Seks Dapat Mengurangi Risiko Gangguan Kesehatan Mental

7 September 2018 17:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi berhubungan intim (seks). (Foto: Shutter Stock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi berhubungan intim (seks). (Foto: Shutter Stock)
ADVERTISEMENT
Seks dan kegiatan seksual lainnya merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia. Menurut American Sexual Health Association, seks memiliki pengaruh besar bagi kondisi fisik maupun emosi seseorang. Selain untuk proses reproduksi, seks juga bisa meningkatkan intimasi Anda dengan pasangan serta memberikan kenikmatan.
ADVERTISEMENT
Dalam Journal of Sexual Medicine, seks dan kegiatan seksual lainnya dapat mengurangi risiko gangguan kesehatan mental dan mengurangi stres. Selain itu, dalam penelitian yang diterbitkan oleh Oxford University Press pada 2016 menyatakan bahwa seks dapat mengurangi depresi serta rasa kesepian.
Secara alamiah, berhubungan seks atau berdekatan dengan pasangan secara emosi dan fisik bisa menurunkan tingkat stres yang dialami seseorang. Hal itu disebabkan karena hubungan intim secara fisik merilis tiga senyawa alami yang ada pada otak kita, yaitu dopamine, endorphin, dan oksitosin.
Tiga senyawa tersebut memiliki perannya masing-masing. Dopamine memiliki peran khusus dalam pengiriman sinyal di dalam otak untuk membuat kita lebih fokus dan termotivasi untuk melakukan sesuatu yang positif. Hormon endorphin merupakan hormon yang membuat manusia merasa senang dan dapat meningkatkan kekebalan tubuh.
Merasakan kesedihan setelah berhubungan seks adalah hal yang wajar menurut penelitian. (Foto: Unsplash)
zoom-in-whitePerbesar
Merasakan kesedihan setelah berhubungan seks adalah hal yang wajar menurut penelitian. (Foto: Unsplash)
Kemudian oksitosin merupakan hormon yang memicu rahim untuk berkontraksi. Hormon ini juga disebut sebagai hormon cinta karena bisa terbentuk saat seseorang mengalami orgasme, saat berdekatan dengan pasangan, dan meningkatkan sifat keibuan. Secara emosional, hormon oksitosin bisa membangun ketenangan, kepercayaan, dan stabilitas psikologi.
ADVERTISEMENT
Jadi, seks tidak hanya memberikan kenikmatan, tetapi kombinasi ketiga hormon yang dihasilkan setelah berhubungan seks bisa membuat seseorang berada dalam keadaan terbaik, sebab mereka merasa bahagia, tidak stres, rileks, dan merasakan kasih sayang lebih dari pasangannya. Hal-hal itu dinilai sangat memungkinkan untuk mengurangi risiko seseorang mengalami gangguan kesehatan mental.