Riset: Indeks Hidup Sehat Penduduk Indonesia Terendah di Asia Pasifik

8 Desember 2018 16:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perempuan mengkonsumsi junk food. (Foto: Shutter Stock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perempuan mengkonsumsi junk food. (Foto: Shutter Stock)
ADVERTISEMENT
Terdapat ragam cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan masyarakat suatu negara. Salah satunya adalah dengan riset.
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini, perusahaan asuransi AIA mempublikasikan hasil riset yang terangkum dalam AIA Healthy Living Index 2018. Riset ini mengungkap tingkat kepuasan masyarakat suatu negara terhadap kondisi kesehatan mereka.
Menurut Kathryn Monika Parapak, Head of Brand and Communication, PT AIA Financial, AIA Healthy Living Index ini dilakukan dengan melibatkan 11.000 responden usia 18 tahun ke atas dari 16 negara yang ada di Asia Pasifik, dan salah satunya adalah Indonesia.
“Melalui survei ini, kami dapat memahami tren kesehatan saat ini sehingga kami dapat membantu masyarakat hidup lebih sehat. Survei ini juga menjadi dasar pendekatan kami untuk pengembangan produk dan layanan, serta berbagai inisiatif untuk memotivasi masyarakat menjalankan pola hidup sehat,” ujar Kathryn saat ditemui kumparanSTYLE, di Elite Club, Kamis (6/12).
AIA Healthy Living Index 2018. (Foto: Dok..AIA)
zoom-in-whitePerbesar
AIA Healthy Living Index 2018. (Foto: Dok..AIA)
Riset yang melibatkan 750 responden Indonesia dengan rentang usia 18 tahun keatas tersebut menunjukkan tingkat kepuasan masyarakat Indonesia terhadap kesehatan terus mengalami peningkatan sejak 2013.
ADVERTISEMENT
Sebanyak 96 persen orang Indonesia merasa puas dengan kesehatannya. Angka ini meningkat 3 persen dibanding dengan tahun 2016 dan menempatkan Indonesia di peringkat 11 dari 16 negara di Asia Pasifik.
Sayangnya meningkatnya kepuasan masyarakat Indonesia terhadap kesehatan mereka, tidak tercermin dalam gaya hidup yang dijalankan. Bahkan aktivitas hidup sehat yang dilakukan masyarakat Indonesia justru menurun dari 4,0 di tahun 2016 dan sekarang di 2018 menjadi 3,6. Angka tersebut merupakan yang terendah diantara negara Asia Pasifik lain.
Salah satu penyebab utama kondisi tersebut karena, hanya 52 persen masyarkat Indonesia yang menjalani olahraga rutin. Bahkan, hanya 3 persen masyarakat Indonesia yang mengalokasikan biaya untuk berolahraga. Misalnya, menyisihkan uang untuk berlangganan membership gym.
ADVERTISEMENT
Sama halnya dengan olahraga, berdasarkan hasil riset AIA Healthy Living Index 2018, masyarakat Indonesia berhenti mengkonsumsi makanan sehat karena dianggap membutuhkan banyak usaha dan tidak efektif. Meskipun demikian pandangan masyarakat kini mulai berubah. Sebanyak 73 persen masyarakat Indonesia menganggap makanan sehat lebih murah, sementara pada 2016, 62 persen lainnya menganggap makanan sehat lebih mahal.