Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya
Perempuan Karier Masih Tertinggal dalam Bisnis E-commerce di Singapura
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Padahal Singapura memiliki target bahwa pada tahun 2020 harus memiliki 20% perwakilan perempuan yang berada di posisi dewan perusahaan di beberapa perusahaan yang terdaftar sebagaimana telah ditetapkan oleh Diversity Action Committee (DAC).
Menurut laporan dari perusahaan belanja online yang berbasis di Malaysia yang tergabung dalam iPrice Group, kesenjangan gender antara laki-laki dan perempuan semakin meluas terutama pada bidang e-commerce, di mana laki-laki lebih mendominasi semua posisi teratas dalam perusahaan.
Dikutip dari Business Insider Singapura, laporan tersebut menunjukkan perbandingan keberagaman gender pada 15 perusahaan e-commerce terbesar di Singapura. Data tersebut menunjukkan bahwa 65% posisi manajemen di industri e-commerce diduduki laki-laki, dan sisanya baru diisi oleh perempuan . Hasil riset tersebut hampir sama dengan riset isu kesetaraan gender pada bidang lain yang juga menunjukkan bahwa laki-laki masih mendominasi.
ADVERTISEMENT
Pada posisi head-level, angka perempuan hampir setara dengan laki-laki, yakni 55% untuk laki-laki dan 45% untuk perempuan. Pada posisi VP-level, jumlah laki-laki sebanyak 61%, sedangkan perempuan harus puas dengan jumlah 39%.
Semakin tinggi levelnya, perempuan semakin jauh tertinggal. Pada posisi SVP-level laki-laki mencapai angka 80% dan perempuan menempati sisanya. Kemudian pada posisi C-level yang menjadi posisi puncak dalam sebuah perusahaan, perempuan hanya mencapai angka 17% dan laki-laki begitu mendominasi hingga 83%.
Tidak hanya kedudukan dalam sebuah perusahaan, namun perempuan profesional di Singapura juga masih harus menelan pil pahit karena kesenjangan gaji yang terjadi sama sekali tidak mengalami perubahan sejak tahun 2006. Perempuan masih menerima gaji 20% lebih rendah dari laki-laki untuk pekerjaan yang sama.
ADVERTISEMENT
Indonesia juga mengalami hal serupa. Hampir setengah dari populasi Indonesia adalah perempuan, namun hanya 5-10% saja dari posisi manajemen tertinggi yang dipegang oleh perempuan. Isu tersebut juga membuat Indonesia menempati posisi ke-88 dari 144 negara untuk kesetaraan gender.
Perjuangan perempuan untuk dapat mendominasi di dunia profesional memang masih panjang dan tidak bisa dilakukan secara individual. Perempuan juga memerlukan dukungan dan diberi kesempatan yang sama dalam setiap hal untuk dapat mewujudkan kesetaraan gender di dunia kerja.