Seputar Bisnis Tas Mewah, Tips dan Cerita Penjualnya

15 September 2018 17:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Chanel (Foto: REUTERS/ERIC GAILLARD)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Chanel (Foto: REUTERS/ERIC GAILLARD)
ADVERTISEMENT
Sudah bukan rahasia lagi jika tas-tas mewah branded lansiran rumah mode dunia, bisa menguras kocek hingga ratusan juta. Sebut saja, Hermes, Chanel, Louis Vuitton, dan Goyard yang masuk dalam jajaran merek yang dipandang sebagai ‘tanda’ status sosial.
ADVERTISEMENT
Tentu, meski harga yang dibanderol selangit, tas-tas ini bukan hanya dipergunakan untuk penunjang penampilan. Banyak perempuan yang membelinya untuk dijadikan sebagai investasi yang menguntungkan. Maka tak heran, para selebriti, sosialita, hingga pengusaha seringkali mengoleksi tas-tas mahal yang menghiasi lemari mereka.
Nyatanya, di Indonesia sendiri bisnis tas mahal yang branded ini kian menjamur. Banyak yang fokus menjual tas-tas preloved, atau tas second dengan kualitas yang masih terjaga. Pebisnisnya biasanya para sosialita, atau ibu-ibu rumah tangga yang memang gemar mengoleksi tas mahal. Mereka bahkan punya komunitas sendiri untuk menjaga barang-barang yang dijual selalu bersifat original.
Show Chanel Cruise 2018 di Grand Palais (Foto: AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Show Chanel Cruise 2018 di Grand Palais (Foto: AFP)
Memulai Bisnis Tas Mahal
Terjun ke bisnis tas mewah ini, Anda perlu ‘khatam’ memahami brand-brand yang diminati. Ketahuilah bahwa merek adalah segala-galanya. Coba kenali mereka yang nilainya tak akan lekang oleh waktu, seperti Chanel, Hermes, Louis Vuitton, dan Dior.
ADVERTISEMENT
Untuk tas preloved sendiri, ada banyak faktor yang mempengaruhi harga tas bermerek. Mulai dari kualitas, pemakaian, hingga tipe dan seri dari tas tersebut.
"Harga barang baru ke second beda-beda dan tidak ada rumusannya. Karena masing-masing owner cara pemakaiannya juga beda-beda. Ada yang pakainya apik, ada yang suka isi berat, suka dipakai tiap hari, dan lain-lain," papar Marissa Tumbuan, penggagas Irrestisible Bazaar, Grand Indonesia, beberapa waktu lalu.
Workshop pembuatan tas Hermes (Foto: AFP/SEBASTIEN BOZON)
zoom-in-whitePerbesar
Workshop pembuatan tas Hermes (Foto: AFP/SEBASTIEN BOZON)
Sebagai contoh, jika Anda memiliki Chanel seharga Rp 70 juta tapi tidak dirawat baik dan dustbagnya hilang, nilainya bisa berkurang separuhnya. Bisa disimpulkan, kesempurnaan fisik tas merupakan kunci utama penentu harga.
"Dari segi fashion, misal beberapa brand yang mengeluarkan tipe baru di 2017 tapi peminatnya sedikit, pas dia jual lagi harganya tak akan bisa tinggi," papar Marissa. "Harga kita tentukan dari demand," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Sehingga, ia memberi tips jika Anda tak ingin merugi dalam jual-beli, juga investasi tas mahal, maka rawatlah tas tersebut dengan baik. Pastikan juga Anda tetap menyimpan paper bag, kotak, dustbag, care card, hingga struk pembelian. Tak lupa, selalu update perihal tas mana yang tengah diminati pasar.
Hermes & Chanel, investasi tas mewah terbaik (Foto: Stephanie Elia/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Hermes & Chanel, investasi tas mewah terbaik (Foto: Stephanie Elia/kumparan)
Cerita Penjual dalam Berbisnis Tas Mewah
kumparanSTYLE pun sempat mengobrol langsung dengan Yulvi Herman, pemilik gerai Upstairs Boutique. Yulvi yang sudah bergelut di dunia jual-beli tas branded sejak 1999, memaparkan ada beberapa kunci demi mempertahankan bisnis ini.
“Dalam bisnis di dunia jual beli tas ini, kepercayaan buyer adalah nomor satu. Menjaga nama baik itu kuncinya,” jelas Yulvi di acara Irresistible Bazaar 11, Grand Indonesia, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Dalam ceritanya, Yulvi pernah harus mendadak pergi ke Paris hanya karena seorang customer sempat mempertanyakan keaslian dari barang yang dibelinya.
“Di tas Hermes yang saya jual, ditemukan ada yang mengganjal. Ada leather yang tertinggal di dalamnya. Di antara lapisan luar dan dalam, dan itu enggak bisa diambil pakai tangan. Harus dibuka jahitan seluruhnya,” jelas Yulvi.
Ilustrasi tas Hermes (Foto: thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tas Hermes (Foto: thinkstock)
Demi menjaga kepercayaan pembelinya, Yulvi harus rela terbang ke Paris demi membuktikan bahwa semua barang yang ia jual adalah asli.
Sesampainya di gerai salah satu brand papan atas asal Eropa tersebut, Yulvi dibuat lega karena tas ini memang asli dan kesalahan ada pada perusahaan yang tak sengaja meloloskannya saat quality control.
“Saya ditawarkan untuk boleh memilih tas manapun sebagai gantinya, tapi saya bersikeras bahwa yang saya bawa pulang harus tas yang ini. Dengan warna dan nomor seri yang sama setelah diperbaiki,” papar kolektor tas ini.
ADVERTISEMENT
“Ini cara saya membuktikan kepada customer bahwa barang yang saya jual semua asli,” tutupnya.
Anda tertarik terjun ke bisnis tas mewah?