Sering Konsumsi Susu Non Hewani Tingkatkan Risiko Defisiensi Yodium

4 Oktober 2017 17:40 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Susu almond dapat membuang lemak jahat dalam tubuh (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Susu almond dapat membuang lemak jahat dalam tubuh (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Non dairy milk atau produk susu yang tidak berasal dari protein hewani menjadi pilihan para vegetarian dan mereka yang alergi pada susu sapi. Kandungan nutrisi yang dianggap memadai serta kalori yang lebih rendah membuat susu non hewani kini lebih digemari.
ADVERTISEMENT
Bahkan saat ini, masyarakat lebih suka menggunakan susu yang berasal dari protein nabati tersebut untuk diolah menjadi sebuah penganan kue dan roti.
Namun, di balik kandungan nutrisinya yang dianggap tak jauh berbeda dengan susu sapi, ternyata non dairy milk bisa memicu risiko defisiensi yodium. Susu sapi memang dikemas dengan yodium yang cukup tinggi berbeda dengan susu non hewani yang diperkirakan tidak memiliki kandungan yodium yang lebih banyak dari susu sapi.
Susu Almond (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Susu Almond (Foto: Thinkstock)
Yodium yang ada pada susu sapi mampu meningkatkan kerja otak secara drastis. Oleh karena itu, yodium tentu dibutuhkan untuk mendukung kinerja otak dengan maksimal.
Selain itu, kandungan yodium juga diperlukan untuk membentuk hormon tiroid, yakni salah satu hormon penting dalam tubuh karena keberadaannya berkaitan langsung dengan tiap sel dan semua organ tubuh. Yodium juga membantu sel dan sistem metabolisme agar tetap sehat. Sedangkan bagi ibu hamil, yodium sangat dibutuhkan terutama untuk perkembangan otak janin yang masih berada di dalam rahim.
ADVERTISEMENT
Dilansir Boldsky, sebuah studi yang baru-baru ini dilakukan oleh para peneliti dari University of Surrey meneliti kandungan yodium dari 47 susu alternatif pilihan termasuk susu kedelai, susu almond dan santan. Semua susu ini kemudian dibandingkan dengan kandungan yodium pada susu sapi.
Susu kedelai kemasan mengandung bahan pengawet. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Susu kedelai kemasan mengandung bahan pengawet. (Foto: Thinkstock)
Jika dibandingkan, segelas susu sapi dengan ukuran 250 ml mengandung sekiranya 88 mikrogram yodium, sedangkan hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata produk non dairy milk hanya mengandung sekitar dua hingga 14 mikrogram yodium.
Perbedaan yang sangat jauh ini membuat para peneliti menarik kesimpulan yang menyebutkan bahwa produk non dairy milk tidak memiliki kadar yodium yang memadai.