Sepeda, Medium Dokter Ratna Membaur dengan Penduduk Kala Mengembara

12 November 2017 10:32 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dokter Ratna Berkeliling Amerika dengan Sepeda (Foto: Dok. Patrick Pöndl)
zoom-in-whitePerbesar
Dokter Ratna Berkeliling Amerika dengan Sepeda (Foto: Dok. Patrick Pöndl)
ADVERTISEMENT
Di balik setiap pilihan selalu ada alasan. Begitu pula dengan pilihan Ratna Sari Intan menggunakan sepeda untuk mengelilingi benua Amerika.
ADVERTISEMENT
“Bersepeda itu selain baik untuk kesehatan, juga ramah lingkungan dan ramah dompet karena bebas bahan bakar minyak,” kata Ratna yang berprofesi sebagai dokter spesialis penyakit dalam itu.
Baginya, bersepeda juga menawarkan kebebasan. “Ketika bepergian dengan sepeda dan ada pemandangan bagus, saya bisa langsung berhenti seketika.”
Sementara jika menggunakan transportasi umum, Ratna merasa akan tergantung terhadap orang lain. Dan jika menggunakan mobil, terkadang ia tak bisa berhenti secara spontan di setiap tempat, tak semudah saat bersepeda.
“Ditambah lagi, bersepeda menimbulkan rasa ingin tahu penduduk setempat, sehingga saya bisa mengadakan kontak dengan mereka,” tutur Ratna.
Perempuan kelahiran Jakarta itu mengatakan, selama melakukan perjalanan dengan sepeda di Benua Amerika, ia pernah beberapa kali diundang tinggal di rumah penduduk setempat atau diberi makanan oleh mereka.
Dokter Ratna Berkeliling Amerika dengan Sepeda (Foto: Dok. Patrick Pöndl)
zoom-in-whitePerbesar
Dokter Ratna Berkeliling Amerika dengan Sepeda (Foto: Dok. Patrick Pöndl)
Ratna lantas mengutip ucapan Ernest Hemingway:
ADVERTISEMENT
It is by riding a bicycle that you learn the contours of a country best, since you have to sweat up the hills and coast down them. Thus you remember them as they actually are, while in a motor car only a high hill impresses you, and you have no such accurate remembrance of country you have driven through as you gain by riding a bicycle.
Ernest Hemmingway adalah jurnalis cum penulis yang gemar bertualang. Laki-laki asal Amerika Serikat itu banyak menulis cerita petualangan, salah satunya The Old Man and the Sea yang menggiringnya meraih Nobel Kesusastraan pada 1954.
Maksud Ratna mengutip ucapan Hemmingway itu ialah, dengan bersepeda ia bisa “meraba” dan merasakan kontur daerah yang ia lewati dengan lebih intens. Sebab, ia harus bergelut langsung dengan kontur wilayah itu lewat upaya kayuhan sepedanya. Sehingga, detail pada daerah itu pun dapat lebih ia ingat.
ADVERTISEMENT
“Berjalan-jalan dengan kendaraan bermotor menurut saya kurang memberikan pengalaman, detail, dan interaksi yang sepadan,” ujar Ratna.
Dokter Ratna dan Suami Berkeliling Benua Amerika  (Foto: Dok. Patrick Pöndl)
zoom-in-whitePerbesar
Dokter Ratna dan Suami Berkeliling Benua Amerika (Foto: Dok. Patrick Pöndl)
Selain bersepeda, Ratna menyukai hiking, olahraga petualangan berjalan kaki yang sering kali harus dilakukan dengan mendaki.
Sebelum melakukan perjalanan dengan sepeda, Ratna sempat mendaki jalur Continental Divide Trail (CDT) di Amerika Serikat.
Bukan tanpa alasan pula Ratna melakukan hiking di Negeri Paman Sam. “Saya memilih hiking di Amerika Serikat karena negara ini memiliki tradisi dan kultur hiking yang kuat. Di sana ada istilah ‘thru-hiking’ yang artinya mendaki suatu trail jarak jauh dalam satu periode atau musim,” paparnya.
Ratna bercerita telah mendaki seluruh CDT dalam satu periode, April hingga Oktober 2015.
Selain adanya kultur hiking yang kuat, di Amerika Serikat juga ada trail angel. Trail angel adalah sukarelawan yang membantu hiker menangani masalah akomodasi, makanan, kesehatan, transportasi, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
“Ditambah lagi, di negara ini ada tempat yang dijadikan ‘wilderness area’, yaitu daerah yang dibiarkan dalam keadaan alami, di mana dampak aktivitas manusia minimal sekali,” tambah Ratna.
Wilderness area terbatas untuk aktivitas studi ilmiah dan rekreasi non-mekanik. Misalnya, kuda diizinkan ada di wilayah itu, tapi sepeda, kendaraan, dan peralatan bermotor tidak diizinkan.
Ratna dan Patrick Pöndl Berkeliling Amerika (Foto: Dok. Patrick Pöndl)
zoom-in-whitePerbesar
Ratna dan Patrick Pöndl Berkeliling Amerika (Foto: Dok. Patrick Pöndl)
Kini, Ratna bersama suaminya sedang menempuh jalan raya terpanjang di dunia dengan bersepeda. Nama jalan itu adalah Jalan Raya Pan American Highway.
Ruas Pan American Highway membentang dari Alaska Utara di dekat Samudra Arktik hingga ke ujung selatan di Tierra del Fuego, Argentina.
“Tujuan saya adalah berkelana di Benua Amerika dari ujung utara ke selatan dengan menggunakan sepeda sembari menikmati pemandangan alam,” kata Ratna yang berharap dapat menyaksikan kecantikan tundra Arktik, hutan boreal, pegunungan, pantai, hutan tropis, gurun, dan padang rumput Amerika.
ADVERTISEMENT
Tak hanya melihat pemandangan alam, ia juga berharap dapat mengenal dan mengalami budaya Amerika Latin.