3 Rencana Besar Grab Setelah Akuisisi Uber di Asia Tenggara

26 Maret 2018 13:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kantor Uber  dan Grab di Singapura. (Foto:  REUTERS/Edgar Su)
zoom-in-whitePerbesar
Kantor Uber dan Grab di Singapura. (Foto: REUTERS/Edgar Su)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pekan terakhir di bulan Maret 2018 ini kita disuguhkan dengan kabar mengejutkan: Grab resmi mengakusisi bisnis Uber di Asia Tenggara dengan nilai yang tak disebutkan tetapi diklaim sebagai kesepakatan bisnis terbesar di Asia Tenggara. Langkah akuisisi dan merger ini merupakan salah satu upaya Grab untuk bisa menjadi mobile platform online-to-offline (O2O) nomor satu di Asia Tenggara.
ADVERTISEMENT
Dengan mengambil alih bisnis Uber di Asia Tenggara, Grab punya modal tambahan untuk menggenjot lebih jauh lagi tiga layanan mereka berikut ini: pesan antar makanan, transportasi, dan pembayaran.
Dalam sebuah pernyataan resmi di blog perusahaan, Grab mengungkap sejumlah rencana besarnya untuk layanan-layanan tersebut:
1. Pesan Antar Makanan: GrabFood
Grab akan mengembangkan lebih jauh layanan pesan antar makanan mereka, GrabFood, dengan mengintegrasikan layanan serupa milik Uber, yaitu UberEats. GrabFood bakal tersedia di seluruh negara besar Asia Tenggara pada semester pertama 2018, dan Grab Indonesia menjanjikan layanan GrabFood bakal dikembangkan secara agresif.
Helm pengemudi GrabBike di motor. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Helm pengemudi GrabBike di motor. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Untuk para merchant layanan UberEats, dijanjikan oleh Grab bakal langsung integrasi ke layanan GrabFood. Tetapi di Indonesia, Uber belum mengoperasikan UberEats yang berarti hal ini mungkin tidak akan terlalu terdampak ke pengguna dan merchant GrabFood di Indonesia.
ADVERTISEMENT
2. Transportasi: GrabCar dan GrabBike
Layanan transportasi jelas tidak boleh ketinggalan. Mulai dari GrabBike hingga GrabCar bakal terus mereka kembangkan dengan kearifan lokal dan solusi mobilitas baru, yang diinisasi atas kerja sama dengan berbagai penyedia layanan transportasi dan produsen kendaraan. Tentu saja di sini Grab juga akan mengembangkan layanan kurir instan GrabExpress.
Khusus migrasi pengemudi di sektor transportasi roda dua dan empat, Grab tidak akan langsung merekrut sepenuhnya, melainkan dilakukan lagi seleksi ulang dan tes mengemudinya sesuai dengan syarat administrasi yang berlaku di Grab.
Managing Director Grab Indonesia. Ridzki Kramadibrata, menjanjikan mitra pengemudi Uber akan mendapatkan berbagai manfaat dan insentif yang sama seperti yang diberikan kepada mitra pengemudi Grab.
ADVERTISEMENT
Dengan penambahan jumlah mitra pengemudi, diharapkan bisa memberi nilai tambah agar pengguna tidak perlu menanti terlalu panjang untuk mendapatkan pengemudi ojek online maupun mobil panggilan.
Layanan GrabCar dari Grab. (Foto: REUTERS/Samrang Pring)
zoom-in-whitePerbesar
Layanan GrabCar dari Grab. (Foto: REUTERS/Samrang Pring)
Grab juga akan berkolaborasi dengan pemerintah dan operator transportasi publik untuk menghubungkan layanan transportasi publik dan menciptakan pengalaman komuter multi-moda yang mulus dan terintegrasi.
GrabCycle, layanan berbagi sepeda, dan GrabShuttle Plus untuk sejumlah bus on-demand, merupakan pilot dari visi tersebut.
3. Pembayaran: GrabPay
Layanan terakhir yang akan Grab terus tingkatkan dan kembangkan adalah finansial, khususnya pembayaran mobile, micro-financing, asuransi, dan layanan keuangan lainnya. GrabPay, yang menyediakan layanan dompet dan uang elektronik perusahaan, ditargetkan tersedia di seluruh negara Asia Tenggara pada penghujung 2018.
"Bersama Uber, kini kami berada di posisi yang semakin tepat untuk memenuhi komitmen kami untuk memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen," kata CEO Grab Anthony Tan, dalam siaran pers Senin (26/3).
ADVERTISEMENT
"Kepercayaan konsumen terhadap brand transportasi kami mendorong kami untuk terus maju sebagai perusahaan: meningkatkan kehidupan masyarakat melalui layanan pengantaran makanan, pembayaran, dan keuangan."
Layanan mobil panggilan GrabCar dari Grab. (Foto: REUTERS/Edgar Su)
zoom-in-whitePerbesar
Layanan mobil panggilan GrabCar dari Grab. (Foto: REUTERS/Edgar Su)
Untuk meminimalkan disrupsi, kedua perusahaan teknologi ini bekerja sama untuk segera melakukan migrasi mitra pengemudi dan merchant dari Uber ke Grab. Aplikasi Uber di Asia Tenggara dijanjikan bakal terus ada sampai dua pekan ke depan, sampai akhirnya nanti bakal dimatikan.
Kesepakatan ini membuat operasional aplikasi Uber di Indonesia dan Asia Tenggara hanya tinggal menghitung hari. Sementara layanan UberEats akan tetap melayani pelanggan hingga akhir Mei 2018.