Percakapan Terakhir Pangeran William & Harry dengan Putri Diana

31 Agustus 2018 17:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Berfoto bersama, 2 tahun sebelum kepergian Diana. (Foto: princessdianaforever.com)
zoom-in-whitePerbesar
Berfoto bersama, 2 tahun sebelum kepergian Diana. (Foto: princessdianaforever.com)
ADVERTISEMENT
Akhir bulan Agustus 2018 ini, dunia memperingati 21 tahun meninggalnya Putri Diana, ibu dari pewaris tahta kerajaan Inggris, Pangeran William. Dua puluh satu tahun yang lalu, pada tanggal 31 Agustus 1997, Putri Diana bersama dengan pengusaha Dodi al-Fayed, supir dan seorang bodyguard mengalami tabrakan keras di terowongan Pont de l‘Alma, Paris, saat berusaha menghindar dari kejaran wartawan dan paparazzi. Putri Diana yang waktu itu berusia 36 tahun dan baru saja bercerai dari Pangeran Charles, meninggal beberapa jam setelah kecelakaan tersebut.
ADVERTISEMENT
Dunia berduka. Jutaan warga Inggris dan dari berbagai negara lain berduka atas kematian mendadak ‘the people’s princess’ tersebut. Upacara pemakamannya ditonton puluhan juta manusia dari seluruh dunia, sama seperti pernikahannya pada tahun 1981.
Baju Pengantin Putri Diana (Foto: Instagram @princess.diana.forever)
zoom-in-whitePerbesar
Baju Pengantin Putri Diana (Foto: Instagram @princess.diana.forever)
Sepanjang pernikahannya selama 15 tahun dengan Pangeran Charles dan setelah perceraian mereka di tahun 1996, Putri Diana telah menjadi tokoh paling menarik bagi dunia. Ia bahkan disebut sebagai the most photographed woman in the world. Seluruh gerak-geriknya selalu diikuti oleh awak media dan pers. Drama pernikahannya dan kehidupannya sebagai bagian dari kerajaan Inggris, kecantikannya, selera fashionnya, serta kegiatan kemanusiaan yang ia lakukan membuat dunia terobsesi kepada keturunan bangsawan Inggris yang juga dikenal sebagai Lady Diana atau Princess of Wales ini.
ADVERTISEMENT
Dua dekade setelah kematiannya, cerita tentang Putri Diana tetap menarik bagi banyak orang. Tahun lalu, tepatnya 20 tahun setelah ia meninggal, berbagai hal dilakukan masyarakat untuk mengenang kematiannya. Di tahun 2017 saja, setidaknya ada 4 film dokumenter yang diluncurkan tentang Diana. Namun yang paling menarik adalah film dokumenter tentang Diana yang berisi mengenai kenangan dari kedua puteranya Pangeran William dan Pangeran Harry yang berjudul Diana, Our Mother: Her Life and Legacy.
Di lapangan polo Windsor, 29 Juni 1987. (Foto: princessdianaforever.com)
zoom-in-whitePerbesar
Di lapangan polo Windsor, 29 Juni 1987. (Foto: princessdianaforever.com)
Dalam film dokumenter berdurasi 65 menit tersebut, Pangeran William dan Pangeran Harry terlihat membuka album foto yang berisi momen-momen ketika mereka masih kecil. Foto-foto dalam album tersebut merupakan koleksi pribadi Diana yang belum pernah dipublikasikan ke publik.
Film ini begitu dinantikan oleh publik karena ini adalah kali pertama kedua pangeran tersebut bicara terbuka mengenai ibu mereka sejak kematiannya. Film dokumenter tersebut juga mengungkapkan perjuangan kedua pangeran tersebut untuk mengatasi masalah psikologis dan tekanan mental yang mereka hadapi setelah kematian Putri Diana.
ADVERTISEMENT
“Sejak ibu saya meninggal, saya hanya menangis dua kali. Pertama ketika ia dimakamkan, lalu satu kali lagi setelah itu,” ujar Pangeran Harry.
Ketika beranjak remaja, Pangeran Harry dikenal sebagai pangeran yang kontroversial dengan berbagai tingkah lakunya. Hal ini diduga banyak pihak sebagai bentuk pelarian atas kehilangan ibunya di usia yang sangat muda.
Kedua pangeran Inggris tersebut juga mengungkapkan penyesalan mengenai pembicaraan terakhir mereka dengan Diana melalui telepon yang berlangsung singkat karena mereka ingin segera bermain.
“Saya tidak bisa mengingat dengan pasti apa yang saya katakan waktu itu. Tapi yang bisa saya ingat dengan jelas adalah perasaan menyesal yang mendalam mengenai singkatnya pembicaraan kami. Saya harus mengatasi perasaan tersebut seumur hidup saya. Tentu saja saya tidak tahu itu akan menjadi percakapan terakhir kami. Saya membayangkan bagaimana percakapan tersebut bisa menjadi sesuatu yang berbeda jika saya memiliki sedikit saja petunjuk bahwa hidup ibu saya akan berakhir pada malam itu,” ungkap Pangeran Harry.
ADVERTISEMENT
William menambahkan, “Kami begitu tidak sabar untuk mengakhiri percakapan telepon tersebut karena ingin segera bermain…Jika saja saya tahu apa yang akan terjadi… Percakapan telepon tersebut terus menerus tinggal di ingatan saya.”
9 October 1993, kompak dalam setelan hitam. (Foto: princessdianaforever.com)
zoom-in-whitePerbesar
9 October 1993, kompak dalam setelan hitam. (Foto: princessdianaforever.com)
Dalam memori mereka, Diana adalah sosok ibu yang penuh cinta, hangat namun juga memiliki selera humor yang tinggi dan suka usil. “ Jika dia ingin memeluk saya, dia akan memeluk saya seerat mungkin. Dan waktu itu saya masih kecil sekali, jadi tidak ada cara untuk lepas dari pelukan itu. Saya akan menyerah dan diam berada dalam pelukannya selama yang dia inginkan,” ungkap Pangeran Harry. “Bahkan membicarakan hal tersebut sekarang, saya bisa merasakan pelukan yang ia berikan pada kami. Saya merindukan pelukan itu, merindukan perasaan itu, menjadi bagian dari sebuah keluarga. Saya rindu perasaan memiliki seorang ibu…yang bisa memberikan pelukan, dan rasa cinta yang menurut saya dibutuhkan oleh semua orang.”
ADVERTISEMENT
Pangeran William mengatakan bahwa kehilangan seseorang yang sangat dekat di usia semuda itu adalah peristiwa yang sangat mengguncang. “Saya tidak pernah melewatkan satu haripun tanpa memikirkan ibu saya. Kadang-kadang ketika seseorang mengatakan sesuatu, saya akan tersenyum sendiri karena membayangkan ibu saya akan mengatakan hal yang sama, atau dia akan menyukai ucapan tersebut. Jadi saya merasa bahwa dia selalu hidup bersama saya.”
“Saya bersyukur dan merasa beruntung menjadi puteranya dan mengenalnya selama 15 tahun hidup saya. Dia benar-benar mempersiapkan kami dengan baik, memberi kami bekal ‘alat’ yang tepat untuk menjalani hidup,” ujar Pangeran William lagi.
1992, di pernikahan Helen Windsor bersama Harry. (Foto: princessdianaforever.com)
zoom-in-whitePerbesar
1992, di pernikahan Helen Windsor bersama Harry. (Foto: princessdianaforever.com)
Dibanding Pangeran William, Pangeran Harry yang masih berusia 12 tahun saat ditinggal Puteri Diana, terlihat lebih emosional selama wawancara dokumenter tersebut. “ Sebagai seorang anak, saya akan mengatakan bahwa ia adalah ibu terbaik di dunia. Dia menghujani kami dengan cinta. Tidak ada satu haripun terlewat bagi saya dan William tanpa berharap bahwa ia masih ada di sini bersama kami. Kami kadang membayangkan akan seperti apa ia sekarang, peran publik apa yang akan ia jalankan, serta perubahan apa yang ia akan buat untuk masyarakat.”
ADVERTISEMENT
Kedua pangeran tersebut juga menegaskan bahwa tahun 2017 lalu akan menjadi yang pertama dan terakhir kali mereka berbicara terbuka ke publik mengenai ibu mereka, Putri Diana, dan tidak akan pernah melakukannya lagi.