30 Juta Akun Facebook Dibobol Hacker, Apakah Kamu Salah Satunya?

Ilustrasi Facebook. (Foto: Dado Ruvic/Reuters)

Facebook akhirnya mengumumkan secara detail masalah peretasan yang dialaminya pada September lalu. Raksasa media sosial itu memastikan total ada 30 juta akun pengguna yang diretas oleh hacker.

Dari 30 juta akun itu, 29 juta di antaranya telah diakses informasi-informasi pribadinya oleh hacker. Informasi pribadi itu berupa nama, email, nomor telepon, gender, agama, lokasi, hingga 15 pencarian teratas di Facebook.

Ya, hacker bisa mengakses sepenuhnya profil para pengguna Facebook berkat memanfaatkan celah keamanan pada fitur 'View As' di Facebook.

Meski begitu, Facebook menegaskan hacker tidak mengunggah konten apapun ke dalam akun-akun yang telah diretas itu. Saat ini, Facebook sedang melakukan investigasi terhadap akun-akun yang terkena dampak dari peretasan ini.

Facebook berjanji akan memberikan notifikasi terhadap 30 juta penggunanya yang terkena peretasan ini melalui fitur Help Center yang akan datang dalam beberapa hari ke depan.

Ilustrasi Facebook. (Foto: Dado Ruvic/Reuters)

Mendengar kabar ini, mungkin kamu bertanya-tanya, apakah kamu salah satunya yang menjadi korban peretasan tersebut? Ada cara untuk mengeceknya.

Pertama, kamu harus mengunjungi situs Help Centre dari Facebook yang ada di tautan berikut ini.

Jangan lupa untuk login ke dalam akun Facebook milikmu terlebih dahulu. Setelah itu, kamu akan melihat pemberitahuan di situs tersebut apakah akunmu menjadi salah satu yang diretas atau tidak.

Selain itu, kamu juga akan diberitahu informasi apa saja yang telah diakses si peretas dari akunmu.

Ini contoh informasi yang menunjukkan apakah akunmu diretas atau tidak.

Informasi soal peretasan akun Facebook. (Foto: Screenshot Facebook)

Untungnya, peretasan ini tidak berdampak pada aplikasi pihak ketiga yang terhubung dengan Facebook, termasuk produk Facebook seperti Instagram, Messenger, dan WhatsApp.

Dalam laporannya, Faebook mengungkap serangan itu terjadi pada 14 September 2018, yang kemudian baru terdeteksi 11 hari setelahnya. Celah keamanan yang dimanfaatkan hacker itu ditutup dua hari setelah dideteksi dan melaporkan peretasan itu kepada para pengguna.