10 Hoaks Paling Berdampak Menurut Kominfo, Ratna Sarumpaet Nomor Satu

19 Desember 2018 18:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Komunikasi dan Informatika memiliki divisi khusus yang bertugas mengidentifikasi berita palsu atau hoaks yang beredar di masyarakat, dan mereka juga melakukan pengecekan fakta atas hoaks tersebut. Divisi ini kemudian membuat urutan 10 konten hoaks yang paling berdampak sepanjang tahun 2018.
ADVERTISEMENT
Tidak diketahui secara pasti bagaimana Kominfo mengukur dampak hoaks di tengah masyarakat. Kementerian yang dipimpin Rudiantara ini mengatakan dampak yang ditimbulkan oleh konten hoaks ini beragam. "Mulai dari menimbulkan keresahan dan ketakutan di sebagian kelompok masyarakat hingga menjadi perhatian nasional melalui pemberitaan media massa," tulis Kominfo dalam siaran pers.
Sepertinya, Kominfo hanya mengandalkan pemantauan menggunakan mesin pengais yang dikelola oleh Sub Direktorat Pengendalian Konten Internet Direktorat Pengendalian Informatika Ditjen Aplikasi Informatika.
Terlepas dari bagaimana Kominfo mengukur skala dampak hoaks di masyarakat, 10 konten hoaks berikut ini bisa jadi refleksi agar kita tidak ikut menyebar kabar yang tak jelas asal-usulnya:
1. Hoaks Ratna Sarumpaet
Kabar penganiayaan Ratna Sarumpaet oleh sekelompok orang pertama kali beredar dalam Facebook tanggal 2 Oktober 2018 di akun Swary Utami Dewi. Unggahan disertai tangkapan layar (screenshoot) aplikasi pesan WhatsApp yang disertai foto Ratna Sarumpaet.
ADVERTISEMENT
Konten tersebut kemudian disebar melalui Twitter dan diunggah kembali serta dibenarkan beberapa tokoh politik tanpa melakukan verifikasi akan kebenaran berita tersebut.
Setelah ramai diperbincangkan, kabar ini ditanggapi Kepolisian yang melakukan penyelidikan setelah mendapatkan tiga laporan mengenai dugaan hoaks pada pemberitaan tersebut.
Fadli Zon menjenguk Ratna Sarumpaet setelah dikabarkan dianiaya di Bandung pada 21 September 2018 (Foto: Twitter @fadlizon)
zoom-in-whitePerbesar
Fadli Zon menjenguk Ratna Sarumpaet setelah dikabarkan dianiaya di Bandung pada 21 September 2018 (Foto: Twitter @fadlizon)
Berdasarkan hasil penyelidikan Kepolisian, Ratna diketahui tidak dirawat di 23 rumah sakit dan tidak pernah melapor ke 28 Polsek di Bandung dalam kurun waktu 28 September sampai dengan 2 Oktober 2018. Saat kejadian yang disebutkan pada 21 September, Ratna diketahui tidak sedang di Bandung. Hasil penyelidikan menunjukkan Ratna datang ke Rumah Sakit Bina Estetika Menteng, Jakarta Pusat, pada 21 September 2018 sekitar pukul 17.00 WIB.
Direktur Tindak Pidana Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Nico Afinta mengatakan Ratna telah melakukan perjanjian operasi plastik pada 20 September 2018 dan tinggal hingga 24 September. Polisi juga menemukan sejumlah bukti berupa transaksi dari rekening Ratna ke klinik tersebut.
ADVERTISEMENT
2. Hoaks gempa susulan di Palu
Beredarnya pesan berantai melalui aplikasi WhatsApp tentang gempa susulan di Palu sangat meresahkan masyarakat di sana. Berita itu berdampak langsung kepada korban gempa dan tsunami yang masih mengalami trauma.
Hoaks gempa susulan 8,1 magnitudo di Palu. (Foto: Kominfo)
zoom-in-whitePerbesar
Hoaks gempa susulan 8,1 magnitudo di Palu. (Foto: Kominfo)
Dalam pesan berantai tersebut tertulis bahwa Palu dalam keadaan siaga 1. Informasi itu berasal dari seorang yang bekerja di BMKG ketika selesai memeriksa alat pendeteksi gempa. Pesan tersebut menyebutkan bahwa akan terjadi gempa susulan berkekuatan 8,1 SR dan berpotensi tsunami besar.
Informasi itu hanya isu bohong. Kepala Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengonfirmasi tidak ada satu pun negara di dunia dan iptek yang mampu memprediksi gempa secara pasti.
3. Hoaks penculikan anak
ADVERTISEMENT
Hoaks penculikan anak beredar di media sosial media seperti Facebook, Twitter, dan aplikasi pesan WhatsApp. Hal itu meresahkan masyarakat terutama orang tua yang memiliki anak kecil. Di Twitter, hoaks yang beredar menyatakan pelaku penculikan anak tertangkap di Jalan Kran, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Hal itu langsung dibantah Kapolsek Kemayoran, Kompol Saiful Anwar, yang mengatakan jika kabar penangkapan pelaku penculikan tersebut tidak benar. Ia mengatakan jika laki-laki yang terdapat dalam video tersebut adalah seorang tukang parkir yang mengidap gangguan jiwa.
Hoaks penculikan anak. (Foto: Kominfo)
zoom-in-whitePerbesar
Hoaks penculikan anak. (Foto: Kominfo)
Tidak hanya di Kemayoran, di beberapa daerah juga beredar hoaks serupa dengan tambahan ilustrasi gambar yang bervariasi. Hoaks itu menjadi isu nasional yang sangat mengkhawatirkan dan meresahkan masyarakat.
4. Hoaks konspirasi imunisasi dan vaksin
ADVERTISEMENT
Imunisasi tak jarang mendapatkan penolakan dari beberapa kelompok masyarakat karena adanya informasi yang tidak lengkap, tidak benar, atau hoaks. Salah satu hoaks tentang vaksin imunisasi yang cukup viral adalah isu konspirasi penyebaran virus atau penyakit melalui vaksin. Dikabarkan vaksin yang digunakan imunisasi mengandung sel-sel hewan, virus, bakteri, darah, dan nanah.
Hoaks konspirasi imunisasi dan vaksin. (Foto: Kominfo)
zoom-in-whitePerbesar
Hoaks konspirasi imunisasi dan vaksin. (Foto: Kominfo)
Isu yang tidak benar itu menimbulkan dampak yang luar biasa terhadap stigma masyarakat Indonesia tentang Imunisasi. Imbasnya, masyarakat menjadi ragu bahkan takut untuk memberikan imunisasi pada anak-anak mereka.
5. Hoaks rekaman black box Lion Air JT610
Kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan laut Karawang, Jawa Barat, pada 29 Oktober 2018, menjadi isu yang banyak diperbincangkan di berbagai ruang publik dan media sosial. Bersamaan dengan itu bermunculan pula berbagai isu meliputi kabar disinformasi, termasuk foto dan video, terkait peristiwa jatuhnya pesawat tersebut.
ADVERTISEMENT
Salah satunya beredar video di YouTube yang diunggah channel Juragan Batik Reborn pada tanggal 29 Oktober 2018 dengan judul “LION AIR JT610 tersebut Mengerikan Hasil Rekaman BLACK BOX”. Video tersebut bukanlah rekaman dari blackbox Lion Air JT610 akan tetapi tanggapan seseorang terkait video MAP detik-detik Lion AIr JT610 hilang kontak. Karena judul konten tersebut tidak sesuai dengan isinya, maka ia dikategorikan sebagai konten disinformasi atau hoaks.
Hoaks rekaman black box Lion Air JT610. (Foto: Kominfo)
zoom-in-whitePerbesar
Hoaks rekaman black box Lion Air JT610. (Foto: Kominfo)
Adapun Black box Lion Air JT 610 ditemukan oleh Tim SAR TNI AL yang dipimpin oleh Panglima Komando Armada I Laksamana Muda Yudo Margono. Kotak hitam itu ditemukan pada kedalaman 30 meter pada Kamis, 1 November 2018 pukul 10.15 WIB.
6. Hoaks telur palsu atau telur plastik
ADVERTISEMENT
Pada awal 2018, masyarakat Indonesia digegerkan dengan berita hoaks mengenai telur palsu atau telur plastik yang beredar di pasar tradisional dan supermarket. Berbagai foto dan video terkait proses pembuatan telur palsu banyak di unggah di YouTube dan media sosial. Beberapa mengatakan, telur-telur itu diproduksi di China.
Hoaks telur palsu atau telur plastik. (Foto: Kominfo)
zoom-in-whitePerbesar
Hoaks telur palsu atau telur plastik. (Foto: Kominfo)
Masyarakat dibuat resah karena telur merupakan salah satu makanan sumber energi yang banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia. Isu tersebut juga merugikan peternak ayam petelur dan para penjual telur. Kementerian Pertanian dan Satgas Pangan Mabes Polri bergerak dan turun langsung ke lapangan guna menyikapi beredarnya berita-berita mengenai telur palsu tersebut yang ternyata hanya hoaks.
7. Hoaks penyerangan tokoh agama sebagai tanda kebangkitan PKI
Hoaks tentang kebangkitan PKI sebenarnya bukan isu baru. Isu ini menjadi makin viral di tahun 2018, seiring dengan dinamika politik. Beberapa kejadian seolah dikaitkan dengan kebangkitan PKI.
Hoaks penyerangan tokoh agama sebagai tanda kebangkitan PKI. (Foto: Kominfo)
zoom-in-whitePerbesar
Hoaks penyerangan tokoh agama sebagai tanda kebangkitan PKI. (Foto: Kominfo)
Pada awal 2018 terjadi kasus pemukulan terhadap seorang kyai atau tokoh agama. Setelah tertangkap, pelakunya ternyata adalah orang gila.
ADVERTISEMENT
Beberapa oknum yang tidak bertanggung jawab menarasikan kejadian tersebut sebagai tanda-tanda kebangkitan PKI. Isu itu menimbulkan keresahan masyarakat.
8. Hoaks kartu nikah dengan 4 foto istri
Setelah Kementerian Agama resmi menerbitkan kartu nikah bagi pasangan suami-istri untuk efisiensi dan akurasi data, beredar viral di media sosial sebuah gambar kartu nikah berwarna kuning dengan logo Kementerian Agama. Dalam kartu tersebut tercantum empat kolom istri dan satu kolom suami lengkap dengan kolom nama dan tanggal pernikahan di masing-masing kolom istri.
Sebagian netizen menganggap hal tersebut hanya lelucon, namun tidak sedikit yang berspekulasi bahwa kartu tersebut adalah kartu legalitas untuk berpoligami.
Hoaks kartu nikah dengan 4 foto istri. (Foto: Kominfo)
zoom-in-whitePerbesar
Hoaks kartu nikah dengan 4 foto istri. (Foto: Kominfo)
Tentu saja konten itu adalah hoaks. Adapun bentuk kartu nikah yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Kemenag, memiliki warna dasar hijau dengan campuran kuning. Bagian atas kartu bertuliskan kop Kementerian Agama. Di bagian tengah terdapat tiga kotak. Dua kotak di bagian atas untuk foto pasangan pengantin, sementara kotak bagian bawah akan diisi barcode yang jika dipindai akan muncul data-data lengkap tentang peristiwa nikah pemiliknya.
ADVERTISEMENT
9. Hoaks makanan mudah terbakar positif mengandung lilin/plastik
Beberapa kali masyarakat digemparkan oleh kabar adanya kandungan lilin atau plastik pada produk makanan tertentu. Mulai dari biskuit, kerupuk, sampai pada serbuk minuman sachet. Dalam informasi tidak benar yang beredar, dikabarkan produk-produk tersebut mudah menyala saat terkena api.
Pada awal 2018, muncul laghi isu adanya zat berbahaya dalam serbuk sebuah merek minuman kopi sachet. Hal itu ramai diperbincangkan setelah adanya unggahan video seseorang menebarkan serbuk kopi tersebut ke api yang membuat nyala api makin besar dan menyambar.
Hoaks makanan mudah terbakar positif mengandung lilin/plastik. (Foto: Kominfo)
zoom-in-whitePerbesar
Hoaks makanan mudah terbakar positif mengandung lilin/plastik. (Foto: Kominfo)
Video itu menimbulkan keresahan di kalangan konsumen, bahkan tidak sedikit yang menggunakan teknik membakar makanan hanya untuk membuktikan adanya kadar lilin atau plastik dalam makanan tersebut.
ADVERTISEMENT
BPOM, melalui situs resminya, memberikan penjelasan bahwa hal tersebut tidaklah dapat dibenarkan. Pasalnya, semua produk pangan yang memiliki rantai karbon (ikatan antar atom karbon) serta mengandung lemak/minyak dengan kadar air rendah, terutama yang berbentuk tipis dan berpori, seperti kerupuk, crackers, dan makanan ringan lainnya, pasti akan terbakar/menyala jika disulut dengan api.
10. Hoaks telepon disadap. Chat WhatsApp dipantau pemerintah
Pada awal 2018, beredar berita hoaks melalui broadcast message tentang pemantauan segala aktivitas pengguna ponsel. Informasi itu menunjukkan pengguna ponsel akan disadap dan dipantau oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
Aktivitas yang disebut dipantau oleh pemerintah, antara lain panggilan telepon, chat di WhatsApp, hingga aktivitas media sosial Facebook. Dalam pesan tersebut dikatakan kebijakan itu berkenaan dengan peraturan komunikasi baru dan jaringan keamanan dari BSSN.
ADVERTISEMENT
Kominfo mengatakan informasi tersebut tidak benar. Pemerintah Indonesia masih menghargai ruang privasi warga.
Hoaks telepon disadap dan chat di WhatsApp dipantau pemerintah. (Foto: Kominfo)
zoom-in-whitePerbesar
Hoaks telepon disadap dan chat di WhatsApp dipantau pemerintah. (Foto: Kominfo)
Itulah tadi 10 konten hoaks yang menurut Kominfo sangat berdampak bagi masyarakat. Kominfo merilis informasi mengenai klarifikasi dan konten yang terindikasi hoaks melalui portal kominfo.go.id dan stophoax.id. Kementerian ini selalu mengingatkan masyarakat untuk melakukan pengecekan dan penyaringan dulu sebelum menyebarkan informasi yang belum dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.