Pergumulan Putri Eugenie Hingga Tegar Hadapi Skoliosis

24 Desember 2018 12:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Putri Eugenie Hingga Tegar Hadapi Skoliosis. (Foto: Toby Melville/ REUTERS)
zoom-in-whitePerbesar
Putri Eugenie Hingga Tegar Hadapi Skoliosis. (Foto: Toby Melville/ REUTERS)
ADVERTISEMENT
Putri Eugenie dari York mengidap skoliosis saat remaja. Sang putri Inggris memiliki kelainan tulang belakang yang membuat punggungnya terlihat melengkung atau miring. Bahu dan pinggulnya tidak rata.
ADVERTISEMENT
Fakta ini ia terima pada 2002, ketika masih berusia 11 tahun. Kepada Telegraph, Putri Eugenie pun berbagi kisah soal rasa kaget, takut, dan trauma yang ia rasakan selama menderita skoliosis.
Ditutur Putri Eugenie, untuk dirinya yang masih berusia remaja, diagnosa skoliosis terasa bak langit runtuh. Ia harus menjalani operasi besar untuk membetulkan postur tubuhnya.
“Saya rasa hal paling mengecewakan sebelum operasi adalah, rasa takut terhadap hal asing, rasa takut terhadap sesuatu yang membuatku tampak berbeda.Saya baru 11 tahun saat mereka berkata saya harus operasi, dan kejutan itu membuat saya terguncang,” kenang sang Princess of York, seperti dilansir Cosmopolitan.
Tulang belakang Putri Eugenie harus dirusak agar bisa direstrukturisasi dan diluruskan kembali. Proses penyembuhan pasca operasi pun berlangsung hingga berbulan-bulan lamanya.
ADVERTISEMENT
Putri Eugenie mengaku sempat frustrasi karena tak bisa bermain atau berlari seperti anak-anak seusianya. Rasa trauma masih menghantuinya hingga tujuh tahun kemudian.
“Saya masih ingat saat itu merasa marah karena tak bisa lari dan bermain. Saya ingat rasanya mengoleskan krim khusus selama beberapa tahun pada bekas luka pasca operasi,” kisahnya lagi.
Sangat lama hingga Putri Eugenie ikhlas menerima kenyataan. “Ada perasaan ‘Kosong’ yang tak terjelaskan,” kata istri Jack Brooksbank ini.
Namun kini, Putri Eugenie telah merdeka dari rasa trauma dan mindernya. Ia mengaku berhasil legowo atau ikhlas menerima kondisi diri. Bekas luka yang terpeta jelas pada punggungnya kini dipandang sebagai kebanggaan tersendiri.
Hari pernikahannya jadi momentum penting bagi Putri Eugenie. Dengan bangga, ia memamerkan bekas lukanya kepada dunia. Gaun pengantin dengan siluet punggung terbuka karya Peter Pilotto jadi pilihannya.
ADVERTISEMENT
Lewat bekas lukanya, Putri Eugenie ingin menguatkan dan membantu setiap orang yang bergumul melawan skoliosis sepertinya. Terlebih para perempuan yang merasa minder dan rendah diri.
“Nilai Anda ditentukan oleh hati dan jiwa, bukan penampilan. Banggalah kepada cerita dan inspirasi yang bisa bagikan kepada orang lain,” tutup Putri Eugenie.