Tak Hanya Orang Tua, Seseorang Juga Bisa Terkena Stroke di Usia 20-an

26 Oktober 2017 13:43 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Terserang penyakit tidak menular di usia muda. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Terserang penyakit tidak menular di usia muda. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Penyakit stroke selama ini mungkin lebih banyak disebut sebagai 'penyakit orang tua'. Hal ini didasari dengan banyaknya orang berusia lanjut (>75 tahun) yang terkena penyakit ini.
ADVERTISEMENT
Meski sering menyerang orang yang berusia lanjut, namun dokter ahli saraf, Dr. Taufik Meisiano, SpS (K), tidak menampik jika stroke juga bisa dialami oleh mereka yang berusia 20-an. Apa penyebabnya?
Dr. Taufik, menjelaskan bahwa ada multifaktor yang memicu seseorang mengalami stroke. Biasanya, seseorang tak akan langsung terserang penyakit yang dialami oleh 16 persen populasi di dunia (World Stroke Organization) itu.
"Biasanya mereka yang masih berusia 20-an tidak akan langsung terserang stroke, tapi ada tahapan yang menyebabkan mereka mengalami stroke sesudahnya," jelas Dr. Taufik, saat ditemui kumparan (kumparan.com) di kawasan Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (26/10).
"Misalnya, mereka akan lebih dulu mengalami penyakit lain, seperti penyakit darah thalasemia yang bisa memicu stroke akibat darah pasien sangat kental, sehingga bisa menyebabkan sumbatan di aliran darahnya," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, gangguan imunologi seperti penyakit lupus juga bisa menyebabkan seseorang yang masih muda mengalami stroke. "Penyakit lupus itu mempunyai efek yang mengerikan ke pembuluh darah, karena bisa mengakibatkan darah menjadi kental dan akhirnya menggumpal dan tersumbat," paparnya.
Stroke juga bisa dialami oleh remaja usia 20an (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Stroke juga bisa dialami oleh remaja usia 20an (Foto: Thinkstock)
Lebih lanjut, Dr. Taufik menegaskan kembali jika mereka yang berusia muda akan melalui tahapan penyakit tertentu, sebelum akhirnya mengalami stroke secara mendadak.
Gaya hidup yang tidak sehat juga dianggapnya sebagai faktor pemicu terjadinya stroke di usia muda. Kelebihan garam atau gula, serta intensitas merokok yang tinggi akan meningkatkan risiko terjadinya penyakit tidak menular lainnya. Di antaranya adalah hipertensi dan diabetes yang menjadi dua penyebab stroke tertinggi di dunia.
"Kebiasaan anak muda yang lebih suka makan makanan junk food atau jajan sembarangan menjadi pemicu terjadinya penyakit hipertensi yang bisa berujung pada stroke nantinya," kata Dr. Taufik.
ADVERTISEMENT
Gejala hipertensi sendiri tidak akan terasa. Umumnya, hipertensi baru diketahui saat angkanya sudah melebihi batas normal. Hal ini diakibatkan karena kurangnya kesadaran masyarakat pada gaya hidup sehat yang selama ini masih terabaikan.
Baik mereka yang masih berusia muda atau sudah berusia lanjut, riwayat penyakit tidak menular yang dimiliki bisa memicu terjadinya penyakit stroke.