Pidato Penuh Emosi Lady Gaga saat Bicara tentang Pelecehan Seksual

17 Oktober 2018 17:17 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lady Gaga ceritakan tentang pelecehan seksual, kesehatan memntal, dan kekuatan perempuan dalam acara ELLE Women in Hollywood 2018. (Foto: Mario Anzuoni/ REUTERS)
zoom-in-whitePerbesar
Lady Gaga ceritakan tentang pelecehan seksual, kesehatan memntal, dan kekuatan perempuan dalam acara ELLE Women in Hollywood 2018. (Foto: Mario Anzuoni/ REUTERS)
ADVERTISEMENT
Lady Gaga berbicara terbuka tentang kasus pelecehan seksual yang pernah ia alami dan masalah kesehatan mentalnya dalam sebuah pidato penuh emosi di perhelatan ELLE Women in Hollywood ke-25. Dalam acara yang diselenggarakan di Four Seasons, Beverly Hills, California, Amerika Serikat, Selasa (16/10). Penyanyi 32 tahun itu menyampaikan keinginannya agar semua perempuan di dunia untuk mendukung satu sama lain dan mengubah dunia menjadi lebih baik.
ADVERTISEMENT
“Sebagai seorang pejuang pelecehan seksual, sebagai perempuan yang tidak memiliki keberanian untuk menyebutkan namanya, sebagai perempuan yang merasakan kesakitan kronis, sebagai perempuan yang selalu dituntut untuk mendengarkan apa yang dikatakan laki-laki tentang apa yang harus ia lakukan, saya putuskan hari ini untuk mengambil kembali kekuatan yang telah direnggut,” ujar Gaga penuh semangat seperti dikutip dari ELLE.
Pada 2014 lalu, Lady Gaga mulai terbuka tentang dirinya yang mengalami pelecehan seksual saat berusia 19 tahun. Kala itu ia sempat menyalahkan dirinya sendiri dan tidak ingin menceritakan hal itu kepada siapapun, ia berhasil memendamnya selama 7 tahun.
Kemudian di 2016, ia mulai menceritakan kepada dunia tentang dampak yang terjadi pada dirinya pasca pemerkosaan tersebut. Lady Gaga mengaku menderita Post-traumatic Stress Disorder (PTSD). Ia mengungkapkan soal penyakitnya tersebut ketika mengunjungi panti penampungan tuna wisma LGBT pada November 2016.
ADVERTISEMENT
Dalam pidatonya di acara ELLE Women in Hollywood 2018, ia menyatakan bahwa peristiwa pemerkosaan tersebut telah mengubah jati dirinya.
“Sebagian dari diri saya telah mati bertahun-tahun. Saya tidak pernah mengatakannya ke siapapun, saya bahkan menghindarinya. Dan saya merasa malu hingga detik ini saat saya berdiri di hadapan Anda. Saya merasa malu dengan apa yang menimpa saya. Dalam momen tertentu, saya masih merasa bahwa itu terjadi karena kesalahan saya,” ungkap penyanyi yang gemar tampil dengan gaya nyentrik ini.
Melanjutkan ceritanya, Lady Gaga mengatakan bahwa sebelumnya ia telah mencoba menceritakan kejadian yang menimpanya kepada para laki-laki berkuasa di Hollywood, tetapi tak ada satupun yang mau membantunya.
“Tidak ada yang menawarkan perlindungan atau menuntun saya ke tempat di mana keadilan akan ditegakkan, mereka bahkan tidak menyarankan agar saya meminta penanganan kesehatan mental yang sesungguhnya sangat saya butuhkan. Semua laki-laki itu bersembunyi karena mereka takut kehilangan kekuatan mereka. Dan karena mereka sembunyi, maka saya juga ikut sembunyi," lanjutnya lagi.
ADVERTISEMENT
Mengalami serangkaian depresi, kecemasan, kelainan pola makan, dan trauma membuat Lady Gaga mengalami kesakitan batin dan fisik yang tak dapat dielakkan. Ia bahkan sempat membatalkan 10 tur Joanne terakhirnya di beberapa kota di Eropa pada Februari 2017 lalu karena sakit atau nyeri yang cukup berat yang disebabkan oleh penyakit Fibromyalgia yang dideritanya. Penyakit tersebut juga merupakan salah satu dampak yang harus dirasakan oleh Gaga karena stres berat yang ia rasakan.
“Jadi saya ingin mengatakan kepada para perempuan dan laki-laki kuat yang hadir hari ini, mari bekerja sama untuk menuntun dunia ke arah kebaikan. Saya sangat beruntung bisa mendapatkan tim yang membantu saya. Saya ingin kesehatan mental menjadi prioritas global. Kita tidak dapat mengontrol semua tantangan dan tragedi yang diberikan oleh kehidupan. Namun kita bisa bekerja sama menghadapinya. Dan kita bisa menemukan kekuatan dengan cara terbaik yang bisa kita lakukan dengan meminta bantuan yang kita butuhkan,” tutur penyanyi dengan nama asli Stefani Joanne Angelina Germanotta itu.
Lady Gaga tampil chic dan powerful dalam balutan setelan oversized lansiran Marc Jacobs. (Foto: Mario Anzuoni/ REUTERS)
zoom-in-whitePerbesar
Lady Gaga tampil chic dan powerful dalam balutan setelan oversized lansiran Marc Jacobs. (Foto: Mario Anzuoni/ REUTERS)
Selain ingin mengajak perempuan untuk lebih berani, pelantun 'Born This Way' ini juga ingin mengajak seluruh perempuan untuk mengambil kembali kekuatan ia ingin mengambil kembali kekuatan yang selama ini telah hilang dari dirinya. Salah satunya adalah dengan memilih dan memakai baju yang sesuai dengan keinginannya.
ADVERTISEMENT
Di hadapan publik, Lady Gaga mengungkapkan kesedihannya saat tim stylist-nya memilihkan beragam busana dari desainer ternama dengan desain terbaik. Ia mencoba lebih dari 10 baju tetapi tak ada satupun yang cocok. Hingga akhirnya, ia melihat setelan blazer dan celana oversized lansiran Marc Jacobs dan ingin mengenakannya. Tim stylist telah berusaha untuk membujuk Gaga agar mau menggunakan baju lain, ia tetap bersikeras memakai setelan Marc Jacobs pilihannya.
“Ini adalah sebuah setelan laki-laki yang dibuat untuk perempuan. Bukan sebuah gaun. Dan kemudian saya mulai menangis. Dalam setelan ini, saya merasa menjadi diri saya seutuhnya. Dengan setelan ini, saya merasakan kebenaran tentang siapa saya yang sebenarnya,” kenang Lady Gaga penuh haru.