news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pentingnya Aktivitas Fisik untuk Tumbuh Kembang si Kecil

20 November 2017 17:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Com-Tempat Anak Bermain (Foto: Thinkstocks)
zoom-in-whitePerbesar
Com-Tempat Anak Bermain (Foto: Thinkstocks)
ADVERTISEMENT
Tumbuh kembang anak merupakan hal penting untuk diperhatikan bagi para orang tua. Saat itulah, golden age atau fase emas mulai tumbuh. Fase emas adalah fase di mana otak anak mengalami perkembangan cepat dalam masa pertumbuhannya. Sebanyak 80 persen perkembangan otak anak berlangsung sejak usia 0 hingga 6 tahun.
ADVERTISEMENT
Dalam masa ini pula, asupan nutrisi yang tepat menjadi salah satu kunci penting dalam menopang pertumbuhan anak. Hal ini dipaparkan melalui hasil penelitian Johns Hopkins University yang mengatakan bahwa asupan nutrisi yang baik dapat meningkatkan kecerdasan otak, mudah menyerap pelajaran di sekolah, dan meningkatkan kesehatan.
Selain itu, terdapat faktor lain yang tidak kalah pentingnya dalam pertumbuhan anak. Dituturkan oleh dr Michael Triangto, SpKO aktivitas fisik sangat penting dalam pertumbuhan seorang anak. Terutama sensor motorik yang dilatih melalui rangsangan gerak.
"Aktivitas fisik tidak hanya memberikan manfaat kesehatan, tetapi juga mampu merangsang keterampilan motorik, perkembangan kognitif, dan kemampuan mengelola emosi," ujarnya dr Michael saat ditemui kumparan (kumparan.com) di acara Frisian Flag 'Gerak 123' Dukung Generasi Pintar, Kuat dan Tinggi di FX Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (20/11).
Anak-anak bermain layang-layang (ilustrasi) (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Anak-anak bermain layang-layang (ilustrasi) (Foto: Thinkstock)
Ia menegaskan, yang terpenting dalam aktivitas fisik anak pada usia memasuki dua tahun adalah gerakan-gerakan yang tidak hanya mampu menstimulus pertumbuhan melalui bentuk permainan, yang penting anak harus di ajak untuk selalu bergerak.
ADVERTISEMENT
"Oleh karena itu diperlukan sosok orang tua yang mau bermain, misalnya bermain kuda-kudaan atau kereta-keretaan. Anak pun akan meniru berbagai gerakan yang dilakukan orang tua," lanjut dr. Michael lagi.
Orang tua memiliki peran yang penting dalam pengalaman anak melakukaan gerakan-gerakan dasar tersebut. Sehingga pada saatnya dia siap untuk melakukan tugas-tugas yang lebih serius.
Anak bermain di pasir (NOT COV) (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Anak bermain di pasir (NOT COV) (Foto: Thinkstock)
Gerakan-gerakan sederhana seperti jalan di tempat, melompat dan melempar, serta koordinasi gerak seperti gerakan makan, minum dan berhitung mampu mendukung tumbuh kembang anak. Selain itu, meniru gerakan juga diperlukan untuk merangsang ingatan anak. Seperti berlari, melompat, menyilang, mengenal arah dan bertepuk tangan.
Dokter yang praktik di Slim & Health Sports Therapy Taman Anggrek ini memaparkan gerakan melompat dan berlari di tempat dapat menstimulus pertumbuhan dan melatih kekuatan otot serta tulang, juga dapat melatih otak dan koordinasi fisik.
ADVERTISEMENT
"Bila gerakan tersebut dilakukan bersama orangtua, dapat menguatkan hubungan emosional antara anak dan orang tua," tutupnya menyudahi perbincangan.