Purging atau Tak Cocok dengan Skincare, Bagaimana Cara Membedakannya?

24 Agustus 2018 9:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi jerawat. (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi jerawat. (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
Hingga kini, banyak orang yang masih bingung membedakan jerawat yang disebabkan oleh purging dan ketidakcocokan skincare. Karena pada dasarnya, keduanya memiliki ciri-ciri yang mirip.
ADVERTISEMENT
Padahal, mendeteksi perbedaannya tidaklah yang sesulit Anda bayangkan. Anda hanya perlu meneliti seluruh kandungan yang tertera pada kemasan skincare sebelum mulai menggunakannya.
"Jika Anda mencoba produk baru dan mulai berjerawat, itu semua tergantung pada kandungannya," ujar dermatologis Debra Jaliman, MD, asal New York City, seperti dilansir Health.
Ilustrasi Jerawat (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Jerawat (Foto: Thinkstock)
Yang harus Anda ketahui, tak semua produk akan menimbulkan efek purging. Yang bisa melakukannya hanyalah skincare yang mengandung AHA dan BHA, seperti lactic acid, salicylic acid, citric acid, mandelic acid, glycolic acid, dan retinol.
Pada dasarnya, purging merupakan proses pengeluaran atau pembersihan kotoran yang ada dalam sel kulit. Kandungan AHA dan BHA akan membantu proses pelepasan kulit mati, sehingga kulit wajah akan terkelupas perlahan.
ADVERTISEMENT
Jerawat merupakan fase purging yang harus Anda lalui. Jika mengalami purging, jerawat biasanya akan mereda setelah enam hingga delapan minggu.
Kandungan skincare (Foto: Dok. Thinkstock )
zoom-in-whitePerbesar
Kandungan skincare (Foto: Dok. Thinkstock )
Jika berlangsung lebih lama dan kulit tak kunjung bersih (normal), maka Anda sebaiknya berhenti menggunakan produk tersebut. Bisa jadi kulit Anda memang tak cocok dengan kandungan yang ada di dalamnya.
Namun jika Anda berjerawat meski skincare sama sekali tak mengandung bahan AHA dan BHA seperti yang disebutkan di atas, itu pertanda kulit Anda berusaha menyampaikan sinyal untuk segera menghentikan penggunaan produk tersebut.
Jerawat bisa dipicu oleh penyumbatan pori-pori wajah. Perlu diketahui, skincare berbahan dasar minyak, silikon, atau shea butter memang rentan menyumbat pori-pori kulit.
Ketidakcocokan dengan skincare biasa juga diikuti dengan sensasi gatal, panas atau sensasi terbakar pada kulit.
ADVERTISEMENT
"Jika (produk) itu tak mengandung formulasi yang membantu regenerasi sel kulit (eksfoliasi) dan Anda terus berjerawat, Anda harus berhenti," tegas Nagler.