Saku Celana Jeans Perempuan Lebih Kecil dari Pria

26 Agustus 2018 11:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tips agar celana jeans terlihat seperti baru (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Tips agar celana jeans terlihat seperti baru (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bagi Anda perempuan yang gemar mengenakan jeans, pernahkah Anda merasa kesulitan untuk memasukkan barang tertentu ke saku celana denim yang Anda kenakan?
ADVERTISEMENT
Baik itu memasukkan handphone atau tangan ke saku, terkadang menjadi kesulitan tersendiri karena saku celana yang terasa sempit.
Dilansir Independent, ternyata, studi baru membuktikan bahwa saku celana perempuan didesain lebih kecil dan sempit dari saku celana pria.
Riset yang dipaparkan oleh The Pudding ini memperlihatkan, bahwa rata-rata saku celana perempuan memang 48 persen lebih kecil dan 6,5 persen lebih sempit dari saku pria.
Para periset menganalisa perbedaan ini dengan membandingkan 80 celana jeans dari 20 brand ternama dunia, termasuk Calvin Klein, H&M, Levi’s, Wrangler, hingga Ralph Lauren. Benar saja, 80 jeans tersebut membuktikan bahwa saku celana perempuan jauh lebih kecil dan sempit.
Vetements x Levi's. (Foto: Instagram @sanghyun._.lee)
zoom-in-whitePerbesar
Vetements x Levi's. (Foto: Instagram @sanghyun._.lee)
Riset tersebut dilakukan dengan memasukkan barang-barang simpel ke saku, mulai dari kunci, telepon genggam, dan dompet. Hasilnya, hanya 40 persen dari 80 jeans perempuan tersebut yang bisa memuat iPhoneX di saku celana depan, dan hanya 20 persen yang bisa ‘menampung’ Samsung Galaxy.
ADVERTISEMENT
Kebalikannya, hampir semua pasang jeans pria dapat memuat iPhoneX di saku depan, dan 95 persen bisa memasukkan Samsung Galaxy di sakunya.
Pada analisa yang sama, mereka menemukan bahwa saku celana perempuan yang memiliki desain paling besar adalah brand Abercrombie & Fitch, yang diikuti oleh American Eagle, dan H&M.
Dalam riset The Pudding, perbedaan ukuran saku ini bisa dikaitkan dengan sejarah di abad ke-17. Pada zaman tersebut, saku sudah hadir, namun dalam bentuk terpisah dari pakaian utama, dan diikatkan di sekitar pinggul ala fanny pack.
Berangsurnya zaman, layaknya sebuah inovasi, lama-kelamaan ‘saku’ tersebut dijahitkan langsung ke pakaian utama. Sayang, inovasi itu hanya berlaku untuk pria dan kaum perempuan masih menenteng saku mereka ke mana-mana.
ADVERTISEMENT
Hingga akhir abad 18, barulah banyak perubahan dari segi fashion perempuan. Siluet yang semakin membentuk tubuh, potongan pinggul yang mengecil, sampai fitur saku pun terkadang dihilangkan.
Menurut London Spectator, pada masa tersebut muncul sebuah pemikiran bahwa perempuan sudah memiliki empat ‘tonjolan’ di tubuh mereka, dua payudara, dan dua sudut pinggul. Menambah saku di dalam pakaian malah akan menambah ‘tonjolan’ tersebut jadi lima buah.
Jangankan ratusan tahun lalu, pemikiran serupa pun pernah disampaikan oleh desainer terkenal Christian Dior di 1954 yang mengatakan: “Pria memiliki saku untuk menyimpan barang mereka. Perempuan memiliki saku untuk dekorasi."
Sehingga, perbedaan ini bisa dikaitkan soal kebutuhan yang berbeda. Mengingat perempuan, hingga saat ini, lebih sering membawa tas tambahan. Layaknya perempuan zaman dahulu yang membawa kantong ala fanny pack sebagai ‘saku’ mereka.
ADVERTISEMENT
Apa Anda salah satu yang sering merasa kesulitan menaruh barang mungil ke celana denim yang Anda pakai?