapan Peapepo, Instagrammable Business Surabaya. Foto: Avissa Harness/kumparan
“Setelah tahu caranya, kami kemudian membuat konten yang disesuaikan dengan momen. Misalnya saat Valentine, banyak orang yang ingin memberikan kado tapi tidak bisa crafting untuk membuat hadiah yang lebih berkesan. Lewat konten video, kami memberikan tips crafting mudah seperti DIY cards, agar orang-orang yang tidak bisa crafting tetap bisa memberikan yang terbaik lewat hadiah yang dibuat sendiri. Karena pada umumnya hadiah yang dibuat sendiri akan memiliki kesan yang lebih berarti daripada yang beli jadi,” jelas Licke.
ADVERTISEMENT
Melalui konten-konten menarik itu, hingga saat ini, Peapepo telah sukses merambah pasar hampir di seluruh Indonesia, seperti Medan, Batam, Kupang, Makassar, Manado, bahkan hingga negara-negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura.