3 Cara Kominfo Bantu Startup Indonesia Capai 'Gelar' Unicorn

27 Februari 2019 7:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Acara Forum Merdeka Barat 'Investasi Unicorn Untuk Siapa' di Gedung Serbaguna Kominfo, Jakarta, Selasa (26/2). Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Acara Forum Merdeka Barat 'Investasi Unicorn Untuk Siapa' di Gedung Serbaguna Kominfo, Jakarta, Selasa (26/2). Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indonesia saat ini memiliki empat startup yang telah berstatus unicorn alias memiliki valuasi lebih dari 1 miliar dolar AS. Keempat startup itu adalah GOJEK, Tokopedia, Traveloka, dan Bukalapak.
ADVERTISEMENT
Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara, hadirnya startup-startup unicorn di Indonesia memiliki dampak positif yaitu mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada di masyarakat. Misalnya, GOJEK sebagai solusi transportasi, atau Traveloka yang memudahkan pembelian tiket pesawat secara online.
Untuk itu, pemerintah gencar mendorong startup-startup lokal agar bisa terus bertumbuh dan berkembang, bahkan memcapai status unicorn.
Ilustrasi startup unicorn
Rudiantara memaparkan pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mendorong kemajuan industri startup Tanah Air. Ia menyebutkan ada tiga upaya pemerintah untuk membantu pengembangan startup lokal.
Salah satu caranya ialah dengan membuat Light Touch Regulation. Kominfo selalu mendorong siapa pun yang memiliki ide untuk mengembangkannya. Light Touch Regulation adalah langkah yang dilakukan Kominfo untuk menciptakan regulasi yang tidak memberatkan para pengembang sehingga mereka tidak merasa terbebani dengan peraturan sebelum mulai mengembangkannya.
ADVERTISEMENT
"Bikin startup tidak perlu izin, mereka hanya perlu daftar penyelenggaraan elektronik. Daftarnya sendiri, printnya sendiri, mudah kan? Kenapa? Dari sisi pemerintah juga sudah berubah mengikuti perkembangan teknologi yang sangat cepat,” jelas Rudiantara, dalam acara Forum Merdeka Barat 9 di Gedung Serbaguna Kominfo, Selasa (27/2).
(dari kiri kedua ke kanan) Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, Menkominfo Rudiantara, dan Kepala BKPM Thomas Lembong Foto: Astrid Rahadiani Putri/kumparan
Meski Rudiantara mendorong pengembangan startup berbasis aplikasi, ia juga mengingatkan bahwa seluruh operasionalnya harus mengikuti aturan yang berlaku. “Izin nanti di sektor, kalau dari platform tidak perlu izin," ungkapnya.
Selain memberikan kemudahan dari sisi regulasi, Rudiantara menuturkan Kominfo juga memposisikan dirinya sebagai fasilitator. Kominfo memiliki program 1000 Startup di mana para pendiri startup dikumpulkan untuk diinkubasi alias dilatih dan diberikan pengarahan untuk mengembangkan perusahaan yang mereka rintis.
ADVERTISEMENT
Upaya terakhir, Kominfo juga berperan sebagai akselerator alias ‘mak comblang’ startup dan investor. Hal ini dilakukan karena startup di Indonesia dinilai mempunyai banyak potensi untuk berkembang, namun para investor masih sulit untuk mencari startup yang mapan dan cakap.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara. Foto: Kominfo
Adapun fasilitas yang diberikan Kominfo untuk pengembang startup di antaranya ialah dengan mengadakan NextIcorn. Dengan program NextIcorn dan 1000 Startup, Kominfo tidak hanya membantu startup Indonesia untuk mendapatkan investasi, tapi juga membantu investor untuk mengucurkan dana pada startup yang sesuai.
“Pemerintah Kominfo dan kementerian lain melakukan program ini karena melihat banyak startup yang ingin berkembang tapi mereka butuh pendanaan. Kita kenal ventures capital dalam atau luar negeri tapi mereka tidak tahu mana startup yang bagus" jelas prianyang akrab disapa Chief RA tersebut.
ADVERTISEMENT
Rudiantara mengungkapkan program ini akan dibantu oleh pendiri sekaligus CEO GOJEK, Nadiem Makarim, serta William Tanuwijaya, founder dan CEO Tokopedia.
Tak hanya dari segi founder atau penyedia jasa digital, Kominfo juga melakukan upaya-upaya agar industri digital bisa dinikmati seluruh masyarakat Indonesia. Beberapa di antaranya ialah dengan menyediakan internet ke pelosok wilayah yang belum ter-cover internet.