Perjuangan Tim Sepak Bola Perempuan AS Lawan Kesenjangan Gender

4 April 2019 19:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Sepak Bola Perempuan Amerika Serikat, Megan Rapinoe, Christen Press, Alex Morgan Foto: REUTERS/Lucy Nicholson
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Sepak Bola Perempuan Amerika Serikat, Megan Rapinoe, Christen Press, Alex Morgan Foto: REUTERS/Lucy Nicholson
ADVERTISEMENT
Permasalahan mengenai kesetaraan gender tampaknya masih banyak dialami oleh banyak perempuan. Tak terkecuali dalam dunia olahraga.
ADVERTISEMENT
Dilansir The New York Times, pada International Women's Day 2019 (8/3) lalu, seluruh pemain sepak bola perempuan AS menggugat US Soccer Federation (USSF), badan pemerintahan resmi yang menaungi tim sepak bola nasional perempuan dan laki-laki di AS, lantaran dianggap melakukan diskriminasi gender selama bertahun-tahun terhadap tim sepak bola perempuan di Amerika.
Selama ini, mereka mendapat bayaran yang lebih kecil dibanding dengan tim laki-laki. Selain itu, tim perempuan juga mengalami kesenjangan saat berlatih bersama coach, training, maupun dalam mendapat peluang bermain antara tim perempuan dan tim laki-laki.
Pemain Sepak Bola Perempuan Amerika Serikat, Christen Press. Foto: Getty Images / Elsa
Padahal, saat tim perempuan memenangkan Piala Dunia di 2015 lalu, mereka berhasil membuat sepak bola Amerika menjadi ajang olahraga yang paling banyak ditonton dalam sepanjang sejarah sepak bola AS. Dari situ, mereka sukses mendapatkan penghasilan tiga kali lipat lebih banyak dari pada tim laki-laki kala itu.
ADVERTISEMENT
Untuk mengatasinya, seluruh pemain sepak bola perempuan AS termasuk Megan Rapinoe, Christen Press, Alex Morgan, dan mengambil langkah tegas untuk menggugat US Soccer Federal.
Upaya tersebut bukan tidak membuahkan hasil. Kini mereka mendapat dukungan dari LUNA Bar, sebuah perusahaan snack di Amerika yang menyuntikkan dana sebesar 31.250 dolar AS atau sekitar Rp 443 jutaan untuk masing-masing anggota.
Pemain Sepak Bola Perempuan Amerika Serikat, Megan Rapinoe. Foto: Getty Images / Elsa
Merek tidak percaya bahwa ada pihak tertentu yang akan membantu mereka dan melakukan hal yang benar terkait isu kesenjangan gender yang mereka alami. Dana yang mereka dapatkan itu kini berhasil menutup kesenjangan bonus Piala Dunia bagi tim perempuan yang sudah diterapkan oleh pihak USSF. Sebelumnya, dikabarkan jumlah bonus yang mereka dapatkan lebih kecil dari tim laki-laki.
ADVERTISEMENT
"Menurut saya, LUNA Bar mencari Asosiasi Pemain Tim Nasional dan ingin melakukan hal yang benar dengan menutup kesenjangan upah gender itu sendiri, sungguh luar biasa. Mereka benar-benar mengejutkan kami saat kami berlatih bersama tim nasional bersama," ungkap Alex Morgan dalam wawancaranya bersama Pop Sugar.
Pemain Sepak Bola Perempuan Amerika Serikat, Alex Morgan Foto: REUTERS/Lucy Nicholson
Atlet sepak bola perempuan AS, Megan Rapinoe mengatakan bahwa menjadi seorang perempuan memanglah membuat frustrasi. Ia merasa, perempuan menghabiskan banyak waktu untuk berjuan melawan berbagai hal.
"Jadi, merupakan sebuah kejutan ketika ada pihak yang melakukan langkah yang benar. Suatu hal yang menyenangkan bagi kita, dan itu merupakan hal yang tepat untuk dilakukan. Kita tidak pernah berada dalam posisi itu (sebelumnya)," demikian tutur Megan.