Tren Sulam Alis, Antre 2 Tahun, Seperti Naik Haji

13 Oktober 2018 10:12 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Geliat Tren Sulam Alis  yang Laris Manis di Indonesia. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Geliat Tren Sulam Alis yang Laris Manis di Indonesia. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Memiliki alis yang sempurna dan proporsional merupakan impian perempuan masa kini. Menggambar alis pun jadi ritual wajib untuk dilakukan di pagi hari.
ADVERTISEMENT
Namun sayangnya, menggambar alis tidaklah semudah bayangan. Dibutuhkan skill, kesabaran, dan banyak latihan agar mampu menggambar alis yang natural dan presisi.
Hingga pada akhirnya, metode sulam alis muncul sebagai solusi dan mulai booming di Indonesia sejak 2012.
Sulam alis merupakan teknik pewarnaan alis menggunakan tinta alami yang mirip dengan henna. Alat sulam yang digunakan berupa mesin berbentuk pulpen, dengan ujung jarum sebagai penyalur pigmen (tinta).
Sulam alis (Foto: Dok. sulamalisdotcom/Instagram)
zoom-in-whitePerbesar
Sulam alis (Foto: Dok. sulamalisdotcom/Instagram)
"Pada dasarnya sulam alis adalah aplikasi pigmen ke kulit terluar, yaitu epidermis, mengisi bagian alis yang kosong, berupa serat serat alis, sehingga alis terlihat lebih penuh dan tebal. Tapi tetap natural, karena bentuknya serat alis," jelas seniman sulam alis Anggie Rassly kepada kumparanSTYLE.
Sulam Alis. (Foto: Eny Immanuella Gloria)
zoom-in-whitePerbesar
Sulam Alis. (Foto: Eny Immanuella Gloria)
Gambar sulam alis dibuat menyerupai garis halus yang disusun acak, persis bak rambut sungguhan. Hasil sulam pun terlihat sangat alami.
ADVERTISEMENT
Kini, jenis sulam alis yang dikenal cukup beragam. Ada 2D, 3D, 4D, 6D, shading, hingga naturize.
"Sebenarnya kalau bicara teknik dasarnya adalah 3D, membuat seolah bentuknya timbul, tapi makin ke sini bilangnya 6D, 8D, bahkan ada yang bilang 12D. Sebenarnya menurut saya istilah itu hanya untuk marketing wise saja sih," sambung pemilik Anggie Rassly Brow Studio ini.
Banyak perempuan rela merogoh kocek dalam demi sulam alis. Salah satu contoh nyata terjadi di Anggie Rassly Brow Studio yang mematok harga Rp 7 juta untuk klien reguler dan Rp 12 juta untuk klien VIP. "Bedanya pada waktu tunggu dan ada ekstra retouch untuk VIP," jelas Anggie.
Sulam Alis Anggie Rassly. (Foto: Eny Immanuella Gloria)
zoom-in-whitePerbesar
Sulam Alis Anggie Rassly. (Foto: Eny Immanuella Gloria)
Harga tersebut tidak menyurutkan klien untuk mencoba teknik sulam alis. Bahkan waiting list klien di studio tersebut mencapai lebih dari 2000 antrian.
ADVERTISEMENT
Namun hasil yang didapat cukup sepadan dengan harga yang dibayar. Dengan hasil yang bertahan hingga tiga tahun, Anda tak lagi perlu repot menggambar alis setiap pagi. Tak lagi dipusingkan dengan bentuk alis yang tak simetris atau terlalu tebal setiap harinya. Hemat waktu dan tenaga.
"Saya jadi senang dandan, enggak repot dengan dandanan alis dan juga saya menjadi lebih merasa bahwa karakter saya makin terbentuk dengan alis itu. Kalau suami dan anak bilang ‘bu kamu makin cantik’ itu udah all that matters," ujar Tenik Hartono, CCO Aksaramaya yang sudah pernah melakukan sulam alis.
Biasanya, sulam alis hanya perlu di-retouch enam bulan sekali. Fungsinya untuk menyempurnakan bagian alis yang pudar atau masih dirasa kurang maksimal.
Tenik Hartono (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Tenik Hartono (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
Tingkat keawetan sulam alis juga berbeda-beda, tergantung perawatan dokter atau skincare yang digunakan. Semakin banyak perawatan kulit yang dilakukan, semakin cepat pula warna sulam alis memudar.
ADVERTISEMENT
Meski kehadiran sulam alis amat memudahkan rutinitas makeup, nyatanya banyak juga perempuan yang belum berani melakukan beauty treatment yang satu ini.
Tiga dari lima perempuan yang diwawancarai kumparanSTYLE mengaku takut melakukan sulam alis. "Setiap hari lebih prefer gambar alis saja sih, soalnya masih muda. Takut kalau disulam terus enggak cocok, enggak bisa diapa-apain lagi," ujar Felicia (24) seraya menggelengkan kepala.
Sedangkan Tasya (25) enggan melakukan sulam alis karena harganya yang mahal. "Ya kalaupun sulam maunya pasti yang bagus. Ada harga ada barang, jadi kalau bujetnya tanggung mending enggak usah sekalian," ujarnya.
Bagaimana dengan Anda?
Simak selengkapnya konten spesial dalam topik Laris Manis Sulam Alis.