Pentingnya Edukasi Bisnis dan Akses Permodalan bagi Pebisnis Perempuan

14 September 2018 15:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Handayani, Direktur Konsumer Bank BRI sebagai moderator panel di Internasional Council of Women 2018. (Foto: dok. Bank BRI)
zoom-in-whitePerbesar
Handayani, Direktur Konsumer Bank BRI sebagai moderator panel di Internasional Council of Women 2018. (Foto: dok. Bank BRI)
ADVERTISEMENT
Saat ini, partisipasi perempuan dalam sektor bisnis telah meningkat. Pada tahun 2012, keterlibatan perempuan dalam bidang wirausaha meningkat sebanyak 58 persen. Selain itu, ada perpindahan yang cukup signifikan juga dari sektor pekerjaan, yaitu perempuan mulai beralih dari petani ke pekerjaan yang menyediakan jasa.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya angka kenaikan tersebut, maka pihak perbankan juga mulai memberikan dukungan yang aktif kepada para pengusaha perempuan dengan meningkatkan akses permodalan kepada mereka.
Dalam acara International Council of Women, Kongres Wanita Indonesia (KOWANI) menghadirkan panel-panel yang membahas tentang Akses pada Permodalan dan Perbankan sebagai Landasan Ketahanan Ekonomi Keluarga yang dimoderatori oleh Handayani, Direktur Konsumer Bank BRI.
Melalui panel ini terdapat banyak informasi penting bagi para pengusaha, terutama tentang peran perbankan dalam meningkatkan inklusi keuangan perempuan Indonesia dan pentingnya edukasi bisnis bagi para perempuan pengusaha.
Program edukasi menjadi salah satu hal paling penting bagi perempuan. Karena semua akses permodalan akan terasa percuma jika para pelaku usahanya tidak memiliki pengetahuan yang tepat untuk mengelola usaha dan produk-produknya.
KOWANI hadirkan panelis-panelis inspiratif untuk membahan mengenai akses Permodalan dan Perbankan sebagai Landasan Ketahanan Ekonomi Keluarga (Foto: dok. Avissa Harness/ kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
KOWANI hadirkan panelis-panelis inspiratif untuk membahan mengenai akses Permodalan dan Perbankan sebagai Landasan Ketahanan Ekonomi Keluarga (Foto: dok. Avissa Harness/ kumparan)
Dalam hal ini, Bank BRI telah menjalankan program edukasi melalui Rumah Kreatif BUMN. Sejauh ini Bank BRI telah membina 53 Rumah Kreatif BUMN yang tersebar di seluruh Indonesia. Tujuh di antaranya adalah Debora, sebuah bisnis kerajinan kain dengan teknik pewarnaan alami; Namu, bisnis perhiasan dari limbah kayu; Gracia Bag, bisnis tas kulit dengan ornamen anyaman dan kain batik; Coffe Kreatif, bisnis kerajinan dari biji kopi; Daffa Silver, bisnis kerajinan perak asal Yogyakarta; Niluh Djelantik, bisnis sepatu perempuan asal Bali; dan Javara, bisnis makanan organik olahan dari Jakarta.
ADVERTISEMENT
“Para pengusaha UMKM merepresentasikan bahwa pengusaha perempuan memiliki kapasitas dan kapabilitas untuk mengembangkan usahanya hingga naik kelas. Ini juga menunjukkan bukti nyata bahwa Bank BRI mendorong pemberdayaan perempuan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat di Indonesia,” tutur Handayani, Direktur Konsumer Bank BRI saat kumparanSTYLE temui di acara International Council of Women 2018 di Yogyakarta siang tadi (14/9).
Bank BRI juga menyediakan informasi dan edukasi bagi pengusaha UMKM dan pelaku industri kreatif. Mulai dari konsultasi, training, seminar, hingga mendorong agar pelaku UMKM go digital serta merambah e-commerce. Selain itu, BRI juga menyediakan showcase UMKM yang dibuat sebagai etalase display hasil produksi unggulan UMKM setempat yang berkualitas dan dapat dipasarkan secara online di portal Blanja Online.
ADVERTISEMENT
Selain Bank BRI, ada juga Bank Mandiri yang telah memberikan akses permodalan kepada para pengusaha perempuan melalui sebuah program kredit, edukasi, dan teknologi.
Pemberian rekor MURI untuk Menteri BUMN Rini M. Soemarno, KOWANI, Kementerian BUMN, dan Ketua Umum KOWANI Giwo Rubianto Wiyogo. (Foto:  Avissa Harness/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pemberian rekor MURI untuk Menteri BUMN Rini M. Soemarno, KOWANI, Kementerian BUMN, dan Ketua Umum KOWANI Giwo Rubianto Wiyogo. (Foto: Avissa Harness/kumparan)
“Kami dalam hal ini memberikan akses modal kerja dalam bentuk Kredit Usaha Rakyat (KUR), kemudian yang kedua ada program edukasi dan pendampingan. Karena seperti yang kita ketahui, ada banyak sekali wirausaha terutama perempuan yang memiliki kreativitas luar biasa tetapi belum memahami tentang kualitas produk, pengemasan produk, dan juga pemasarannya. Lalu yang ketiga kami melakukan partnership Fintech, yaitu perusahaan yang bergerak di bidang teknologi. Hasil dari kerja sama tersebut adalah branchless banking,” ungkap Alexandra Askandar, Direktur Hubungan Kelembagaan Bank Mandiri, dalam acara panel diskusi International Council of Women 2018.
ADVERTISEMENT
Upaya-upaya yang dilakukan oleh pihak perbankan tersebut dinilai sangat efektif dalam meningkatkan pengetahuan perempuan terhadap dunia bisnis, akses mereka terhadap permodalan, serta kemudahan berbisnis dengan adanya inovasi teknologi.