Tak Hanya Faktor Genetik, Pola Hidup Tak Sehat Picu Penyakit Stroke

25 Oktober 2017 19:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kenali gejala stroke. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Kenali gejala stroke. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jika menarik mundur ke belakang, penyakit tidak menular seperti diabetes, hipertensi, jantung dan stroke mungkin hanya dialami oleh mereka yang berusia diatas 50 tahunan. Namun, saat ini penyakit tidak menular atau PTM juga menyerang mereka yang masih berusia muda.
ADVERTISEMENT
Bukan hal yang tidak mungkin penyakit jenis ini dialami oleh masyarakat muda mengingat pola hidup yang tidak sehat menjadi penyebab utama kenapa PTM seperti penyakit stroke kini lebih sering dialami oleh mereka yang masih berusia 40an.
Berdasarkan data RISKESDAS (Riset Kesehatan Dasar) 2013, pasien stroke di Indonesia yang berusia 35-44 tahun mencapai angka 16,7 persen. Sedangkan pasien yang berusia 45-54 tahun, angka prevalensinya mencapai 16,7 persen.
Menurut Prof. Dr. dr. Moh. Hasan Machfoed, Sp.S(K), M.S penyebab utama penyakit stroke memang disebabkan oleh faktor genetik. Tapi, lingkungan yang tidak sehat juga bisa mendukung seseorang untuk mengalami stroke di usia muda.
Seminar Peringatan Hari Stroke Sedunia 2017. (Foto: Luthfa Nurridha/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Seminar Peringatan Hari Stroke Sedunia 2017. (Foto: Luthfa Nurridha/kumparan)
"Genetik memang tidak bisa kita modifikasi. Jika ada seseorang yang mempunyai garis keturunan penyakit stroke tentu penyakit itu bisa diturunkan kepadanya, namun bagi yang tidak mempunyai riwayat itu juga bisa mengalami penyakit yang sama jika gaya hidupnya tidak dibenahi," jelas Prof. Hasan saat dijumpai kumparan (kumparan.com) di acara "Peringatan Hari Stroke Sedunia 2017" di DITJEN P2P, KEMENKES RI, Jakarta Pusat, Rabu (25/10).
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal tersebut, Dr. Taufik Meisiano, Sps (K) yang juga hadir dalam kesempatan yang sama juga mengatakan hal serupa.
"Penyebab utamanya adalah karena penyakit yang diturunkan dari keluarganya seperti diabetes, obesitas, kolesterol atau jantung. Tapi saat ini, masalah lifestyle juga menjadi penyebab utamanya," terang Dr. Taufik.
"Terlalu banyak input (makanan) tapi aktivitas kurang pasti outputnya juga akan kurang sehingga tak bisa dipungkiri jika semua oenyakit tidak menular tersebut, termasuk stroke juga bisa dialami oleh mereka yang berusia muda," tambahnya.
Penyakit stroke sendiri menjadi penyebab kematian dan disabilitas nomor satu di Indonesia. Fakta ini diungkapkan langsung oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM), dr. Lily S. Sulistyowati, MM.
Seminar Peringatan Hari Stroke Sedunia 2017. (Foto: Luthfa Nurridha/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Seminar Peringatan Hari Stroke Sedunia 2017. (Foto: Luthfa Nurridha/kumparan)
"Beban biaya JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) akibat stroke meningkat setiap tahun, hal ini dikarenakan struk menjadi penyebab kematian dan disabilitas nomor satu di Indonesia," ungkap dr. Lily saat menghadiri acara yang sama.
ADVERTISEMENT
Fakta ini juga didukung dengan data RISKESDAS tahun 2013 yang menunjukkan jika angka prevalensi penyakit stroke di Indonesia semakin meningkat hingga mencapai angka 12,1 persen. Peningkatan ini terbilang melonjak drastis jika dibandingkan dengan tahun 2007 lalu dengan angka 8,3 persen.
Semua penyakit tidak menular, termasuk stroke tentu bisa dicegah, yaitu dengan mengusung pola hidup yang sehat. Mulai dari makanan yang bergizi serta olahraga sebagai penunjang.
Dr. Lily menyebutkan makanan apa saja yang harus dikonsumsi demi mencegah penyakit stroke dan PTM lainnya.
Penuhi gizi seimbang dengan konsumsi makanan sehat (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Penuhi gizi seimbang dengan konsumsi makanan sehat (Foto: Thinkstock)
"Apa yang kita makan itu sangat menentukan kedesahatan kita. Jadi makanlah makanan yang seimbang, dengan memperhatikan porsi makanan. 50 persen untuk buah dan sayur, 25 persen untuk karbohidrat dan 25 persen untuk protein," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Menambahkan penjelasan dr. Lily, Dr. Taufik menjelaskan lebih lanjut mengenai pencegahan penyakit stroke.
"Hindari faktor risiko dengan melalukan aktivitas fisik san memeriksa kesehatan berkala. Terlebih bagi mereka yang mempunyai riwayat stroke, mereka dituntut untuk melakukan pemeriksaan secara rutin," pungkas Dr. Taufik mengakhiri pembicaraan.