Rambut Kamu Rontok Parah? Mungkin 6 Hal Ini yang Jadi Penyebabnya

3 Oktober 2017 14:18 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ini dia penyebab kerontokan rambut. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ini dia penyebab kerontokan rambut. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Seiring bertambahnya usia, manusia akan mengalami penipisan rambut secara alami. Rambut yang dulunya hitam lebat secara perlahan berubah tipis dan memutih. Sebagian besar orang tua mengalami penipisan rambut pada area ubun-ubun. Kasus ini biasa dikenal dengan istilah kebotakan atau 'sula'.
ADVERTISEMENT
Namun, jangan senang dulu. Kebotakan atau penipisan rambut juga bisa dialami oleh remaja atau anak muda, lho!
Hal ini dipicu oleh banyak hal, mulai dari faktor internal hingga eksternal. Apakah kamu termasuk salah satu yang sedang mengalami masalah dengan kerontokan rambut?
Sebelum kerontokan makin parah dan menjadikan rambut kamu semakin tipis, ada baiknya bagi kamu untuk coba mengenali penyebabnya. Apa saja, sih?
1. Terlalu Sering Menguncir Rambut
Jangan menguncir rambut terlalu sering  (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Jangan menguncir rambut terlalu sering (Foto: Thinkstock)
Mengikat rambut terlalu kencang rupanya bisa menyebabkan rambut stres, lho. Kondisi ini dikenal dengan nama Traction Alopecia.
Jika tak ingin kebotakan ini terjadi pada kamu, sebaiknya coba kurangi intensitas mengikat rambut. Jika memang tak memungkinkan, sebisa mungkin ikat rambut dengan 'santai' alias longgar.
ADVERTISEMENT
2. Pola Makan yang Salah
Pola makan yang tak sehat sebabkan obesitas (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Pola makan yang tak sehat sebabkan obesitas (Foto: Thinkstock)
Makanan mempengaruhi segalanya. Mulai dari kesehatan organ tubuh, kulit, termasuk rambut. Jika kamu mengalami kerontokan rambut yang cukup parah, coba tinjau kembali apa makanan yang masuk ke dalam tubuh. Apakah mengandung gizi yang cukup? Apakah mengandung cukup magnesium, zat besi, dan protein?
Jika belum, ini bisa jadi penyebab utama terjadinya kerontokan rambut pada kamu. Konsumsi makanan yang bergizi, ya!
3. Tiroid Kambuh
Penyakit tiroid tidak berbahaya asal ditangani dengan tepat. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Penyakit tiroid tidak berbahaya asal ditangani dengan tepat. (Foto: Thinkstock)
Baik hipertiroid maupun hipotiroid, keduanya sama-sama memiliki efek samping berupa penipisan rambut. Setidaknya, tiroid mempengaruhi kondisi kesehatan rambut yang kamu miliki. Inilah yang jadi sebab dokter selalu meresepkan obat penyeimbang hormon ketika kamu terindikasi menderita penyakit tiroid.
4. Faktor Keturunan
Pijatan berikan volume pada rambut lepek. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Pijatan berikan volume pada rambut lepek. (Foto: Thinkstock)
Berdasarkan data yang diperoleh American Academy of Dermatology, penyebab kerontokan rambut yang paling umum ditemui adalah androgenetic alopecia. Ini merupakan kondisi penipisan rambut pada area tertentu pada kepala. Kondisi ini dipicu oleh faktor keturunan yang diwariskan oleh orang tua dan perubahan hormon tubuh.
ADVERTISEMENT
5. Stres Parah
Stres bisa pengaruhi kondisi wajah. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Stres bisa pengaruhi kondisi wajah. (Foto: Thinkstock)
Stres biasanya tak akan mempengaruhi kesehatan rambut kamu secara langsung, namun bisa meningkatkan produksi hormon kortisol atau stres secara signifikan. Tingginya produksi hormon kortisol bisa menghambat aliran darah pada kepala, yang berujung pada kerontokan rambut atau kebotakan.
Untungnya, hal ini tak akan berlangsung lama. Efek buruk ini akan mereda ketika tubuh dan pikiran kamu kembali normal. Jadi, usahakan agar kamu tidak stres, ya!
6. Baru Saja Melahirkan
Ibu hamil harus bahagia. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ibu hamil harus bahagia. (Foto: Thinkstock)
Mengalami kerontokan rambut sehabis melahirkan itu merupakan hal yang wajar, kok. Hal ini disebabkan oleh drop atau berkurangnya hormon estrogen dalam tubuh pasca melahirkan. Biasanya, kerontokan terjadi tepat setelah melahirkan hingga usia anak menjelang satu tahun.
ADVERTISEMENT