2019, Telkom dan Operator Vietnam Viettel Berbagi Jaringan Kabel Laut

6 Desember 2018 13:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penandatanganan kerja sama anak usaha Telkom, Telin, dan operator seluler Vietnam, Viettel. (Foto: Astrid Rahadiani Putri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Penandatanganan kerja sama anak usaha Telkom, Telin, dan operator seluler Vietnam, Viettel. (Foto: Astrid Rahadiani Putri/kumparan)
ADVERTISEMENT
Anak perusahaan Telkom Group, PT Telekomunikasi Indonesia Internasional (Telin), telah menjalin kerja sama dengan operator telekomunikasi asal Vietnam, Viettel Mobile Group Company. Kesepakatan ini dilakukan untuk berbagi infrastruktur jaringan dari kedua belah pihak.
ADVERTISEMENT
Dalam kemitraan tersebut, pihak Telin dapat memggunakan fasilitas infrastruktur yang dimiliki oleh Viettel dan juga sebaliknya. Hal ini menimbang banyaknya kesamaan antara bisnis kedua negara yang ke depannya bisa saling mengadopsi infrastruktur satu sama lain.
“MoU ini sebenarnya scope-nya luas. Kalau saya lihat banyak sekali kesamaan (antara Indonesia dan Vietnam). Jadi kekuatan dari Telkom Group dan Viettel Group bisa kita exchange,” ujar Chief Executive Officer Telin, Faizal Rachmad Djumadi, di sela acara Telecommunication and Information Technology Minister Meeting (TELMIN) di Bali, Kamis (6/12).
Logo Telkom Indonesia. (Foto: Muhammad Fikrie/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Logo Telkom Indonesia. (Foto: Muhammad Fikrie/kumparan)
Faizal mengungkapkan, kerja sama tersebut menjadi pilihan yang lebih efisien ketimbang berinvestasi pada penyediaan jaringan kabel fiber optik baru. Salah satu sharing-infrastructure yang dilakukan ialah akses penggunaan aset kabel bawah laut (submarine cable).
ADVERTISEMENT
Dengan adanya kesepakatan tersebut itu, Telkom nantinya dapat memanfaatkan aset kabel bawah laut Viettel untuk memperluas akses jaringan yang terhubung langsung ke beberapa negara. Begitu pun sebaliknya, Viettel juga dapat memanfaatkan infrastruktur Telkom untuk kepentingan yang sama.
“Pilihannya apa bangun sendiri atau beli saja kapasitas yang sudah tersedia di pasar. Kalau ternyata memang lebih cepat dan efisien menggunakan aset kabel Viettel, ya sudah kan lebih baik. Daripada bangun sediri yang butuh waktu 2 sampai 3 tahun,” tambah Faizal.
CEO Telin, Faizal Rachmad Djumadi. (Foto: Astrid Rahadiani Putri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
CEO Telin, Faizal Rachmad Djumadi. (Foto: Astrid Rahadiani Putri/kumparan)
Berdasarkan kesepakatan, Faizal mengungkap jika kerja sama ini akan segera dilaksanakan mulai tahun 2019. Kedua belah pihak telah melakukan pemetaka kebutuhan aset infrastruktur kabel milik masing-masing.
Sebelumnya, Telin dan Viettel sudah pernah melakukan kerja sama dalam hal pertukaran trafik internasional. Selain itu, Telin juga berperan sebagai transitter untuk trafik data telekomunikasi, baik panggilan atau roaming internasional untuk semua operator di Vietnam.
ADVERTISEMENT
Faizal mengungkap, jika Telin telah mengelola sebanyak 17 sistem kabel serat optik bawah laut. Selain itu, Telin juga sudah mengoperasikan layanannya di 11 negara, meliputi Malaysia, Myanmar, Singapura, Hongkong, Makau, Taiwan, AS, Australia, Timor Leste, Selandia Baru, dan Arab Saudi.
Kapal pendarat tank (Landing Craft-Tank) Surya Agung melakukan penambahan kabel bawah laut sistem kelistrikan destinasi wisataTiga Gili. (Foto: ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)
zoom-in-whitePerbesar
Kapal pendarat tank (Landing Craft-Tank) Surya Agung melakukan penambahan kabel bawah laut sistem kelistrikan destinasi wisataTiga Gili. (Foto: ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)
Di samping kesepakatan pemanfaatan aset kabel bawah laut, Telkom Group dan Viettel turut bekerja sama di bidang solusi digital. Layanan solusi digital tersebut meliputi remitansi, smart city, smart edu, dan lain-lain.
Penandatanganan kesepahaman antara Telin dengan Viettel itu disaksikan langsung oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia, Rudiantara, serta Menteri Komunikasi dan Informatika Vietnam, Nguyen Manh Hung. Kerja sama ini disebut akan membuka akses di sejumlah negara yang cukup banyak menempatkan diaspora Indonesia dan perusahaan juga membangun jaringan pada pasar yang menjanjikan trafik cukup tinggi.
ADVERTISEMENT