Sebut Model ‘Bodoh’, Karl Lagerfeld Direspons oleh Model Alliance

23 April 2018 18:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Karl Lagerfeld (Foto: Reuters/Valery Hache)
zoom-in-whitePerbesar
Karl Lagerfeld (Foto: Reuters/Valery Hache)
ADVERTISEMENT
Dalam dunia mode, nama desainer Karl Lagerfeld, bukan nama yang asing lagi di telinga. Selain terkenal sebagai Creative Director dari rumah mode mewah Chanel, ia juga diketahui sebagai desainer yang sering berbicara pedas dan spontan.
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini, namanya tengah menjadi pembicaraan hangat, lantaran, komentar-komentarnya yang dinilai tak pantas lewat wawancara bersama laman mode Prancis, Numero.
Dalam wawancara eksklusifnya tersebut, ia menyebut model dengan sebutan ‘bodoh’, ‘beracun’, dan ‘makhluk yang kotor.’
Tak hanya itu, desainer berumur 84 tahun dan berdarah Jerman ini muak dengan gerakan #metoo. Menurutnya, desainer menjadi sulit untuk melakukan hal apapun tanpa gugatan. Ia pun turut membela Karl Templar, Creative Director dari majalah Interview, yang dituduh melakukan pelecehan seksual.
Karl Lagerfeld (Foto: Reuters/Valery Hache)
zoom-in-whitePerbesar
Karl Lagerfeld (Foto: Reuters/Valery Hache)
“Seorang model mengadu bahwa Templer mencoba menarik celananya dan langsung masuk daftar hitam grup profesional yang pernah dia asuh. Keterlaluan. Kalau tak mau disentuh, jangan jadi model!” tegas Karl dalam wawancara tersebut.
ADVERTISEMENT
“Bergabung saja menjadi biarawati, selalu ada tempat bagi Anda di sana,” tambahnya.
Dilansir USA TODAY, menyikapi hal ini, Sara Ziff, pendiri Model Alliance, sebuah organisasi mode yang berdedikasi untuk memberikan perlindungan kepada para model dari perilaku buruk seperti pelecehan dan pemaksaan untuk menahan lapar, mengungkapkan bahwa pernyataan Karl terlewat memalukan dan tidak pantas.
“Pernyataan Karl Lagerfeld menggarisbawahi betapa banyak pekerjaan yang harus kita lakukan. Meski tak mengagetkan (Lagerfeld terkenal dengan komentar tak sopan dan body-shaming perempuan karena berat badan dan penampilannya), pernyataannya tentang model untuk bergabung bersama biarawati jika tak ingin ditarik celananya, sangatlah tak senonoh,” tulis Sara dalam situs resmi Model Alliance.
“Perlakuan tak baik dan pelecehan seksual telah melanda industri fashion terlalu lama— dan ketika mereka akhirnya terungkap, orang-orang ini harus bertanggungjawab. Keacuhan Karl terhadap isu ini dan malah menyebut model yang berani menyuarakan pendapatnya sebagai seseorang yang ‘bodoh’, ‘beracun’, ‘dan makhluk kotor’ yang harus berhenti dari profesinya jika mereka tak suka bagaimana mereka diperlakukan pasti menuntut tindakan,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, dalam pernyataan yang sama, Sara menyampaikan bahwa perilaku dan komentar Karl sudah tak relevan dan tak diterima lagi. Alasannya, berbagai media besar pun sudah mulai merilis nama-nama yang dituduh melakukan kejahatan, model yang dilecehkan telah berani untuk menyuarakan suaranya, dan pembeli yang mulai mementingkan standar etika dari produk yang dibelinya.
Ilustrasi Fashion Show (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Fashion Show (Foto: Pixabay)
Model Alliance juga ‘merespons’ hal ini dengan terus menambah program yang dapat melindungi para model, yaitu: pendidikan dan pelatihan komprehensif untuk model tentang hak-hak mereka di tempat kerja, pemantau independen untuk menyelidiki dugaan pelecehan, meningkatkan transparansi keuangan dan keamanan untuk model, dan lainnya.
“Kami menolak untuk mentoleransi segala bentuk bullying— dari segi fisik atau verbal. Industri fashion harus menjadi industri yang meningkatkan kreatifitas, juga ekspresi diri untuk berkembang, dan tempat untuk semua orang diperlakukan dengan hormat dan baik,” tutupnya dalam pernyataan resmi tersebut.
ADVERTISEMENT