Sempat Di-Bully karena Albino, Leo Jonah Sukses Jadi Model

9 Februari 2018 13:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Leo Jonah Model Albino (Foto: dok. Instagram @leo_jonah)
zoom-in-whitePerbesar
Leo Jonah Model Albino (Foto: dok. Instagram @leo_jonah)
ADVERTISEMENT
Bully, body shaming, fat shaming. Tiga hal yang tanpa disadari masih umum terjadi di lingkungan sosial tempat kita tinggal. Motifnya bermacam, mulai dari sebuah candaan, dendam pribadi, sampai suatu kebiasaan mengejek orang.
ADVERTISEMENT
Apapun motifnya, ocehan dengan nada mengejek dapat meninggalkan luka hati yang mendalam pada individual tertentu. Terutama, jika hal tersebut berhubungan dengan kondisi fisik.
Itulah hal yang dirasakan oleh Leo Jonah, pria berumur 22 tahun yang memiliki kondisi albino. Pria asal London ini terlahir tanpa pigment pada kulit, mata, dan rambutnya. Albino adalah suatu kondisi langka yang disebabkan oleh mutasi pada gen-gen tertentu.
Leo tumbuh bersama tiga saudaranya yang juga sama-sama memiliki kondisi albino. Tentu, hal tersebut menjadi kondisi yang sulit untuk keluarganya, mengingat keluarga Leo merupakan keluarga berkulit hitam pertama di kawasan ia tinggal. Keluarganya kerap menjadi bulan-bulanan dan mereka sulit menjalani hari-hari.
“Aku bahkan tak bisa berjalan menuju suatu gerai tanpa adanya perkelahian. Setiap hari aku bisa terjerumus dalam perkelahian,” paparnya kepada Daily Mail.
ADVERTISEMENT
Ejekan dan segala bully-an yang didapat membuatnya sedih karena merasa tidak dapat ‘menyatu’ dengan kehidupan sosial di sekitarnya.
Namun suatu hari, keajaiban muncul. Keunikan yang Leo miliki tersebut membuat ia dilirik oleh sebuah agensi model. Berkat usaha dan kerja kerasnya, ia kini menikmati kariernya di dunia modeling.
Baru-baru ini, ia tampil pada halaman majalah Vogue Russia dan Hunger Magazine. Ia juga memulai kariernya dengan berjalan di atas panggung peragaan London Fashion Week.
Selain aktif sebagai model, Leo juga tak lelah mengedukasi masyarakat tentang kondisi albino. Ia semangat memberikan motivasi kepada mereka yang juga memiliki kondisi yang sama dengannya agar tetap percaya diri.