Power Woman: Amelia Earhart dan Inspirasinya Bagi Pilot Perempuan

30 Oktober 2018 16:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Amelia Earhart, Pilot Perempuan dari Amerika Serikat (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Amelia Earhart, Pilot Perempuan dari Amerika Serikat (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
Jika membahas pilot perempuan, tentu nama Amelia Earhart menjadi satu nama yang tidak bisa dipisahkan dunia penerbangan perempuan.
ADVERTISEMENT
Lahir pada 24 Juli 1897, Amelia adalah seorang aviator atau penerbang pesawat perempuan yang memiliki banyak catatan penerbangan dan penghargaan dalam industri penerbangan. Ia menjadi pilot perempuan pertama yang terbang solo melintasi Samudra Atlantis. Juga menjadi orang pertama yang terbang solo dari Hawaii ke daratan Amerika Serikat.
Sebagai salah satu pionir pilot perempuan, ia memberi inspirasi dan membuka banyak jalan dan peluang bagi perempuan-perempuan muda lainnya. Ia menjadi figur yang selalu mempromosikan segala kesempatan untuk perempuan di dunia penerbangan. Amelia percaya bahwa tidak pernah ada batasan bagi perempuan untuk mengejar sesuatu.
Namun naas, pada Juli 1937, Amelia menghilang saat menjalani misinya untuk mengelilingi dunia. Menurut pernyataan resmi, ia menghilang di Samudra Pasifik dengan keberadaan dan puing-puing yang tak pernah ditemukan. Menghilangnya Amelia masih menjadi misteri tak terpecahkan hingga sekarang.
Amelia Earhart, Pilot Perempuan dari Amerika Serikat (Foto: AFP/AFP Files)
zoom-in-whitePerbesar
Amelia Earhart, Pilot Perempuan dari Amerika Serikat (Foto: AFP/AFP Files)
Awal Karier dan Ketertarikan dengan Dunia Penerbangan
ADVERTISEMENT
Sejak kecil, Amelia merupakan seorang gadis tomboy yang gemar bermain basket dan memanjat pohon. Ia juga memiliki kegemaran untuk mengumpulkan artikel-artikel dari koran tentang perempuan sukses di bidang yang didominasi laki-laki. Mulai dari sutradara film, industri periklanan, manajemen, dan ahli mekanik.
Sebelum terjun ke dunia penerbangan, Amelia adalah seorang suster untuk Palang Merah di Toronto, Canada, pada Perang Dunia I. Karena itulah, Amelia menjadi dekat dengan dunia penerbang dan pesawat. Setelah masa perang usai, Amelia pun kembali ke Amerika Serikat dan melanjutkan kuliah ke Columbia University. Dari sinilah, ketertarikan terhadap dunia penerbangan dimulai.
Amelia Earhart, Pilot Perempuan dari Amerika Serikat (Foto: AFP/AFP Files)
zoom-in-whitePerbesar
Amelia Earhart, Pilot Perempuan dari Amerika Serikat (Foto: AFP/AFP Files)
Pada 28 Desember 1920, pilot terkenal Perang Dunia I, Frank Hawks, memberikan Amelia kesempatan untuk bisa menaiki pesawat. Sejak saat itu, dunianya seolah berubah dan ia menyadari bahwa ini adalah dunia yang ia impikan.
ADVERTISEMENT
“Pada saat saya berada di atas (saat menaiki pesawat untuk pertama kali), saya tahu bahwa saya harus selalu terbang,” papar Amelia, seperti ditulis di situs resminya.
Dengan keterbatasan finansial yang ia miliki, Amelia bersikeras untuk bisa mengambil sekolah penerbangan dengan bekerja paruh waktu di perusahaan telepon. Pada Januari 1921, ia secara resmi belajar menerbangkan pesawat dengan dibantu seorang instruktur penerbangan perempuan, Neta Shook. Saat itu ia berusia 24 tahun.
Setelah beberapa bulan menabung, Amelia berhasil membeli pesawat pertamanya, sebuah pesawat second Kinner Airster berwarna kuning, yang ia beri nama ‘The Canary’.
Kemudian pada Desember 1921, Amelia berhasil lulus dari sekolah penerbangan tersebut dan mendapatkan lisensi resmi penerbangan National Aeronautics Association.
Amelia Earhart, Pilot Perempuan dari Amerika Serikat (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Amelia Earhart, Pilot Perempuan dari Amerika Serikat (Foto: Wikimedia Commons)
Pilot Perempuan Pertama yang Terbang Solo
ADVERTISEMENT
Amelia berhasil mendapatkan berbagai catatan penghargaan di usia kariernya yang singkat. Keberhasilan pertamanya terjadi di 1922, sebagai perempuan pertama yang terbang solo di atas ketinggian 14 kaki.
Kemudian pada 1932, ia menjadi perempuan pertama yang terbang solo melintasi Samudra Atlantik. Ia terbang dari Canada pada 20 Mei 1932, dan sampai di Irlandia satu hari setelahnya.
Sesampainya di Amerika Serikat, pemerintah memberikannya penghargaan ‘Distinguished Flying Cross’, sebuah penghargaan militer untuk aksi heroisme atau penghargaan luar biasa dalam penerbangan. Ia menjadi perempuan pertama yang mendapatkan penghargaan tersebut.
Di tahun yang sama, ia pun mengelilingi Amerika Serikat dengan pesawat dalam kurun waktu 19 jam saja, dari Los Angeles ke New Jersey. Kemudian di 1935, Amelia menjadi orang pertama yang terbang solo dari Hawaii ke Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Kontribusinya untuk Perempuan di Dunia Penerbangan
Amelia menjadi sosok yang rajin mempromosikan juga mengkampanyekan segala kesempatan bagi perempuan dalam dunia penerbangan. Ia percaya bahwa tak ada yang tak mungkin bagi perempuan dalam bidang apapun. Menurutnya, perempuan memiliki kemampuan yang sama meski dalam bidang yang didominasi oleh laki-laki.
Pada 1929, Amelia membantu untuk mebangun Ninety-Nines, sebuah organisasi internasional untuk kemajuan pilot perempuan.
Amelia Earhart, Pilot Perempuan dari Amerika Serikat (Foto: AFP/AFP Files)
zoom-in-whitePerbesar
Amelia Earhart, Pilot Perempuan dari Amerika Serikat (Foto: AFP/AFP Files)
Ia bahkan menjadi presiden pertama bagi organisasi pilot berlisensi tersebut. Hingga saat ini, organisasi tersebut masih tetap hidup dengan merepresentasikan berbagai pilot perempuan dari 44 negara.
Selain Ninety-Nines, Amelia juga menjadi penasihat karier bagi pelajar perempuan di industri penerbangan. Ia juga adalah seorang anggota dari partai National Woman’s Party, dan suporter utama Equal Rights Amendment, atau amendemen yang diusulkan untuk Konstitusi Amerika Serikat yang dirancang untuk menjamin hak hukum yang setara bagi semua warga negara Amerika tanpa memandang jenis kelamin.
ADVERTISEMENT
Misi Mengelilingi Dunia dan Hilangnya Amelia
Pada Juni 1937, saat ia berusia 39 tahun, Amelia melangsungkan keinginan besar dan misi pribadinya untuk bisa mengelilingi dunia. Ini merupakan percobaan keduanya untuk bisa terbang menyusuri garis khatulistiwa.
Ia terbang dengan pesawat twin engine Lockheed 10E Electra dan ditemani oleh seorang ahli navigasi, Fred Noonan.
Terbang dari Amerika Serikat, keduanya pun berhasil tiba di Lea, Papua New Guinea pada 29 Juni. Dan akan melanjutkan penerbangan ke Howland Island. Namun, sayang, ini menjadi kali terakhir mereka terlihat.
Radio dari pesawat yang mereka tunggangi hilang kontak di luasnya perairan Samudra Pasifik. Hilangnya Amelia membuat Presiden Franklin D. Roosevelt melakukan sebuah ekspedisi pencarian selama dua minggu lamanya. Namun, pencarian tak kunjung membuahkan hasil dan Amelia dinyatakan tewas pada 19 Juli 1937 silam.
ADVERTISEMENT
Begitu banyak teori tak terpecahkan tentang hilangnya Amelia. Meski demikian, dunia akan terus mengingat Amelia Earhart atas keberanian, visi, dan segala dobrakan yang ia capai. Baik bagi dunia penerbangan, juga bagi perempuan.
Amelia Earhart, Pilot Perempuan dari Amerika Serikat (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Amelia Earhart, Pilot Perempuan dari Amerika Serikat (Foto: Wikimedia Commons)
Dalam sebuah surat yang ia tulis untuk suaminya, George Putnam, Amelia menuliskan semangat terbesarnya dalam dunia penerbangan: “Ketahuilah bahwa saya tahu betul bahaya dari dunia ini. Namun saya ingin melakukan ini karena memang saya mau. Perempuan harus melakukan segala hal yang laki-laki pernah lakukan. Ketika mereka gagal, kegagalan mereka adalah sebuah tantangan baru bagi yang lain."
Simak cerita perempuan inspiratif lainnya di topik sheinspiresme.