Shea Butter, Rahasia Kecantikan Perempuan Afrika yang Mendunia
ADVERTISEMENT
Jika Anda adalah seorang skincare addict, Anda sudah pasti akrab dengan produk berbahan dasar shea butter.
ADVERTISEMENT
Shea butter berasal dari buah pohon shea yang tumbuh luas di Afrika. Bijinya diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan semacam lemak dengan tekstur seperti mentega.
Perempuan Afrika diketahui telah membuat shea butter sejak abad ke-14 karena manfaatnya yang sangat penting untuk melindungi kulit mereka dari hawa panas gurun Afrika yang kering yang dikenal dengan nama Harmattan.
Ketika dunia mulai mengetahui manfaat dari shea butter ini, banyak perusahaan kecantikan yang berbondong menggunakan shea butter ke dalam berbagai produk perawatan kulit. The Body Shop adalah salah satu brand yang turut mempopulerkan khasiat shea butter melalui rangkaian produk mereka. Ada sekitar 19 jenis produk yang masuk dalam kategori produk shea range di The Body Shop, dan ada puluhan produk lainnya yang turut menggunakan shea butter dalam formula mereka. Baik untuk body butter, body lotions, hand cream, lip balm, sampo, kondisioner, eau de toilette dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
Saat ini ada sekitar 21 negara di Afrika yang dikenal sebagai produsen shea butter untuk dunia, di antaranya adalah Ghana, Burkina Faso, Senegal, Nigeria, Benin dan Kenya.
Shea butter sangat erat kaitannya dengan eksistensi perempuan Afrika. Hampir seluruh pembuat shea butter adalah perempuan dan shea butter menjadi sumber mata pencaharian utama bagi banyak keluarga. Sebagian besar mereka masih menggunakan proses tradisional atau hand-made yang diajarkan turun temurun oleh perempuan.
Januari lalu, kumparanStyle berkesempatan melihat langsung proses pembuatan shea butter di Ghana, Afrika Barat atas undangan The Body Shop.
Kami bertemu dengan perempuan pembuat shea butter untuk The Body Shop yang tergabung dalam asosiasi Tungteiya Women’s Association. Sekitar 640 perempuan di asosiasi tersebut memproduksi 450 ton shea butter per tahun untuk The Body Shop.
ADVERTISEMENT
Ada sekitar 18 proses yang harus dilakukan oleh para perempuan tersebut dalam membuat shea butter.
Proses pertama adalah mengumpulkan kacang shea. Untuk mendapatkan kualitas yang bagus, kacang shea harus lah diambil dari kacang yang sudah jatuh dari pohon.
Setelah mengumpulkan kacang shea, cangkangnya harus dipecahkan untuk mendapatkan biji untuk diolah. Dulu perempuan harus memecah kacang satu persatu untuk mendapatkan bijinya. Bayangkan berapa lama yang harus mereka kerjakan untuk mendapatkan satu kilogram shea butter saja.
Sekarang mereka sudah memiliki mesin yang dapat memecah kacang tersebut. Setelah dikeluarkan, biji tersebut kemudian dicuci dan dijemur agar kering. Proses berikutnya adalah dipanggang dan digiling Proses setelah penggilingan ini adalah proses yang paling membutuhkan tenaga besar. Setiap perempuan memasukkan tepung kacang tersebut ke dalam baskom besar dan kemudian mengaduk dengan satu tangan hingga mengeluarkan minyak. Minyaknya kemudian dipisahkan, dan lemak atau mentega yang tersisa didiamkan semalam hingga berubah warna cream keputihan. Mentega berwarna cream ini lah yang disebut dengan shea butter
Perempuan Afrika biasanya menggunakan langsung shea butter yang mereka buat untuk pelembap kulit mereka. Namun tentu saja dalam sebuah brand kecantikan besar, shea butter diformulasikan kembali ke dalam berbagai produk.
ADVERTISEMENT
Bagaimana, tertarik mencoba khasiat shea butter dari Afrika untuk perawatan kulit Anda?