Rasa Sakit Akibat Kram Haid Sama Parahnya dengan Serangan Jantung

11 Maret 2018 8:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kram perut  (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Kram perut (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Seberapa banyak dari kamu yang pernah merasa 'sengsara' akibat kram menstruasi?
ADVERTISEMENT
Biasanya, kebanyakan perempuan merasakan kram atau sakit perut di hari pertama menstruasi. Rasa nyeri yang dirasa oleh setiap perempuan pun berbeda-beda.
Ada yang hanya merasa kram ringan, namun banyak juga yang merasa nyeri luar biasa. Menenggak obat pereda nyeri pun tak banyak membantu.
Saking sakitnya, banyak perempuan yang sampai tak sanggup melakukan aktivitas apapun selain bed rest di rumah. Apakah kamu salah satunya?
Rasa nyeri akibat kram haid terjadi akibat kontraksi dinding rahim. Namun pada sebagian orang, kontraksi ini terjadi lebih intens sehingga menimbulkan rasa nyeri yang menganggu.
Ilustrasi perut sakit (Foto: Dok. Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perut sakit (Foto: Dok. Thinkstock)
Kontraksi yang terjadi menekan pembuluh darah di sekitar rahim dan menghambat suplai oksigen. Inilah yang memicu jaringan rahim mengeluarkan prostaglandin yang menciptakan rasa nyeri tak tertahankan.
ADVERTISEMENT
Sebagian perempuan malah juga bisa merasa mual, lemas, dan sakit kepala secara bersamaan. Semakin banyak hormon prostaglandin yang dihasilkan, makin nyeri pula kram yang kamu rasakan.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh John Guillebaud dari University College London menjelaskan bahwa rasa nyeri akibat kram haid setara dengan sakit yang ditimbulkan oleh serangan jantung. Ditutur John, kondisi yang dikenal dengan istilah dysmenorrhea ini bisa membuat perempuan sulit bergerak, bahkan menangis kesakitan.
Atasi nyeri haid dengan cara alami (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Atasi nyeri haid dengan cara alami (Foto: Thinkstock)
"Lelaki tak mengerti dan tak memandang hal ini sebagai sesuatu yang penting. Saya percaya bahwa ini merupakan hal yang perlu untuk diperhatikan, sama seperti penyakit lainnya," ujarnya.
Pendapat John juga dibenarkan oleh Dr Annalise Weckesser.
"Ada sejarah panjang bagaimana orang-orang menyepelekan kram menstruasi dan memandang perempuan berlebihan," ujarnya kepada Times of India.
ADVERTISEMENT
Bagaimana pendapat kamu terkait hal ini?